Di dalam Alquran terekam kisah para Nabi terdahulu yang menginspirasi dan menggugah. Selain kisah, Alquran juga merekam doa-doa yang dipanjatkan baik oleh para Nabi maupun orang-orang saleh. Salah satu doa yang tercatat dalam Kitab Suci adalah doa rombongan prajurit Thalut ketika akan menghadapi prajurit Jalut. Diceritakan bahwa Nabi Dawud menjadi salah satu prajurit yang berada di barisan Thalut. Nah, artikel singkat ini akan mencatat do’a ketika menghadapi orang zalim.
Doa dan kisah ini dapat ditemukan dalam Q.S al-Baqarah [2]: 249 – 251. Dikisahkan bahwa Nabi Dawud dalam ayat ini adalah seorang pemuda yang gagah berani dan menjadi salah satu prajurit pimpinan Thalut. Musuh yang mereka hadapi adalah Jalut. Dawud muda berhasil mengalahkan Jalut.
Ketika pasukan Thalut hendak menghadapi Jalut, mereka berdo’a sebagaimana tercatat dalam Surat al-Baqarah ayat 250:
… رَبَّنا أَفْرِغْ عَلَيْنا صَبْراً وَثَبِّتْ أَقْدامَنا وَانْصُرْنا عَلَى الْقَوْمِ الْكافِرِين
“… Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
Menurut Imam al-Qusyairi dalam tafsirnya Lathaif al-Isyarat, pasukan Thalut lebih mendahulukan sabar ketimbang meminta pertolongan. Hal ini membuktikan bahwa Thalut dan pasukannya mengutamakan sikap sabar dalam menghadapi musuh ketimbang meminta pertolongan. Perjuangan dan persiapan lebih didahulukan dibandingkan berpasrah diri begitu saja.
Di ayat sebelumnya, diceritakan bahwa pasukan Jalut ini melewati berbagai ujian terlebih dahulu sebelum berhadapan dengan Thalut. Ini terlihat dalam redaksi terjemahan berikut “Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barangsiapa meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barangsiapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali menciduk seciduk dengan tangan.” Tentu butuh keberanian dan kemantapan hati untuk melewati ujian ini, apalagi pada saat itu mereka dalam kondisi haus.
Hampir saja mereka tidak kuat dan mau menyerah, sebelum akhirnya memutuskan tekad untuk berani maju. Sebagaimana dalam redaksi “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.”
Terlihat ada hati yang gundah, gelisah dan kawatir dialami oleh pasukan Thalut, hingga akhirnya mereka berdoa seperti di atas, untuk meneguhkan dan memantapkan hati mereka.
Doa di atas bisa kita baca sebagai doa harian setelah melaksanakan shalat maupun dibaca ketika merasa berat dalam menghadapi suatu masalah. Dengan doa yang diajarkan Alquran ini, kita mengharapkan agar diberikan kesabaran dan keteguhan hati dalam menghadapi berbagai kesulitan. Selain tentu saja meminta pertolongan Allah Swt yang akan terus mengiringi hamba-hambaNya. Amiin.