Site icon Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia

Tafsir Surah As-Shaffat Ayat 170-175

Tafsir Surah As-Shaffat

Tafsir Surah As-Shaffat

Tafsir Surah As-Shaffat Ayat 170-175 menegaskan kembali apa yang pernah diminta oleh orang kafir Mekah kepada Allah, yaitu diutusnya seorang Rasul. Namun, setelah Rasul itu dihadirkan, mereka justru menentangnya dengan berbagai alasan, padahal sudah nyata bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, tidak ada sosok yang pantas menyandang Nabi terakhir melainkan dirinya. Dan, Allah selalu menuntun dan melindungi Muhammad dalam mensyiarkan dakwah Islam kepada manusia.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah As-Shaffat Ayat 165-169


Ayat 170

Allah menjelaskan bahwa rasul yang mereka tunggu-tunggu itu sebenarnya sudah datang, yaitu Nabi Muhammad dan pedoman yang mereka dambakan itu sudah ada yaitu Al-Qur’an.

Akan tetapi, mereka mengingkari nabi dan kitab suci tersebut. Tindakan mereka itu diterangkan dalam ayat lain:

وَاَقْسَمُوْا بِاللّٰهِ جَهْدَ اَيْمَانِهِمْ لَىِٕنْ جَاۤءَهُمْ نَذِيْرٌ لَّيَكُوْنُنَّ اَهْدٰى مِنْ اِحْدَى الْاُمَمِۚ فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ نَذِيْرٌ مَّا زَادَهُمْ اِلَّا نُفُوْرًا

Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sungguh-sungguh bahwa jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat-umat (yang lain). Tetapi ketika pemberi peringatan datang kepada mereka, tidak menambah (apa-apa) kepada mereka, bahkan semakin jauh mereka dari (kebenaran) (Fathir/35: 42).

Di akhir ayat, Allah swt menegaskan bahwa mereka yang kafir nanti akan tahu apa akibat kekafiran mereka. Yaitu bahwa mereka akan sengsara baik di dunia dengan kekalahan, maupun di akhirat yaitu disiksa dalam neraka selama-lamanya. Ancaman itu seharusnya membuat mereka takut lalu beriman.


Baca Juga: Membincang Kebahagiaan dalam Al-Qur’an: Hakikat, Bentuk, dan Cara Menggapainya


Ayat 171-173

Allah menegaskan bahwa ketetapan-Nya telah berlaku sejak semula berkenaan dengan para rasul-Nya. Mereka itu dibela oleh Allah dan hamba-hamba-Nya yang beriman akan menang. Pernyataan bahwa Allah akan membantu para rasul-Nya ditegaskan dalam ayat lain:

اِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُوْمُ الْاَشْهَادُ

Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (hari Kiamat). (Gafir/40: 51).

Bahwa para rasul Allah beserta kaum yang beriman akan menang ditegaskan pula dalam ayat lain:

كَتَبَ اللّٰهُ لَاَغْلِبَنَّ اَنَا۠ وَرُسُلِيْۗ اِنَّ اللّٰهَ قَوِيٌّ عَزِيْزٌ

Allah telah menetapkan, “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang.” Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa. (al-Mujadalah/58: 21).

Bukti ketetapan Allah itu sudah jelas dari pengalaman umat-umat terdahulu sebagaimana sudah dibaca kisah-kisah mereka dalam ayat-ayat sebelum ini, yaitu bahwa rasul-rasul Allah beserta mereka yang beriman mendapat pertolongan dari-Nya, sedangkan umat mereka yang durhaka mengalami kehancuran.

Begitu pulalah Nabi Muhammad saw, beliau dan pengikutnya akan dibantu oleh Allah sebagaimana rasul-rasul-Nya yang lain, dan beliau beserta kaum Muslimin akan menang menghadapi kaum kafir Mekah, cepat atau lambat.

Ayat 174-175

Untuk mewujudkan kemenangan itu, Allah meminta Nabi Muhammad agar berpaling dari mereka.

Maksudnya yaitu menunjukkan sikap tidak suka pada sikap pembangkangan mereka, tidak menghiraukan ancaman mereka, dan melanjutkan dakwah pada mereka dengan penuh tawakal kepada Allah, sebagaimana diperintahkan Allah dalam ayat lain:

وَلَا تُطِعِ الْكٰفِرِيْنَ وَالْمُنٰفِقِيْنَ وَدَعْ اَذٰىهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ وَكِيْلًا

Dan janganlah engkau (Muhammad) menuruti orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah engkau hiraukan gangguan mereka dan bertawakallah kepada Allah.Dan cukuplah Allah sebagai pelindung. (al-Ahzab/33: 48).

Di samping diperintahkan berpaling, Nabi Muhammad juga diperintahkan untuk melihat perkembangan selanjutnya, yaitu menunggu, karena pertolongan Allah pasti datang.

Pertolongan itu adalah takluknya kota Mekah, sebagaimana dinyatakan ayat berikut:

اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ  ١  وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ  ٢  فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ࣖ  ٣

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,  dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat. (an-Nashr/110: 1-3).

Mereka juga akan melihat perkembangan dan menunggu. Tetapi yang mereka tunggu hanyalah kekalahan.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah As-Shaffat 176-182


Exit mobile version