BerandaTafsir TematikGus Baha dan Dahsyatnya Ayat Kursi yang Tidak Banyak Orang Tahu

Gus Baha dan Dahsyatnya Ayat Kursi yang Tidak Banyak Orang Tahu

Ayat kursi merupakan ayat ke 255 surah Al-Baqarah, termasuk golongan surah Madaniyah. Ayat kursi ini sangat populer di kalangan masyarakat luas karena mengandung suatu hal yang sangat agung. Channel youtube Santri Gayeng dalam salah satu kontennya mengunggah Penjelasan Gus Baha’ tentang Dahsyatnya Ayat Kursi.

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengutip riwayat dari Imam Ahmad tentang keagungan ayat ini yang juga menunjukkan tentang dahsyatnya ayat kursi. Di situ diceritakan bahwa Ubai bin Ka’ab pernah ditanya oleh Rasulullah Saw,Apakah ayat yang paling agung dalam kitab Allah?” “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui,” ujar Ubay bin Ka’ab. Maka Nabi mengulang-ulang pertanyaan tersebut, hingga Ubay bin Ka’ab menjawab “ayat kursi” lalu Rasul berkomentar “Engkau akan dilelahkan oleh ilmu, hai Abu Mundzir. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya ayat kursi itu mempunyai satu lidah dan dua bibir yang senantiasa menyucikan al-Malik (Allah) di sisi tiang ‘Arsy”.

Tafsir Ayat Kursi:

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ  لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.

Ayat yang juga disebut dengan Sayyidat Ay Al-Qur’an ini terdiri dari 10 kalimat dahsyat, semuanya berbicara tentang sifat Allah. Ini juga yang membuat dahsyatnya ayat kursi.

Gus Baha’ dalam pengajiannya tersebut mengulas sepuluh kalimat ini. Pertama, اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُو (Allah, tidak ada Tuhan kecuali Dia), hanya Allah Tuhan Tunggal bagi makhlukNya. Hal ini meniadakan siapapun selain Allah yang mengaku atau diaku sebagai Tuhan semesta alam.

Kedua, اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ (Yang Maha hidup, Yang Berdiri Sendiri). Dua sifat ini yang membedakan Allah dengan tuhan lainnya. Jika tuhan yang lain itu bisa mati, maka tidak dengan Allah, Ia Maham Hidup dan Kekal. Bayangkan jika sampai Allah mati, ini yang ditakutkan seorang mukmin. Dua sifat ini menjadi penegasan sekaligus penenang bagi orang mukmin bahwa Tuhan selalu Hidup dan tidak bergantung ke dzat lainnya, percuma hidup jika masih bergantung pada lainnya, Ia berdiri sendiri.

Ketiga, لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ (tidak mengantuk dan tidak tidur). Ini menunjukkan kepedulian Tuhan kepada hambaNya, akhirnya manusia itu nyaman mempunyai Tuhan yang spesial selalu menjaga dan mempedulikan manusia karena tidak mengantuk apalagi tidur.

Keempat,  لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ(Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi) Ini sangat keren, luar biasa karena alam raya milik Dzat yang tidak membutuhkan apapun, Ia yang menciptakan, memiliki, namun tidak ikut menggunakan, bahkan butuh pun tidak, seumpama milik manusia tentu sudah menjadi bisnis semuanya. Allah membuat semuanya untuk digunakan oleh makhlukNya, padahal sebagai manusia kita tidak membantu (membuatnya) apalagi memiliki.

Kelima, مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ (Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya) ketika Allah itu adalah segalanya maka ini merupakan bagian dari keagungan, keesaan dan keperkasaan Allah, sebab otoritas yang ada di langit maupun di bumi itu hanyalah Allah yang memiliki, tidak ada yang dapat memberikan syafa’at kepada orang lain kecuali atas izinNya.

Keenam, يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ (Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka) dan Allah mengetahui apa yang ada disekitar kita untuk membantu dan memperhatikan kita. Sebagai manusia kita senang bermain di bawah pengawasan Allah dan nyaman diperhatikan oleh Allah.

Ketujuh, وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ (dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki), tidak ada yang diketahui oleh makhluk-Nya kecuali atas kehendaknya. Segala apapun yang berada pada diri kita itu adalah pemberian Allah, termasuk juga ilmu sebab status kita makhluk dan statusnya Allah adalah khaliq. Manusia sebagai penerima dan Allah sebagai pemberi.

Kedelapan, وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ (Kursi-Nya meliputi langit dan bumi) kursinya Allah itu menduduki langit dan bumi. Kesembilan,وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ  (Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya), Allah tidak pernah lelah mengurus besarnya alam semesta ini hal ini berbeda dengan ciptaan-Nya yang sedikit saja, sudah merasakan lelah. Kesepuluh,وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ dan Allah Maha Tinggi dan Maha Besar.

Bacaan sebelum tidur hingga doa agar merasa aman

Dalam pengajiannya tersebut, kiai yang bernama lengkap KH. Bahaudin Nursalim ini juga mengisahkan bahwa setiap sebelum tidur beliau harus membaca ayat kursi, jika tidak maka beliau akan kesulitan untuk tidur dan tidak merasa tenang. Seperti ini ia contoh dari rutinitas Rasul ketika sebelum tidur.

Selain itu, ketika perjalanan kemudian saat beristirahat, makan sejenak di warung makan yang di situ ada tulisan ayat kursinya, maka Gus Baha’ juga akan merasa aman karena insha Allah dengan barakah ayat kursi tersebut pemilik warung terjaga dari perbuatan yang dilarang oleh Allah, seperti mengolah makanan yang haram untuk dikonsumsi oleh umat Islam dan semacamnya.

Keistimewaan lain dari ayat kursi yang juga disinggung adalah kandungannya, mulai dari awal hingga akhir ayat semuanya menerangkan tentang Dzat Allah, sementara hal ini tidak ditemukan dalam ayat-ayat yang lain yang menerangkan hak kita sebagai manusia. Oleh sebab itu, Nabi selalu membaca ayat ini dimana-mana. Inilah dahsyatnya ayat kursi

Sebagian kiai di Indonesia mencoba menyontohnya dengan membuat metode menghafal ayat kursi, salah satunya dengan diselipkan ke dalam bacaan tahlil yang kemudian membacanya bersama-sama. Tujuannya tidak lain untuk memasyarakatkan dan membiasakan ayat kursi untuk dibaca, namun sayangnya terdapat kelompok yang membid’ahkan bacaan tahlil, bahkan mengkafirkan pembacanya. Meskipun demikian ayat kursi akan tetap mulia dan tetap dahsyat dengan caranya sendiri. Wallahu a’lam

Dhur Anni
Dhur Anni
Mahasiswa Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto. Aktif di CRIS (Center for Research and Islamic Studies) Foundation
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...