Dewasa ini seringkali mendapati seseorang menggunakan kata tabaarakallah ( تبارك الله ) untuk menggambarkan suatu keadaaan berupa kebahagiaan, kekaguman dan sebagainya. Kata tersebut tidak hanya diucapkan secara lisan saja, tetapi juga tidak sedikit dari masyarakat yang menuliskannya media sosial sebagai caption suatu unggahan misalnya. Sesungguhnya apa makna dibalik kata ini? Bagaimana al-Qur’an menggunakannya?
Kata tabarakallah merupakan gabungan kata bahasa Arab yang tersusun dari dua kata tabaaraka dan Allah. Di dalam kamus al-Munawwir karya KH. Ahmad Warson Munawwir, kata tabaaraka berasal dari akar kata baraka-yabruku (بَرَكَ-يَبْرُكُ) yang berarti menderum. Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), menderum berarti berlutut dengan kedua kaki depan atau keempat kakinya (binatang besar seperti kerbau).
Adapun beberapa derivasi dari kata baraka yakni baaraka (بَارَكَ) yang berarti mendoakan supaya diberkati atau dapat juga sebagai ucapan selamat terhadap seseorang. Barakah ( بَرَكَة ) yakni berarti kenikmatan, kebahagiaan atau penambahan. Adapun istilah tabaaruk (تَبَارُك) yang tidak asing di kalangan pesantren yang berarti meminta berkat. Untuk kata tabaaraka (تَبَارَكَ) sendiri seringkali disandingkan dengan kata Allah, maka memiliki arti taqaddas (تَقَدَّس) yakni Maha Suci.
Baca juga: Bagaimana Memahami Makna Menolong (Agama) Allah Swt dalam Al-Quran?
Kata Tabaarakallah dalam Tafsir Al-Qur’an
Al-Qur’an, menggunakan kata tabaaraka (تَبَارَكَ) kurang lebih sebanyak 8 kali. Secara keseluruhan, kata tabaraka (تَبَازَكَ) di dalam al-Qur’an menunjukkan makna Allah sebagai Dzat Suci Yang Memberkati, meskipun terdapat beberapa ayat kata tabaaraka ( تَبَارَكَ) yang tidak bergandengan langsung dengan lafadz Allah tetapi dengan kata sambung yang menggambarkan kekuasaan-Nya ataupun asma-Nya.
تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ – ١
Artinya: “Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu”. (Q.S Al-Mulk: 1)
Kata tabaaraka memiliki arti taqaddas yakni Maha Suci. Sehingga selalu disandingkan dengan Allah maupun sifat-sifat-Nya. Maka kata tabarakallah (تبارك الله) tersebut baik diucapkan seseorang dengan tujuan bersyukur atas segala ke-Maha Suci-an Allah.
Di dalam Tafsir al-Maraghi, ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah Swt adalah Tuhan yang menguasai kerajaan dunia dan akhirat tanpa suatu kurang apapun. Dialah yang dapat memuliakan siapapun yang dikehendaki-Nya serta menghinakan siapapun yang dikehendaki-Nya.
تَبٰرَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِى الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِ ࣖ – ٧٨
Artinya: “Mahasuci nama Tuhanmu Pemilik Keagungan dan Kemuliaan”. (Q.S Ar-Rahman: 78)
Prof. Quraish Shihab menjelaskan ayat di atas pada Tafsir al-Mishbah karangannya, bahwa kata tabaaraka (تَبَارَكَ) diambil dari kata barakah (بَرَكَة) sebagaimana telah penulis paparkan di atas. Namun beliau mengartikan kata tersebut sebagai sesuatu yang mantap atau bisa juga kebajikan yang melimpah dan beraneka ragam serta berkesinambungan. Beliau juga mengutip pemaknaan kata dari seorang filsuf Islam yakni Raghib al-Isfahani yang berarti segala penambahan yang tidak dapat terukur oleh panca indra. Maka pada hakikatnya terjemahan ayat di atas adalah “Maha Melimpah Kebajikan lagi Maha Mantap nama Tuhanmu – Pemilik al-Jalal wa al-Ikram”.
Baca juga: Tafsir Surah Yasin Ayat 78-79; Membangkitkan Lebih Mudah dari Menciptakan
Seringkali kita juga mendapati seseorang mengucapkan atau menuliskan kata baarakallah (بارك الله) karena terdapat momen tertentu. Contohnya ketika terdapat kerabat yang sedang ulang tahun, maka diucapkan kata barakallahhu fi ‘umrik ( بَارَكَ اللّهُ فِي عُمْرِك ). Adapun ketika terdapat kerabat yang menikah, maka diucapkan kepadanya baarakallahhu lakuma wa baaraka ‘alaikuma wa jama’a bainakuma fi khair ( بَارَكَ اللّهُ لَكُمَا وَ بَارَكَ عَلَيْكُمَا وَ جَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ).
Kata baaraka ( بارك) dan tabaaraka (تبارك) keduanya sama-sama disandingkan dengan kata Allah, maka adakah letak perbedaan keduanya? Sesuai dengan makna di kamus, baaraka berarti mendoakan supaya diberkati atau dapat juga sebagai ucapan selamat terhadap seseorang. Maka kata baarakallah (بارك الله) tepat digunakan ketika mendapati seseorang di momen tertentunya yang berarti kita mendoakan supaya ia diberkati Allah di momen tersebut.
Baca juga: Menyambut Malam 27 Ramadhan dan Tafsir Isyari Ibnu Abbas Ra Tentang Lailatul Qadr
Dari penjelasan di atas, maka boleh-boleh saja mengucapkan atau menuliskan kata tabarakallah sesuai dengan konteks yang bertujuan untuk mengungkapkan kebahagiaan atau mensyukuri atas segala anugerah yang telah Allah Swt berikan kepada kita. Wallahhu a’lam.