BerandaTafsir TematikIni Dia Enam Tips Memperlancar Rezeki Menurut Al-Quran

Ini Dia Enam Tips Memperlancar Rezeki Menurut Al-Quran

‘Setiap makhluk hidup di dunia sudah disediakan rezekinya oleh Allah’. Kurang lebih demikian ketentuan Allah dalam Al-Quran surat Hud ayat 6 terkait rezeki untuk makhlukNya. Tidak hanya menjamin rezeki setiap makhluk, Allah melalui Al-Quran juga memberi beberapa tips memperlancar rezeki. Siapa yang peka dan menjalankan tips itu, maka dia yang akan memperoleh hasilnya.

Sukris Sanardi dalam Spiritualitas Bisnis Mencari Ridho Ilahi membagikan tips memperlancar rezeki versi Al-Quran sebagai berikut:

Pertama, bertakwa. Dalam Al-Quran disampaikan bahwa orang yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memberinya jalan keluar untuk setiap permasalahannya dan Ia juga akan memberinya rezeki yang banyak. Janji Allah ini tertulis dalam akhir ayat 2 dan awal ayat 3 surat At-Talaq [65],

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا  () وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya (2) dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya (3).”

Pada ayat ini, orang yang bertakwa oleh Allah dijanjikan dua hal. Pertama yaitu solusi atau jalan keluar dari suatu masalah atau keruwetan yang dihadapinya. Kedua yaitu rezeki yang akan diterima. Dua janji Allah ini dapat kita baca dalam hadis riwayat As-Sadiy yang dinukil oleh Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat di atas.

Baca Juga: Takwa dan Tawakkallah, Tips Mencari Rezeki Menurut Al-Quran

Dalam kitab tafsirnya, diceritakan bahwa sahabat Awf bin Malik Al-Asyja’i mengadu kepada Rasulullah saw perihal anaknya yang ditangkap oleh orang kafir. Ia sangat sedih dan kawatir. Rasulullah kemudian menyuruhnya bertakwa dan bersabar, “Sesungguhnya Allah akan memberikanmu jalan keluar”. Tidak lama setelah itu, putra Awf berhasil melarikan diri, dalam kaburnya ini putra Awf melewati domba orang kafir, lalu ia pun membawa domba itu bersamanya kembali kepada ayahnya. Putra Awf pun bebas dari tahanan kafir, dan dia juga membawa seekor domba bersamanya. Sang ayah sangat bahagia.

Dalam konteks riwayat sabab nuzul tersebut, sahabat Awf bertakwa dengan senantiasa mematuhi perintah Rasulullah dan tentu dengan terus melaksanakan perintah Allah pula. Hal ini sesuai dengan pengertian takwa yang diberikan oleh para ulama bahwa takwa yaitu menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.

Di saat ruwet dan tertimpa masalah, misal kesulitan dalam rezeki, di saat itulah ketakwaan manusia diuji, masihkah akan tetap istiqamah bertakwa kepada Allah atau malah kecewa dan berpalig dariNya? Siapa yang tetap bertakwa kepada Allah, maka Allah tidak hanya akan memberi jalan keluar, namun juga akan memberi rezeki yang tidak pernah disangka.

Kedua, tawakal kepada Allah. Tips memperlancar rezeki berikutnya yaitu tawakal. Setelah bertakwa, maka kita diminta untuk bertawakal. Perintah ini menjadi lanjutan dari ayat tentang perintah bertakwa di tips yang pertama, yaitu surat At-Talaq ayat 3,

وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

“Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.”

Setelah beriman, istiqamah melaksanakan semua perintah Allah dan senantiasa menjauhi laranganNya, manusia juga diminta untuk bertawakal. Tawakal didefinisikan dalam Tafsir At-Thabari yaitu memasrahkan dengan sepenuhnya semua urusan dan permasalahan hanya kepada Allah, karena memang hanya Dia tempat bergantung dan meminta pertolongan.

