BerandaTafsir TematikKeistemewaan Bulan Ramadan: Bulan Diturunkannya Kitab Suci

Keistemewaan Bulan Ramadan: Bulan Diturunkannya Kitab Suci

Hampir dipastikan bahwa umat Islam sepakat atas keutamaan bulan Ramadan di atas bulan-bulan lainnya dalam perhitungan kalender Hijriyah. Di antara keutamaannya adalah bulan dilipatgandakannya pahala, bulan penuh pengampunan, satu bulan penuh untuk mengerjakan salah satu rukun Islam, adanya malam lailatul qadar, dan masih banyak yang lainnya.

Dengan melihat keistimewaan tersebut, tentunya bulan Ramadan akan terus dinantikan oleh umat Islam untuk berburu keistimewaan yang ada di dalamnya. Namun di antara keutamaan yang telah disebutkan di atas, yang paling utama dan istimewa dari pada yang lain adalah bulan diturunkannya kitab suci Al-Quran.

Mengutip pengajian yang dibawakan oleh K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim (atau yang lebih dikenal dengan Gus Baha’), beliau mengungkapkan bahwa alasan bulan Ramadan menjadi bulan yang paling utama dibandingkan dengan bulan dalam kalender hijriyah lainnya karena bulan Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Quran.

Baca Juga: Tradisi Hafalan Alquran di Indonesia

Peristiwa diturunkannya Al-Quran pada bulan Ramadan ini terekam dalam QS. Al-Baqarah: 185 sebagaimana berikut:

 … شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)…..

Sebagaimana yang kita tahu, bahwa Al-Quran merupakan kalamullah yang sudah ada sejak zaman azali, kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, nabi dan rasul, sekaligus manusia paling utama di antara yang lain, serta kitab suci umat Islam yang melengkapi dan menyempurakan ajaran dari kitab-kitab suci sebelumnya.

Lantas, adakah keistimewaan lain selain diturunkannya kitab suci Al-Quran?

Dalam hal ini, Imam Thabari menjelaskan keistimewaan bulan Ramadhan dalam kitab tafsirnya, Tafsir Al-Thabari. Beliau menjelaskan QS. Ad-Dukhan: 3 perihal diturunkannya Al-Kitab Al-Mubin (Al-Quran) pada malam yang diberkahi.  Para ahli tafsir menyebutkan, yang dimaksud dengan malam yang diberkahi adalah malam lailatul qadar, malam yang lebih utama dari 1000 bulan yang hanya ada di bulan Ramadhan.

Imam Thabari melanjutkan penjelasannya terkait keistimewaan bulan Ramadhan dengan mengutip riwayat Qatadah. Selain Al-Quran yang diturunkan pada malam lailatul qodar di bulan Ramadhan, terdapat suhuf dan kitab suci lain yang diturunkan pada bulan Ramadhan, yakni suhuf Ibrahim yang diturunkan pada malam pertama Ramadhan, kitab Taurat yang diturunkan enam malam setelah masuk bulan Ramadhan, kitab Zabur yang diturunkan pada hari ke enam belas di bulan Ramadhan, kitab Injil yang diturunkan pada hari ke-18 di bulan Ramadhan, dan Al-Furqan yang diturunkan pada hari ke-24 di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Dinamika Perkembangan Tafsir Indonesia: Dari Masuknya Islam hingga Era Kolonialisme

Berkat Al-Quran, Allah Swt yang menjadikan umat Nabi Muhammad sebagai umat terbaik dibanding umat-umat sebelumnya. Bahkan Allah memberikan tambahan keistemewaan dengan memberikan bulan suci Ramadhan serta malam lailatul qadar di dalamnya. Tentunya sebagai umat Islam, perlu untuk meningkatkan kualitas diri agar momen di bulan suci Ramadhan tidak terlewatkan sia-sia. Karena tidak ada yang lebih utama dalam mencapai puncak tujuan kehidupan, selain beribadah kepada Allah untuk mendapatkan rida-Nya. Wallahu A’lam

M. Zia Al-Ayyubi
M. Zia Al-Ayyubi
Mahasiswa Pascasarjana Studi Al-Quran Hadis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Bisa disapa di @zia_muhammad15 atau di FB, M Zia Al-Ayyubi
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

tafsir surah al-An'am ayat 116 dan standar kebenaran

Tafsir Surah Al-An’am Ayat 116 dan Standar Kebenaran

0
Mayoritas sering kali dianggap sebagai standar kebenaran dalam banyak aspek kehidupan. Namun, dalam konteks keagamaan, hal ini tidak selalu berlaku. Surah al-An'am ayat 116...