Sebagian besar kita mungkin sudah hafal sekali dengan dua surah yang ada di juz terakhir dalam Al Quran ini. Kedua surah ini disusun beriringan dalam mushaf. Meski sekilas bertentangan, ternyata ada hubungan unik surat Al-Ma’un dan Al-Kautsar. Baca juga: Tafsir Surat An-Nahl ayat 15-16: Nikmat Allah Bagi Penduduk Bumi
Lalu apa hubungan unik tersebut? Berikut ini penjelasannya.
Redaksi Ayat
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ ﴿١﴾ فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ ﴿٢﴾ وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ﴿٣﴾ فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ ﴿٤﴾ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ ﴿٥﴾ الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ ﴿٦﴾ وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ ٧
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?[1]. Maka itulah orang yang menghardik anak yatim[2]. Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin[3]. Maka celakalah orang yang salat[4]. (yaitu) orang yang lalai terhadap shalatnya[5]. Yang berbuat riya[6]. Dan enggan (memberikan) bantuan[7]“ (Al-Ma’un: 1-7)
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ ﴿١﴾ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ ﴿٢﴾ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ٣
“Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.[1] maka shalatlah untuk tuhanmu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat allah)” (Al-Kautsar:1-3)
Tafsir
Secara keseluruhan, surat Al-Kautsar berisi kebalikan dari kandungan surah Al-Ma’un. Imam Ar-Razi menyampaikan dalam karya tafsirnya Mafatihul Ghaib bahwa Allah Swt menyampaikan dalam surah Al-Ma’un 4 karakteristik orang munafik:
- Kikir
Sifat kikir orang-orang munafik tergambar dalam ayat kedua dan ketiga yaitu menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
- Meninggalkan shalat
Sifat ini terlihat dalam ayat kelima
- Riya dalam mengerjakan shalat
Sifat riya’ ini di jelaskan dalam ayat keenam
- Mengahalangi berzakat
Terkandung dalam ayat ketujuh bahwa orang – orang yang mendustakan agama menghalang-halangi dari berzakat.
Sedangkan dalam surah Al-Kautsar. Allah Swt mejelaskan empat sifat sebagai kebalikan dari sifat-sifat orang munafik di atas, yaitu:
- Jangan bakhil
Dalam ayat pertama yang artinya sesungguhnya kami telah memberimu nikmat yang banyak, Allah Swt seolah menyiratkan pesan maka kamupun hendaknya memberi kepada sesamamu.
- Konsisten melaksanakan shalat
Menurut imam Ar-Razi, Kata فَصَلِّ dalam ayat kedua bermakna mendawamkan shalat, yaitu melaksanakan shalat dengan konsisten dan tidak melalaikannya.
- Laksanakanlah shalat untuk Rabb-mu
Berlawanan dengan sifat orang munafik yang melaksanakan shalat karena ingin dilihat oleh manusia, dalam surah Al-Kautsar Allah memerintahkan kita agar hanya meniatkan shalat ikhlas untuk Allah Swt. Baca juga: Dalil Teologis Waktu-Waktu Salat Fardu
- Berkurbanlah
Dalam surah Al-Maطun dijelaskan bahwa orang munafik selalu menghalang-halangi perbuatan berzakat, sedangkan dalam surat Al-kautsar Allah memerintahkan untuk bersedekah dengan hewan kurban. Baca juga: Haruskah Pamer Hewan Kurban di Medsos? Simak Penjelasannya dalam Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 271
Hubungan Unik
Kita dapat melihat bagaimana dua surat yang terlihat menceritakan dua hal yang berlawanan itu bisa bersesuaian dengan cara yang unik. Dan tidak hanya itu, Allah menutup surat Al-Kautsar dengan ayat yang semakin memperkuat kemistri antara kedua surah ini. Baca juga: Munasabah Al-Quran: Inspirator Teori Baru dalam Penafsiran
Allah Swt berfirman: “Inna shaani’aka huwal abtar“ (sesungguhnya orang yang membencimu dialah yang terputus). Allah Swt seakan menegaskan bahwa orang-orang munafik dengan sifat tercela yang mereka lakukan seperti yang disebutkan di surat sebelumnya tidak akan meraih apapun di dunia. Sedangkan seseorang yang melakukan perbuatan seperti yang diperintahkan akan dihormati di dunia, dan dimuliakan di akhirat.
Demikianlah hubungan unik antara kedua surah Al Quran yang terlihat menjelaskan dua hal yang benar-benar berbeda. Tetapi, ternyata memiliki hubungan yang erat dan bersesuaian dengan cara yang unik.
Ayo kita gali lagi Al Quran lebih dalam hingga hikmah-Nya selalu membersamai kehidupan kita!