Rasulullah adalah sosok teladan bagi umat manusia. Ia memiliki sifat kasih sayang yang besar terhadap siapa pun. Hal ini misalnya digambarkan oleh Allah Swt di dalam QS. Ali Imran [3]: 159:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[urusan peperangan dan hal-hal duniawi]. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Menyayangi sesama dan makhluk Allah Swt yang lain adalah sifat terpuji. Kita bisa mendapatkan beberapa hadis Rasulullah yang menyinggung soal ini, di antaranya:
- Kasih sayang di antara kaum mukminin menjadikan mereka satu tubuh. Rasulullah menyatakan ini dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, sebagai berikut:
عَنِ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «تَرَى المُؤْمِنِينَ فِي تَرَاحُمِهِمْ وَتَوَادِّهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، كَمَثَلِ الجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى عُضْوًا تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ بِالسَّهَرِ وَالحُمَّى». رواه البخاري ومسلم.
Dari Nu’man bin Basyir dia berkata, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: “Engkau melihat orang-orang yang beriman dalam saling cinta, saling kasih, dan saling sayang di antara mereka adalah bagaikan satu tubuh. Bila salah satu dari bahagian tubuh mengeluh sakit, seleuruh tubuhnya akan turut merasakan sakit (demam) dan tidak dapat tidur.” HR Bukhari dan Muslim.
- Penghuni surga nantinya adalah mereka yang memiliki sifat kasih sayang di dunia ini. Hal ini dikatakan oleh Rasulullah Saw. dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Ibn Hibban:
عَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «أَهْلُ الْجَنَّةِ ثَلَاثَةٌ: ذُو سُلْطَانٍ مُقْسِطٌ مُوَفَّقٌ، وَرَجُلٌ رَحِيمٌ رَقِيقُ الْقَلْبِ بِكُلِّ ذِي قُرْبَى وَمُسْلِمٍ، وَرَجُلٌ فَقِيرٌ عَفِيفٌ مُتَصَدِّقٌ». رواه ابن حبان.
Dari ‘Iyadh bin Himar, sesungguhnya Rasulullah Saw. telah bersabda: “Penghuni surga ada 3 macam, yaitu (1) penguasa yang berlaku adil, dan yang mampu melaksakan perintah Allah, (2) seseorang yang lemah lembut kepada kerabat dan kepada muslim, dan sesama, dan (3) seseorang yang fakir/miskin yang suci berbudi luhur, tetapi selalu menjaga dirinya (dari meminta-minta), suka bersedekah. HR Ibn Hibban.
Baca Juga: Pengertian Kata Syukur dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Setiap orang seharusnya memiliki sifat penyayang kepada sesama dan kepada makhluk-makhluk Allah yang lain. Orang-orang yang pengasih dan penyayang akan mendapatkan hal yang sama dari Allah Swt selamanya. Ini juga tergambar dari berbagai hadis Rasulullah, sebagai berikut:
- Allah menyayangi siapapun yang menyayangi hamba-Nya. Rasulullah menyatakan:
«إِنَّمَا يَرْحَمُ اللَّهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ»
“Allah akan menyayangi hanya hamba-hamba-Nya yang menyayangi makhluk-Nya.” HR Bukhari dan Muslim.
- Allah memerintahkan manusia untuk mengasihi dan menyayangi. Rasulullah bersabda:
عَنْ أَبِي قَابُوسٍ، قَالَ: سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو، يَرْفَعُهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ارْحَمُوا أَهْلَ الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ أَهْلُ السَّمَاءِ الرَّحِمُ شَجْنَةٌ مِنَ الرَّحْمَنِ فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلَهُ وَمَنْ قَطَعَهَا قَطَعَهُ». روه الحاكم
“Orang-orang yang menyayangi (makhluk Allah yang lain) pasti akan disayangi Allah. Oleh sebab itu, sayangilah semua yang ada di bumi, niscaya yang ada di langit akan menyayangimu.” HR. al-Hakim.
- Allah tidak akan menyayangi orang-orang yang tidak menyayangi manusia lain. Rasulullah bersabda:
عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لاَ يَرْحَمُ اللَّهُ مَنْ لاَ يَرْحَمُ النَّاسَ»
“Allah tidak akan menyayangi orang-orang yang tidak menyayangi manusia.” HR Muslim.
Baca Juga: Memahami Makna Kata Ikhlas dan Penafsirannya dalam Al-Quran
Kasih sayang yang lahir dari seseorang harus memiliki banyak objek. Ia harus diarahkan kepada semua objek. Objek dari sikap penyayang haruslah luas, tidak hanya terbatas dalam ruang lingkup yang kecil, tetapi juga harus mencakup semua dimensi. Objek-objek itu bisa dirangkum dalam beberapa hal berikut:
- Kasih sayang terhadap diri. Ini adalah yang paling utama dan paling inti dari semua objek. Menyayangi diri sendiri diwujudkan dalam bentuk perbuatan-perbuatan atau tindakan yang menyelamatkan dirinya dari hal-hal yang membahayakan dengan cara memenuhi semua kebutuhan primernya dan menghindarkan diri dari segala hal-hal menimbulkan madarat bagi dirinya.
- Kasih sayang terhadap sesame manusia. Dimulai dari orang-orang yang paling dekat, seperti kedua orang tua, ayah dan ibu, suami/isteri, anak, cucu, mertua, keluarga dekat, keluarga jauh, tetangga, kawan karib, kenalan, dan orang-orang tidak dikenal, baik muslim maupun non-muslim.
- Kasih sayang terhadap hewan dan bintang. Setiap orang harus sayang terhadap hewan dan binatang. Seseorang yang memelihara hewan harus senantiasa menjaganya dengan cara memeliharanya dengan baik. Menjaga agar hewan itu tetap mendapat makanan dan minuman yang layak sesuai dengan kebiasaannya.
- Kasih sayang terhadap tumbuh-tumbuhan. Kasih terhadap tumbuh-tumbuhan itu harus diwujudkan terhadap semua tumbuhan-tumbuhan yang ada, baik yang memberi manfaat langsung bagi kehidupan manusia maupun manfaat tidak langsung.
- Kasih sayang terhadap makhluk-makhluk Allah yang lain, seperti batu, tanah, air, dan lain-lain. Kasih sayang terhadap mereka diwujudkan dalam bentuk penggunaan benda-benda itu secara proporsional.
6. Kasih sayang terhadap Allah. Kasih sayang terhadap Allah diwujudkan dalam bentuk takwa kepada-Nya dengan melaksakan semua perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Dengan begitu, akan datang kasih sayang Allah yang luar biasa terhadap dirinya.
Demikianlah dalil al-Quran dan hadis terkait dengan keutamaan sifat kasih sayang dan 6 objek yang patut dijadikan pusatnya. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam.