Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki dalam kitabnya, Ma Dza fi Sya’ban menerangkan bahwa bulan Syakban merupakan bulan yang penuh kebaikan dan keberkahan. Pada bulan ini juga Allah membuka pintu rahmat seluas-luasnya dan ampunan selebar-lebarnya. Namun demikian, ternyata berbagai keutamaan yang terkandung dalam bulan ini tidak banyak dari umat Islam yang menyadarinya, bahkan cenderung lalai sebagaimana pernah disampaikan Nabi saw, “Bulan Sya’ban merupakan bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan”. (H.R. Abu Dawud dan An-Nasa’i)
Berdasar hal tersebut, artikel ini mengulas beberapa amalan sunah pada menjelang akhir bulan Syakban dengan mengutip karya Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, Ma Dza fi Sya’ban yang juga banyak mengambil dalil dari Alquran dan hadis.
Baca Juga: Memasuki Bulan Rajab, Ini 5 Amalan yang Dianjurkan
Memperbanyak Salawat
Amalan pertama adalah memperbanyak bersalawat kepada kanjeng Nabi Muhammad saw. Kesunahan ini sebagaimana dijelaskan Sayyid Muhammad dalam Kitabnya, Ma Dza fi Sya’ban bahwa di bulan Sya’ban Allah menurunkan sebuah ayat yang menjadi dasar bahwa Allah beserta malaikatNya bersalawat kepada Rasulullah saw. Ayat itu berbunyi,
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi.620) Wahai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. (Q.S. Al-Ahzab [33]: 56)
Salawat dari Allah Swt. berarti memberi rahmat, dari malaikat berarti memohonkan ampunan, dan dari orang-orang mukmin berarti berdoa agar diberi rahmat, seperti dengan perkataan Allāhumma ṣalli ‘alā Muhammad. Dengan mengucapkan perkataan seperti Assalāmu ‘alaika ayyuhan-nabi yang artinya ‘semoga keselamatan terlimpah kepadamu, wahai Nabi’.
Di samping itu, Ibn Abi Shaif Al-Yamani, sebagaimana dikutip Sayyid Muhammad, pernah berkata, “Sesungguhnya bulan Sya’ban adalah bulannya kanjeng Nabi Muhammad saw sebagaimana ayat di atas tadi.
Tidak berhenti di situ, Sayyid Muhammad kembali mengutip keterangan lain dari Sulthanul Ulama, Syekh Izzuddin bin Abdissalam yang mengatakan bahwa bersalawat kepada Nabi Muhammad saw. sebagai bentuk cinta kepadanya dan juga sebagai balasan atas kebaikan Nabi kepada kita. (Sayyid Muhammad Alawi Al-Hasani, Madza fi Sya’ban, halaman 26-27)
Baca Juga: Tafsir Surah Attaubah Ayat 36: Kesunahan Puasa Rajab
Puasa Sunah
Amalan kedua yaitu memperbanyak puasa sunah. Anjuran ini bersumber dari sabda Nabi saw. yang dinukil oleh Sayyid Muhammad.
ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم — حديث صحيح رواه أبو داود النسائي
Artinya: Bulan Sya’ban merupakan bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa. (HR Abu Dawud dan Nasa’i)
Senada dengan Sayyid Muhammad, Gus Baha (ulama Kenamaan Indonesia) memaparkan bahwa Rasulullah saw tidak pernah sesering berpuasa sunnah kecuali di bulan ini (Sya’ban). Dalam riwayat yang lain disebutkan, hadits riwayat Abu Bakar, misalnya, Nabi Muhammad SAW bersabda,
ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء
Artinya, “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).
Membaca Dua Kalimat Syahadat
Amalan sunah yang ketiga adalah memperbanyak membaca dua kalimat syahadat. “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.” Demikian penjelasan Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki.
Membaca Alquran
Amalan sunah keempat adalah memperbanyak membaca Alquran. Sya’ban merupakan bulan Alquran, sebagaimana hadis yang dinukil oleh Sayyid Muhammad .
اقْرَؤُوا القُرْآنَ فإنَّه يَأْتي يَومَ القِيامَةِ شَفِيعًا لأَصْحابِهِ
“Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada para sahabatnya (pembacanya, pengamalnya dan pengkaji ayat-ayatNya)” (H.R. Imam Muslim dalam Shahih Muslim).
Hadis ini diperkuat oleh hadis Nabi yang menyatakan bahwa kelak (di hari kiamat) Al-Qur’an akan datang memohon secara langsung kepada Tuhannya agar menganugerahkan kepada pembacanya sebuah mahkota kemuliaan. Kemuliaan ini tidak dapatkan oleh seseorang kecuali bagi yang gemar dan memperbanyak membaca Al-Qur’an. (H.R. Imam Turmudzi dalam Sunan Turmudzi).
Baca Juga: Keutamaan Istighfar di Waktu Sahur
Memperbanyak Istighfar
Kesediaan umat Islam mendawamkan istighfar menandakan bahwa dirinya bukanlah manusia yang suci yang bersih tanpa dosa dan khilaf. Akan tetapi, manusia yang baik adalah mereka yang segera memperbaiki kesalahannya (taubatan nasuha) dan tidak berlarut-larut dalam kemaksiatan. Karena itu, di bulan Sya’ban ini, para ulama menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak istighfar terlebih di malam nisfu sya’ban (malam ke-15 di bulan sya’ban).
Sayyid Muhammad bin Alawi menuliskan,
الاستغفار من أعظم وأولى ما ينبغي على المسلم الحريص أن يشتغل به في الأزمنة الفاضلة التي منها: شعبان وليلة النصف، وهو من أسباب تيسير الرزق، ودلت على فضله نصوص الكتاب، وأحاديث سيد الأحباب صلى الله عليه وسلم، وفيه تكفير للذنوب وتفريج للكروب، وإذهاب للهموم ودفع للغموم
Artinya, “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan”. (Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Madza fi Sya’ban, hal. 57).
Demikianlah kelima amalan sunah pada bulan Sya’ban. Semoga kita mampu meraih keutamaan bulan Sya’ban dan mendapat syaafat baginda Nabi saw serta ridha Allah swt. Aamiin. Wallahu a’lam.