BerandaUlumul QuranAl-Quran Adalah Mukjizat, Ini 6 Bukti Kehebatannya

Al-Quran Adalah Mukjizat, Ini 6 Bukti Kehebatannya

Al-Quran adalah mukjizat. Ia merupakan kitab suci hebat yang tidak dimiliki oleh kitab mana pun di dunia. Hal ini terungkap antara lain dari pendapat seorang ulama Al-Quran, Muhammad bin Muhammad bin Abu Syuhbah di dalam bukunya Al-Madkhal li Dirasat al-Qur’an.

Dia memulai ungkapannya dengan mengatakan bahwa Al-Quran adalah mukjizat yang paling agung, dalil yang paling sempurna, yang kekal abadi. Al-Quran telah menantang seluruh makhluk berakal, baik manusia maupun jin untuk mendatangkan atau membuat yang sama dengannya atau serupa dengannya. Pada akhirnya tidak ada yang sanggup untuk menantangnya.

Baca Juga: Kemukjizatan Al-Quran: Pengertian dan Tanda-Tandanya

Ada 6 kekuatan yang dimiliki oleh Al-Quran sehingga menjadi mukjizat yang paling agung, yaitu:

  1. Al-Quran adalah kitab Bahasa Arab yang paling besar, yang membuat bahasa Arab kekal abadi selamanya. tidak akan pernah punah, karena Al-Qur’an kekal abadi hingga hari kiamat. Al-Qur’an adalah symbol kesatuan dan persatuan bahasa dan bangsa Arab. Seandainya, bukan karena Al-Quran, maka bahasa Arab sudah lama hilang dan punah. Al-Qur’an sejak dahulu, hingga kini, dan bahkan di masa datang menjadi kitab fondasi bahasa Arab yang sangat kuat, yang menyebabkan bahasa Arab itu menjadi bahasa yang kuat.
  2. Al-Quran adalah kitab petunjuk/penuntun yang paling besar dan lengkap yang mencakup segala aspek. Dengan Al-Quran Allah menuntun manusia ke jalan yang benar, jalan kebaikan dan jalan kemaslahatan. Kebenaran al-Quran menjamin segala yang dibutuhkan oleh manusia untuk kehidupan dunia dan akhirat.
  3. Al-Quran adalah sebuah kitab yang menghapus taklid buta (mengikuti sesuatu tanpa ilmu). Al-Quran mengajak manusia untuk berilmu, berpikir, dan berpandangan luas, dan memperhatikan segala fenomena alam. Fenomena ada dalam manusia sendiri maupun yang ada di luar manusia, yaitu di alam semesta ini. Kitab yang mampu membukakan mata, hati, dan pikiran manusia.
  4. Al-Quran adalah sebuah kitab yang telah membukakan pintu bagi ilmu-ilmu alam dan empirik. Al-Quran tidak hanya dapat membukakan pintu bagi manusia untuk memikir apa yang ada di dalam dirinya dan apa yang ada di alam ini, Akan tetapi juga mendorong manusia untuk mengungkap apa yang ada di balik alam nyata ini, yang terdiri atas hal-hal yang tertutup dan rahasia-rahasia.
  5. Al-Quran adalah sebuah kitab yang telah menghapus dan membasmi rasisme, kecongkakan, dan kesombongan jahiliyyah. Al-Quran menghapus perbdaan ras, keturunan, dan warna kulit manusia. Al-Quran telah menggantikan semua itu dengan dasar kebersamaan dan kesetaraan di antara umat manusia. Al-Quran mengajarkan bahwa semua manusia berasal dari Adam, tidak ada kelebihan seseorang atau suatu kaum atas orang lain atau kaum yang lain, kecuali karena takwanya.
  6. Al-Quran adalah sebuah kitab yang mendorong manusia muslim dan mukmin untuk menjadi umat yang ideal, umat yang menjadi contoh, umat yang menjadi teladan. Ia mendorong agar umat Muslim menjadi panutan bagi umat-umat yang lainnya, dan umat yang tengah-tengah (wasathiyyah), tidak ekstrim, dan tidak kaku. Al-Quran mendorong manusia untuk menjadi muslim, mukmin yang memiliki ikatan persaudaraan yang tinggi, menegakkan keadilan kepada semuanya, dan menjamin keselamatan dan keamanan umat manusia dalam kehidupan, baik secara individu maupun secara sosial (kelompok).

Kita bisa mendapatkan enam kehebatan Al-Quran itu, kalau kita menguasai dan memahami dengan baik semua pesan-pesan yang disampaikan oleh Al-Quran. Oleh sebab itu, dekatilah Al-Qur’an dengan mempelajari, membaca, memahami, mengkaji, dan mengamalkannya. Wallahu A’lam.

Ahmad Thib Raya
Ahmad Thib Raya
Guru Besar Pendidikan Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dewan Pakar Pusat Studi Al-Quran (PSQ)
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...