BerandaTafsir TematikAl-Quran Sebagai Obat, Bagaimana Memahaminya?

Al-Quran Sebagai Obat, Bagaimana Memahaminya?

Pengetahuan soal Al-Quran sebagai obat atau syifa’ cukup populer di kalangan masyarakat. Bagaimana kita memahaminya? Tulisan ini akan mencoba mengurai ini dari pendekatan kebahasaan.

Kata “obat” yang ada di dalam bahasa Indonesia, jika diartikan ke dalam bahasa Arab, memiliki dua arti, yaitu dawaa’un (دواء) dan syifaa’un (شفاء). Kedua kata ini memiliki makna yang sangat berbeda. Mari kita perhatikan apakan perbedaan arti antara kedua kata itu.

Kata dawaa’un (دواء) berarti “obat.” Obat yang dapat menyembuhkan atau obat yang belum tentu dapat menyembuhkan. Obat yang diberikan oleh dokter untuk suatu penyakit yang Anda derita, dapat menyembuhkan dan mungkin tidak menyembuhkan. Sebab dokter itu memberikan obat kepada Anda berdasarkan diagnose dari dokter.

Obat yang Anda terima boleh jadi cocok dengan penyakit Anda. Jika demikian, maka sakit atau penyakit Anda bisa sembuh. Jika obat yang diberikan oleh dokter tidak cocok dengan penyakit Anda, maka obat itu tidak atau belum menyembuhkan penyakit Anda.

Oleh sebab itu, obat yang diberikan oleh dokter kepada Anda belum tentu menyembuhkan. Dokter hanya memberikan obat kepada Anda agar Anda sembuh. Sebab, dokter tidak dapat menyembuhkan. Yang menyembuhkan semua penyakit itu hanya Allah swt.

Oleh karena untuk mendapatkan kesembuhan dari penyakit itu, Anda harus berdoa dan memohon kepada Allah untuk kesembuhan Anda pada saat Anda meminum obat dari dokter. Melalui obat dari dokter itu, semoga Anda sembuh.

Lain halnya dengan syifaa’un (شفاء). Kata ini diartikan dengan kesembuhan, atau obat yang pasti dapat menyembuhkan. Penyakit yang disebuhkan oleh Al-Quran tidak hanya bersifat lahiriah, tetapi juga bersifat bathiniah. Al-Quran menjadi syifaa’un (شفاء), karena Al-Quran sebagai obat pasti dapat menyembuhkan.


Baca Juga: Kekhasan Al-Quran Sebagai Mukjizat Bagi Nabi Muhammad Saw


Segala sifat yang buruk yang ada di dalam diri anda, seperti kekufuran, kemunafikan, kefasikan, kegoncangan jiwa, kekacauan pikiran, dan segala macam penyakit rohani, adalah penyakit bagi diri Anda. Al-Quran sebagai obat menjadi yang pasti dapat menyembuhkan dari semua penyakit ini.

Allah swt telah menyatakan hal ini di dalam tiga ayat, yaitu QS. Yunus [10]: 57, Al-Isra’ [17]: 82, dan Fushshilat [41]: 44. Ayat di dalam surat Al-Isra’ [17]: 82 menyatakan:

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٞ وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارٗا

“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”

Kalau Anda mengalami gangguan pikiran dan kejiwaan, maka bacalah Al-Quran. Insya Allah anda akan menjadi tenang karena Anda terobati dengan ayat itu. Bahkan, ada ulama yang menjadikan ayat-ayat tertentu sebagai obat. Ketika dia mengobati, dia membacakan ayat-ayat tertentu untuk suatu penyakit. Lalu penyakit yang diobati dengan ayat itu sembuh, biidznillah. Wallahu A’lam

Ahmad Thib Raya
Ahmad Thib Raya
Guru Besar Pendidikan Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dewan Pakar Pusat Studi Al-Quran (PSQ)
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...