Site icon Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia

Pengertian dan Macam-Macam Shifatul Huruf dalam Ilmu Tajwid

Shifatul Huruf

Shifatul Huruf

Pengertian Shifatul Huruf dan Pendapat Ulama Qira’at

Shifatul Huruf  secara bahasa berarti sesuatu yang melekat pada suatu hal seperti warna putih, warna hitam dan semacamnya.  Secara istilah, Shifatul Huruf berarti tata cara yang jelas tentang sifat huruf menurut ketentuannya. Pengertian ini dikemukakan oleh al-Qamhawi dalam karyanya al-Burhan fi at-Tajwid al-Qur’an.

Ulama qira’at memiliki perbedaan pandangan perihal jumlah Shifatul Huruf. Kelompok pertama berpendapat Shifatul Huruf berjumlah empat belas, dengan mengurangi sifat idzlaq, lin, dan menambahkan sifat ghunnah. Sedangkan, kelompok kedua berpendapat enam belas sifat yang mana diikuti oleh As-Syathibi. Kelompok ketiga berpandangan Shifatul Huruf menjadi tujuh belas sifat, pendapat ini diikuti oleh al-Jazari. Pendapat selanjutnya menganggap jumlah Shifatul Huruf hingga dua puluh empat sifat.

Baca Juga: Mengenal lebih dekat Ilmu Tajwid dan Asal-Usulnya Menurut Para Ulama

Dalam kitab al-Burhan fi at-Tajwid al-Qur’an dijelaskan jumlah yang masyhur dipelajari ialah pendapat kelompok ketiga. Sedangkan pada kitab at-Tahdid fi al-Itqan wa at-Tajwid dipaparkan perihal pendapat kedua. Sehingga, pada tulisan ini akan membahas tentang keduanya secara jelas dan singkat.

Macam-macam Shifatul Huruf menurut al-Jazari dan as-Syathibi

Shifatul Huruf Hams merupakan sifat huruf yang ketika dibaca mengalirkan udara. Berkebalikan dengan sifat Jahr yang menahan udara keluar ketika membacanya. huruf-huruf yang bersifat Jahr adalah huruf hijaiyah selain huruf dibawah ini. Huruf hijaiyah yang bersifat hams terdapat sepuluh huruf yang biasa disingkat dengan bacaan “Fahatssahu Syakhshun Sakat”, yaitu huruf

 ف ث ه ح  ص س  ك  ت ش خ

Syiddah bermakna tertahannya suara, sedangkan Rakhawah mengalirnya suara. Ketika seseorang membaca huruf dengan sifat ini berarti perlu menahan ataupun melepaskan suaranya. Huruf-huruf Syiddah adalah ء, ج, د, ق, ط, ب, ك, ت. Sedangkan huruf Rakhawah adalah selain delapan huruf tersebut.

Isiti’la bermakna lidah terangkat ketika membaca sebagian huruf, sedangkan Istifal ialah merendahnya lidah ketika membaca huruf tertentu. Huruf-huruf Isti’la adalah

خ, ص, ض, غ, ط, ق, ظ

Berkebalikan dengan huruf Istifal yakni berlaku pada huruf selainnya.

Ithbaq bermakna terangkatnya lidah hingga menutup semua langit-langit mulut, yang termasuk dalam sifat ini adalah huruf

ص, ض, ط, ظ

Sedangkan infitah yang berarti terbukanya lidah (tidak menutup semua langit-langit mulut) berupa huruf selain keempatnya.

Shafir bermakna berdesis. Dalam arti ketika membaca huruf bersifat tersebut mengeluarkan bunyi desisan “sss”. Huruf yang termasuk dalam kategori ini adalah huruf

ز, س ,ص

Tafassyi bermakna udara yang banyak berhembus dari mulut. Sedangkan Istithalah berarti makhraj yang memanjang dari ujung lidah ke ujung yang lain. Huruf yang bersifat Tafassyi adalah huruf ش, dan yang bersifat Istithalah adalah huruf ض.

Inhiraf bermakna meyimpang. Dalam arti makhrajnya menyimpang ke makhraj huruf lain pada saat tertentu. Contohnya makhraj huruf ل menyimpang ke makhraj huruf ن ketika ل dibaca tebal (tafkhim). Sedangkan takrir adalah gerakan berulang ketika membaca suatu huruf. Yang termasuk dalam sifat inhiraf, menurut al-Jazari adalah huruf ل dan ر, sedangkan menurut as-Syathibi adalah huruf ل saja. Sementara itu yang termasuk dalam takrir menurut keduanya adalah huruf ر.

Qalqalah adalah bunyi pantulan dari pembacaan huruf tertentu. Adapun yang termasuk dalam huruf Qalqalah adalah huruf

ق, ط, ب, ج, د.

Kedua sifat ini adalah khusus pada thoriq al-Jazari. Idzlaq berarti mudah dikeluarkan (diucapkan) dari mulut, karena makhrajnya dekat dengan ujung lidah. Ishmat berarti kebalikannya, yakni tidak semudah idzlaq dalam pengucapan. Huruf-huruf Idzlaq adalah

ف, ر, م, ن, ل, ب

Ghunnah disini sifat yang dikhususkan oleh as-Syathibi, yang berupa huruf Nun dan Mim sukun, dan yang bertasydid.

al-Hawi disini adalah sifat yang juga dikhususkan oleh as-Syathibi. Al-Hawi berarti huruf yang makhrajnya leluasa untuk mengeluarkan suara yang lebih keras dibandingkan dengan makhraj huruf lain. Huruf yang termasuk disini hanya satu huruf, yaitu ا  Alif.

Isitilah Mad wal lin merupakan gabungan dari thoriq as-Syathibi dan al-Jazari. Mad merupakan istilah dari as-Syathibi yang berupa huruf Ya, Wawu, dan Alif yang sebelumnya didahului huruf yang berharakat kasrah, dhummah ataupun fathah. Adapun istilah liin merupakan thoriq al-Jazariyyah yang artinya lembut. Huruf yang termasuk liin disini adalah huruf و dan ي sukun yang didahului huruf berharakat fathah.

Semoga bermanfaat untuk pembaca. Wallahu A’lam.

Exit mobile version