Alquran sebagai kitab suci agama Islam, tidak hanya berfungsi sebagai panduan spiritual, tapi juga mengandung berbagai pengetahuan dan hikmah ilmiah. Salah satu bidang ilmiah yang menarik untuk dijelajahi dalam Alquran adalah genetika.
Artikel ini berupaya untuk menyusuri beberapa ayat dalam Alquran yang terkait dengan genetika dan mencoba memahami bagaimana pengetahuan ini diberikan kepada umat manusia jauh sebelum adanya perkembangan ilmiah modern.
Baca Juga: Hakikat Penciptaan Manusia dalam Surah al-Dzariyat ayat 56
Pengertian Genetika
Sebelum mengungkap Misteri Genetika dalam Alquran, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu genetika? Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat, struktur, dan fungsi materi genetik dalam sel atau organisme (Handayani, dkk., Genetika, 1).
Genetika melibatkan penelitian tentang bagaimana informasi genetik diwariskan dari generasi ke generasi, bagaimana gen mempengaruhi karakteristik fisik dan perilaku organisme, serta bagaimana perubahan gen dapat menyebabkan variasi dan evolusi.
Pada level dasar, genetika berfokus pada pemahaman tentang gen, yang merupakan unit dasar pewarisan genetik. Gen adalah segmen DNA (asam deoksiribonukleat) yang mengandung instruksi untuk sintesis protein atau RNA lainnya, yang pada gilirannya mengatur berbagai aspek kehidupan dan perkembangan organisme (Muhaimin Rifa’I, Autoimun dan Bioregulator, 152).
Dalam genetika, dipelajari bagaimana gen diwariskan dari kedua orang tua ke anak, melalui proses reproduksi seksual (Neil J Salkind, Teori-Teori Perkembangan Manusia, 107). Pewarisan genetik ini melibatkan penggabungan materi genetik dari sel telur yang dibuahi oleh sel sperma, membentuk zigot yang kemudian berkembang menjadi individu baru.
Selain itu, genetika juga mempelajari mekanisme dan proses di balik ekspresi gen, yaitu bagaimana gen ditranskripsi menjadi RNA dan kemudian diterjemahkan menjadi protein (Arumingtyas, Genetika Mendel: Prinsip Dasar Pemahaman Ilmu Genetika, 126). Ekspresi gen ini mengatur berbagai karakteristik dan fungsi organisme, termasuk penampilan fisik, sifat-sifat tertentu, dan respons terhadap lingkungan.
Dalam perkembangannya, genetika telah memberikan landasan bagi berbagai bidang ilmu dan aplikasi praktis. Contohnya termasuk genetika medis, yang mempelajari hubungan antara gen dan penyakit. Ada juga dalam hal pertanian, berarti ia fokus pada pengembangan tanaman dan hewan yang lebih produktif dan tahan terhadap hama atau penyakit, serta dalam bidang forensik yang digunakan dalam identifikasi individu melalui analisis DNA.
Baca Juga: Tafsir Surah Ar-Rum ayat 20
Genetika dalam Kacamata Alquran
Salah satu ayat yang menarik terkait genetika dalam Alquran adalah ayat 20 dari surah Alrum, yang berbunyi:
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ اِذَآ اَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُوْنَ
“Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah bahwa Dia menciptakan (leluhur) kamu (Nabi Adam) dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang bertebaran.” (Q.S. Alrum [31]: 20)
Ayat tersebut memang menarik terkait dengan perspektif genetika dalam Alquran. Ayat ini menunjukkan bahwa manusia diciptakan dari “saripati” atau campuran bahan-bahan yang berasal dari tanah. Ini sejalan dengan penemuan ilmiah modern bahwa tubuh manusia terdiri dari unsur-unsur kimia yang ditemukan di alam, seperti karbon, oksigen, nitrogen, dan lain-lain.
