BerandaTafsir TematikKenikmatan Malam dan Manfaatnya bagi Manusia dalam Al-Quran

Kenikmatan Malam dan Manfaatnya bagi Manusia dalam Al-Quran

Kenikmatan malam dirasakan oleh setiap makhluk Allah, termasuk manusia. Malam menjadi kondisi yang sangat dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupan. Allah Swt menggambarkan di dalam Al-Qur’an al-Karim bahwa malam memiliki beberapa fungsi bagi kehidupan manusia. Fungsi-fuingsi malam itu dapat dilihat dari beberapa ayat berikut.

  1. Malam adalah waktu untuk tidur. Hal ini dinyatakan oleh Allah di dalam QS. al-Rum [30]: 23:

وَمِنۡ ءَايَٰتِهِۦ مَنَامُكُم بِٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱبۡتِغَآؤُكُم مِّن فَضۡلِهِۦٓۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَسۡمَعُونَ ٢٣

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.”

2. Malam menjadi pakaian bagi manusia. Hal ini dinyatakan oleh Allah di dalam QS. al-Furqan [25]: 47:

وَهُوَ ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيۡلَ لِبَاسٗا وَٱلنَّوۡمَ سُبَاتٗا وَجَعَلَ ٱلنَّهَارَ نُشُورٗا ٤٧

“Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.”

3. Malam adalah untuk menenangkan diri. Hal ini dinyatakan oleh Allah di dalam QS. al-Qashash [28]: 73:

وَمِن رَّحۡمَتِهِۦ جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَ لِتَسۡكُنُواْ فِيهِ وَلِتَبۡتَغُواْ مِن فَضۡلِهِۦ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ ٧٣

“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.”

Baca Juga: Keutamaan Malam Hari dalam Al-Quran

Kenikmatan malam hari yang telah diciptakan oleh Allah untuk makhluk di dunia ini sangat bermanfaat bagi manusia. Malam mempunyai peranan yang penting bagi manusia sebagai waktu untuk melaksanakan berbagai kegiatan ibadah. Hal tersebut digambar oleh Allah di dalam ayat-ayat berikut:

  1. Malam adalah salah satu waktu untuk berinfak, seperti yang dinyatakan di dalam Surah al-Baqarah [2]: 274: “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

Infak artinya membelanjakan sesuatu harta sesuai dengan tuntunan Allah swt dalam rangka jihad di jalan Allah swt. Salah satu di antara ciri-ciri orang yang bertakwa adalah orang-orang yang mau menginfakkan (membelanjakan) harta mereka di jalan Allah, baik pada malam hari maupun pada siang hari secara tersembunyi maupun terang-terangan. Tidak halangan bagi mereka untuk berinfaq pada malam maupun siang hari.

  1. Malam adalah waktu untuk membaca ayat-ayat Allah, seperti yang dinyatakan di dalam Surah Ali ‘Imran [3]: 113: “Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang).”

Malam digunakan dengan baik oleh orang-orang yang bertakwa untuk membaca ayat-ayat Allah, membaca ayat-ayat Al-Qur’an, berzikir dan berdoa serta melakukan salat.

  1. Malam adalah waktu untuk melakukan shalat tahajjud, seperti yang dinyatakan di dalam Surah al-Isra’ [17]: 79: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”

Secara khusus di dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada Rasulullah untuk melakukan salat tahajud, salah satu salat yang memiliki kedudukan yang tinggi darti salat-salat sunat. Mudah-mudahan dengan shalat tahajud itu Allah mengangkat derajatnya ke derajat yang tinggi lagi terpuji.

Tahajud (تهجد) berakar dari kata hujud (هجود), yang berarti tidur. Kalau kata dipahami dalam pengertian yang berbeda. Al-Biqa’ai, seperti yang diungkap oleh M. Quraish Shihab, menyatakan bahwa tahajud berarti tinggalkan tidur untuk melakukan shalat. Ada juga yang berpendapat bahwa tahajud adalah bangun dan sadar sesudah tidur. Shalat ini dinamai shalat al-layl/Shalat malam atau qiyamul layl (bangun di waktu malam untuk melaksanakan shalat). Dari kata inilah lahir istilah shalat tahajjud, yaitu shalat yang dilakukan setelah tidur.

Baca Juga: Memanfaatkan Nikmat Umur di Dunia dengan Banyak Beristighfar

Selain fungsi dan manfaat sebagaimana telah dijelaskan di atas, Allah Swt juga menyatakan sumpah dengan menggunakan malam. Di dalam Al-Qur’an Allah Swt telah menyatakan sumpah-Nya dengan menggunakan kata “الليل” (malam). Dalam bersumpah Allah Swt tidak bersumpah atas nama diri-Nya, tetapi bersumpah dengan makhluk-Nya. Sumpah yang dinyatakan oleh Allah Swt dengan makhluk-Nya adalah untuk menyatakan bahwa makhluk-Nya itu adalah sesuatu yang sangat bermanfaat bagi manusia. Sumpah Allah dengan menggunakan malam (al-layl) itu dapat dilihat dalam ayat-ayat berikut:

1) QS. al-Takwir/81: 17: “Demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya.”

2) QS. al-Insyiqaq/84: 17: “dan demi malam dan apa yang diselubunginya.”

3) Q.S. al-Fajr/89: 4: “dan demi malam bila berlalu.”

4) QS. al-Syams/91: 4: “dan demi malam apabila menutupinya.”

5) QS. al-Lail/92: 1: “Demi malam apabila menutupi (cahaya siang).”

6) QS. al-Dhuha/93: 2: “Dan demi malam apabila telah sunyi (gelap).”

Demikianlah penjelasan tentang fungsi, manfaat, dan keutamaan malam. Wallahu A’lam.

Ahmad Thib Raya
Ahmad Thib Raya
Guru Besar Pendidikan Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dewan Pakar Pusat Studi Al-Quran (PSQ)
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...