Site icon Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia

Mengenal Idgham Mutajanisain dan Contohnya dalam al-Qur’an

Idgham Mutajanisain

Idgham Mutajanisain

Pada tulisan ini kita kembali akan mengulas tentang hubungan antar huruf dalam Ilmu Tajwid. Setelah mengetahui hubungan huruf yang sama makhraj dan sifatnya (Idgham Mutamatsilain), kali ini kita akan membahas tentang hubungan huruf yang makhrajnya sama namun sifat hurufnya berbeda yakni Idgham Mutajanisain. Ulasan ini mengutip dari kitab Taysir ar-Rahman fi Tajwid al-Qur’an karya Sa’ad Abdul Hamid.

Pengertian Idgham Mutajanisain

Sa’ad Abdul Hamid mendifinisikan Idgham Mutajanisain sebagai berikut,

اَلْحَرْفَانِ الَّلَذَانِ اتَّحَدَا وَاخْتَلَفَا فِى بَعْضِ الصِّفَاتِ سَوَاءٌ كَانَا فِى كَلِمَةٍ. مثله أبواب.

Dua huruf yang makhrajnya sama, namun berbeda sifat hurufnya, meskipun berada dalam satu kalimat (yang sama). Seperti lafadz اَبْوَابٌ.

Pembagian Idgham Mutajanisain

Idgham Mutajanisain (sama seperti Idgham Mutamatsilain) terbagi menjadi tiga kategori:

  1. Shaghir

Kategori pertama ini berlaku apabila huruf yang pertama sukun dan huruf yang kedua berharakat. Contohnyaa lafadz أرَدْتُمْ. Hukum bacaan Idgham Mutajanisain Shaghir ada dua. Pertama, berhukum Idhar. Bermakna jelas dalam membacanya, tidak diperbolehkan Ghunnah atau dengung. Hukum bacaan Idhar ini berlaku untuk huruf yang makhrajnya dari tenggorokan. Kedua, hukum bacaan Idgham dan Ikhfa’, khusus menurut Thoriq as-Syatibiyyah. Idgham disini juga terbagi menjadi  dua macam, yaitu Idgham Kamil dan Idgham Naqish.

إن كِدْتَ dibaca إن كِتَّ

Terdapat enam posisi huruf yang hukum bacaannya adalah Idgham Kamil.

  1. Kabiir

Ketika terdapat dua huruf berharakat yang sama makhrajnya namun berbeda sifatnya maka dinamakan Idgham Mutajanisain Kabiir. Contohnya pada lafadz,

النُّفُوْسُ زُوِّجَتْ

Dalam Riwayat Hafs, hukum bacaan Idgham Mutajanisain Kabiir adalah Idhar, kecuali pada lafadz يَهِدِّيْ (Surat Yunus Ayat 35). Khusus ayat tersebut dibolehkan membaca Idgham menurut sebagian ulama qurra.

  1. Muthlaq

Bacaan ini berlaku jika huruf yang pertama berharakat dan huruf yang kedua sukun. Contohnya lafadz يَشْكُرُ. Seluruh ulama Qurra’ sepakat jika hukum bacaan Idgham Mutajanisain Muthlaq adalah Idhar (jelas).

Contoh-contoh dalam al-Qur’an

قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ

وَ قَالَتْ طَائِفَةٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ

فَاصْفَحْ عَنْهُمْ وَقُلْ سَلَامٌ

فَلَمَّا اَثْقَلَتْ دَعَوَ اللهَ رَبَّهُمَا

وَلَوْ تَوَاعَدْتُمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِي الْمِيْعَادِ

أَفَتَطْمَعُوْنَ أنْ يُؤْمِنُوْا لَكُمْ

Wallahu A’lam. Semoga bermanfaat.

Exit mobile version