Dalam ayat tersebut, Alquran menyajikan konsep bahwa manusia dibentuk dari bahan-bahan yang sama dengan bumi, menunjukkan keterkaitannya dengan alam semesta. Ini juga mencerminkan kebijaksanaan ilmiah bahwa unsur-unsur yang membentuk tubuh manusia berasal dari sumber-sumber alam yang sama.
Selanjutnya, Alquran menggambarkan proses penciptaan manusia dengan sangat detail.
اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur. Kami hendak mengujinya, sehingga menjadikannya dapat mendengar dan melihat.” (QS. Al-Insan [76]: 2)
Ayat ini menyebutkan bagaimana manusia diciptakan dari campuran air mani yang keluar dari antara tulang belakang dan tulang rusuk (Ash-Shallabi, Adam: Penciptaan Manusia Pertama, 347). Penemuan ilmiah modern mengungkapkan bahwa sperma manusia memang dibentuk di dalam testis, yang berada di dekat tulang belakang dan tulang rusuk. Ini menunjukkan pengetahuan yang luar biasa dalam Alquran tentang proses reproduksi manusia.
Selain itu, dalam surah Altaghabun [64]: 3, Alquran juga menyebutkan bahwa Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling baik. Ini menunjukkan bahwa setiap individu manusia memiliki keunikan genetiknya sendiri, yang sesuai dengan konsep genetika modern bahwa setiap individu memiliki kode genetik yang unik.
Konsep bahwa Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling baik juga dapat diinterpretasikan sebagai pengakuan akan keunikan dan nilai setiap individu manusia. Dengan demikian, ayat tersebut mengandung pesan yang relevan dengan konsep genetika modern tentang keragaman genetik dan pentingnya menghargai dan menghormati setiap individu sebagai ciptaan Allah yang unik dan berharga.
Baca Juga: Terminologi Al-Basyar dalam Al-Quran: Manusia Sebagai Makhluk Biologis
Selain ayat-ayat tersebut, Alquran juga mengandung berbagai ayat lain yang dapat dikaitkan dengan genetika, seperti QS. Alqiyamah [75]: 37-39:
اَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِّنْ مَّنِيٍّ يُّمْنٰى ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوّٰىۙ فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىۗ
“Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim)? Kemudian, (mani itu) menjadi sesuatu yang melekat, lalu Dia menciptakan dan menyempurnakannya. Lalu, Dia menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan.”
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah-lah yang memiliki pengetahuan penuh tentang apa yang ada di dalam rahim, termasuk sifat-sifat yang akan diwariskan dari orang tua ke anak. Dalam konteks genetika, pewarisan sifat-sifat ini terkait dengan transfer materi genetik dari orang tua ke anak melalui proses reproduksi.
Dalam ilmu genetika modern, setiap individu manusia mewarisi gen-gen dari kedua orang tuanya. Gen-gen ini mengandung informasi yang mengatur berbagai sifat fisik, sifat-sifat tertentu, dan predisposisi terhadap penyakit tertentu. Pewarisan genetik ini terjadi melalui kombinasi gen yang terdapat pada sel telur dan sperma yang bergabung saat pembuahan.
Dengan demikian, ayat tersebut memberikan penekanan pada kebijaksanaan Allah dalam pewarisan sifat-sifat dari orang tua ke anak, yang sejalan dengan konsep genetika modern tentang pewarisan genetik dan keragaman genetik di antara manusia.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, penulis ingin mengatakan bahwa Alquran memuat berbagai ayat yang terkait dengan genetika, yang memberikan bukti tentang pengetahuan yang mendalam dalam kitab suci ini. Ayat-ayat ini menggambarkan berbagai aspek genetika, seperti asal-usul manusia, proses reproduksi, pewarisan sifat, dan keragaman dalam ciptaan.
Meskipun Alquran bukanlah sumber ilmiah yang lengkap, namun ia memberikan petunjuk dan hikmah ilahi yang dapat menginspirasi para ilmuwan untuk menjelajahi lebih lanjut dalam bidang genetika dan menemukan keajaiban-keajaiban lain yang ada dalam ciptaan Allah.
Wallahu a’lam.