Mental Illness dalam Kajian Semantik Alquran

Mental Illness dalam Kajian Semantik Alquran

Mental illness merupakan suatu kondisi yang dapat dialami oleh setiap orang. Hal tersebut dapat tumbuh karena adanya sebab dan latar belakang yang berbeda-beda. Faktor terjadinya mental illness biasanya terjadi karena adanya suatu tekanan perasaan dan batin atau adanya kecemasan.  (Zakiah Daradjat, Islam dan Kesehatan Mental, 35).
Masalah kesehatan yang dialami oleh orang yang memiliki mental illness ini sering terjadi dengan adanya sesuatu yang mengganggu dan menguasai pikiran serta perasaan hati mereka. Oleh karena itu, seseorang dengan mental illness dapat dikatakan hidupnya tidak mendapatkan ketenangan sebab tidak dapat melawan masalah batin.

Baca Juga: Ali Imran Ayat 139: Berdamai dengan Mental Health, Sebab Allah Swt Memberikan Kabar Gembira yang Kurang Percaya Diri

Mental Illnes dalam Kajian Semantik

Dalam Alquran, mental illness disebutkan dalam beberapa ayat dengan kata yang berbeda-beda, yakni;

Kata huznun

Kata huznun disebutkan sebanyak 42 kali dalam 25 surat, dengan berbagai macam bentuk derivasinya. Huznun memiliki makna dasar sedih atau kahawatir. Kandungan makna di dalamnya, yaitu keberatan suatu jiwa yang dimiliki oleh seseorang karena perasaan pilu yang dialaminya sehingga menimbulkan suatu kesedihan. Sebagaimana dalam QS. Ali‘imran [3]:170.

فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذ ِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum mengikuti mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Pada ayat di atas huznun berbentuk fi’il nahyi atau suatu larangan. Artinya, larangan untuk bersedih hati atas orang-orang yang gugur dalam jihad atas nama Allah. Huznun dalam psikolog Islam sering terjadi ketika seseorang merasa sedih akibat kesusahan dalam melakukan sesuatu atau biasanya terjadi ketika mengalami kehilangan dalam hidupnya.

Baca Juga: Baca Ayat Ini untuk Menghilangkan Rasa Takut dan Menjaga Kesehatan Mental

Kata hammun

kata hammun disebutkan sebanyak 9 kali dalam 6 surat yang berbeda. Hammun memiliki makna kecemasan terhadap sesuatu. Sebagaimana yang terdapat pada QS. Ali’imran [3]: 154

… وَطَائِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنْفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ ۖ …

sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah

Pada ayat ini kata hammun ditafsirkan dengan suatu kecemasan yang dialami orang munafik untuk memerangi orang mukmin. (Tafsir Al-Qurthubi, Juz 2, 443). Hammun dalam ruang lingkup mental illness merupakan kondisi seseorang yang menghadapi cemas disertai adanya pola pikir yang negatif karena takut terjadinya sesuatu yang tidak inginkan atau sesuatu yang tidak bisa dicapai.

Kata ghammun

Kata ghammun dalam Alquran disebutkan sebanyak 11 kali pada 8 surat, seperti dalam QS. Ali’imran [3]: 153. Ghammun merupakan suatu keadaan hati yang merasa sedih atau cemas ketika mendapatkan kegagalan atau mengalami musibah.

إِذْ تُصْعِدُونَ وَلَا تَلْوُونَ عَلَىٰ أَحَدٍ وَالرَّسُولُ يَدْعُوكُمْ فِي أُخْرَاكُمْ فَأَثَابَكُمْ غَمًّا بِغَمٍّ لِكَيْلَا تَحْزَنُوا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا مَا أَصَابَكُمْ ۗ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

(Ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada seseorangpun, sedang Rasul yang berada di antara kawan-kawanmu yang lain memanggil kamu, karena itu Allah menimpakan atas kamu kesedihan atas kesedihan, supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput dari pada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Baca Juga: Zikir sebagai Upaya Menggapai Kesehatan Mental

Pada ayat tersebut, kata ghammun pertama, menceritakan keadaan muslimin saat perang Uhud yang merasa sedih karena tidak mendapatkan harta rampasan perang. Sedangkan kata ghammun kedua, menggambarkan kesedihan muslimin karena gugur dan kekalahan yang telah dialami oleh mereka. (Tafsir Al-Qurthubi, Juz 2, 442).

Kata asifun

Kata asifun terulang sebanyak 5 kali dalam 4 surat yang berbeda. Kata asifun biasanya terhubung dengan lafaz ghadabun (marah), seperti yang disebutkan dalam QS. Taha [20]: 86.

فَرَجَعَ مُوسَىٰ إِلَىٰ قَوْمِهِ غَضْبَانَ أَسِفًا ۚ

Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. 

Pada ayat tersebut, asifun dimaknai sebagai kesedihan yang diikuti oleh amarah, seperti keadaan Nabi Musa yang merasa marah dan sedih terhadap kaumnya. Asifun sendiri merupakan kata yang menerangkan kondisi seseorang. Bahkan makna relasional yang terkandung di dalamnya dapat dimaknai dengan keadaan seseorang yang benar-benar marah.
Oleh karena itu, kata asifun merupakam suatu kondisi marah yang tingkatannya lebih tinggi dari sekadar kata ghadabun. (Tafsir Al-Qurthubi, Juz 4, 186).

Penutup
Dalam Alquran telah disinggung pembahasan terkait konsep mental illness. Banyak penjelasan yang menggambarkan kondisi seseorang dengan perasaan cemas, sedih, khawatir, dan lain-lain.  Dalam Islam, kesehatan mental adalah suatu keadaan yang dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik, intelektual, emosional, dan juga spiritual, yang pasti berhubungan dengan keadaan disekitarnya.  (Suhaimi, Gangguan Jiwa dalam Perspektif Kesehatan Mental dalam Islam, 28)