Kepasrahan penuh ini berarti yakin kepada Allah bahwa Ia akan memberikan yang terbaik untuk hamba-hambaNya. Namun sikap pasrah ini bukan berarti diam, tidak melakukan apa-apa. Ini yang sering disalah pahami dari istilah tawakal. Padahal tawakal adalah berupaya keras dan berdoa maksimal. Maksimal dalam berdoa ini antara lain dengan memposisikan diri benar-benar sebagai hamba yang tidak punya kuasa apa-apa, disertai keyakinan bahwa Allah akan memberikan yang terbaik baginya.

Persoalan ekonomi sering menjadi hantu yang sangat ditakuti dalam kehidupan. Tawakal dalam konteks ini adalah berusaha dengan sekuat tenaga dalam bekerja, dan jangan lupa berdoa dengan penuh kepasrahan dan keyakinan. Bukankah Allah sudah menentukan ukuran setiap sesuatu, termasuk kesulitan ekonomi yang dihadapi oleh hamba-hambaNya?

Ketiga, memperbanyak istighfar. Tips memperlancar rezeki yang ketiga yaitu perbanyaklah meminta ampunan kepada Allah atau beristighfar. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Al-Quran surat Nuh ayat 10-12,

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ  10 يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ 11 وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ 12

“Maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun (10) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu (11) dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu (12)”

Selain perintah untuk beristighfar di ayat 10, pada ayat berikutnya diinformasikan bahwa Allah menurunkan hujan sebagai tanda pemberian rezeki, juga memperbanyak harta dan anak-anak. Ini artinya ada hubungan keterkaitan antara istighfar dengan rezeki yang diperoleh.

Disampaikan pula dalam sebuah hadis riwayat Ibn Abbas dalam Sunan Abu Dawud bahwa memperbanyak istighfar dapat juga dapat memperlancara rezeki,

“مَنْ لَزِمَ الاِسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِب”

“Siapa yang tetap senantiasa beristighfar, maka Allah menjadikan baginya jalan keluar dari permasalahnnya, kejembaran dalam kesusahannya, dan memberinya rezeki yang tidak disangka-sangka”

Keempat, memberi nafkah keluarga. Tips memperlancar rezeki yang kelima ini berdasar pada surat Saba’ ayat 39,

قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ  ۗوَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚوَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

Katakanlah, “Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.” Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik.

Al-Qurtubi dalam tafsirnya mengatakan bahwa nafkah keluarga itu adalah nafkah dalam niat untuk ketaatan kepada Allah. Seseorang yang menafkahi keluarganya dalam rangka ketaatan kepada Allah, maka akan memperoleh pahala di akhirat dan pahala di dunia berupa rezeki.

Baca Juga: 9 Sumber Rezeki Yang Disebutkan dalam Al-Quran

Kelima, bersedekah. Kalau tadi memberi nafkah pada keluarga, maka tips memperlancar rezeki berikutnya yaitu bersedekah. Hal ini karena ada jaminan Allah bahwa sedekah itu akan menyuburkan rezeki. Sebagaimana dalam surat Al-Mujadilah ayat 13,

ءَاَشْفَقْتُمْ اَنْ تُقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوٰىكُمْ صَدَقٰتٍۗ

“Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah”

Keenam, bekerja atau berusaha, apapun usaha atau pekerjaan yang dilakukan. Ini juga menuntut manusia untuk berkreasi sekreatif mungkin. Hal ini sebagaimana firman Allah yang menyinggung tentang peran usaha hambaNya dalam merubah nasibnya, yaitu surat Ar-Ra’d ayat 11

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”

Demikian Al-Quran memberikan tips memperlancar rezeki. Setidaknya ada enam tips sebagaimana yang tersebut di atas. Selamat Mencoba. Wallahu A’lam

Limmatus Sauda
Limmatus Sauda
Santri Amanatul Ummah, Mojokerto; alumni pesantren Raudlatul Ulum ar-Rahmaniyah, Sreseh Sampang
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

tafsir surah al-An'am ayat 116 dan standar kebenaran

Tafsir Surah Al-An’am Ayat 116 dan Standar Kebenaran

0
Mayoritas sering kali dianggap sebagai standar kebenaran dalam banyak aspek kehidupan. Namun, dalam konteks keagamaan, hal ini tidak selalu berlaku. Surah al-An'am ayat 116...