BerandaTafsir TematikKetahui Fungsi-Fungsi Air dalam Al-Quran, Inilah Penjelasannya

Ketahui Fungsi-Fungsi Air dalam Al-Quran, Inilah Penjelasannya

Sebagai pedoman hidup yang bersifat universal, Al-Quran tidak hanya bicara soal urusan–urusan ‘ubudiyah dan ‘aqidah saja. Al-Quran juga banyak berbicara soal mu’amalah atau interaksi sosial. Ternyata Al-Quran juga menginformasikan tentang sumber daya alam, fungsinya sekaligus pengelolaannya. Salah satu sumber daya alam yang akan dibahas kali ini yaitu air. Berikut penjelasan tentang fungsi air dalam Al-Quran.

Air merupakan salah satu bagian dari infinite resource atau sumber daya alam tak terhingga. Tata kelola air dalam Al-Quran dijelaskan dalam banyak ayat, penyebabnya salah satunya adalah kondisi demografis masyarakat Arab pada saat itu yang cenderung mempunyai persediaan air yang tak banyak. Sehingga efektifitas penggunaannya perlu diinformasikan.

Fungsi air dalam Al-Quran jenis pertama yaitu sebagai komponen penumbuhan tanaman. Pengelolaan air jenis ini adalah yang paling banyak disebutkan dalam Al-Quran, di antaranya adalah surat Al-An’am ayat 99 :

وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ انْظُرُوا إِلَى ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ إِنَّ فِي ذَلِكُمْ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Artinya, “Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Tentang Tafsir Ilmi: Pengertian dan Perkembangannya

Berdasar ayat diatas, bisa kita simpulkan  bahwa air adalah komponen penting untuk menumbuhkan buah–buahan, pepohonan, dan tanaman–tanaman lain. Dalam ayat tersebut, lafaz Ma’ (Air) disandingkan dengan kata Fa Akhrajna (Maka kami tumbuhkan). Penambahan preposisi Bi yang dimudhafkan pada dhamir referensi dari air, menunjukkan faidah sababiyah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa air adalah salah satu faktor pendukung terjadinya pertumbuhan tanaman.

Hal ini disebabkan karena air yang mengandung unsur mineral diserap oleh akar tanaman, yang kemudian disalurkan oleh batang ke dedaunan pohon. Ini menunjukkan bahwa Al-Quran cukup konsern dalam membahas hal–hal yang berkaitan dengan agraria sebagai salah satu alternatif cara manusia untuk bertahan hidup.

Tidak hanya tumbuhan, di ayat 30 surat Al-Anbiya’ juga disampaikan bahwa segala sesuatu yang hidup itu berasal dari air,

وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ……….

“……….dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?”

Baca Juga: Tafsir Ilmi Kemenag: Bumi yang Dinamis dan Relevansinya Bagi Kehidupan

Kedua, fungsi air dalam Al-Quran tertera dalam surat Al-Anfal ayat 11. Di ayat ini Air dikatakan sebagai sarana hidup bersih. Berikut bunyi ayatnya:

إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً لِيُطَهِّرَكُمْ بِهِ وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ وَلِيَرْبِطَ عَلَى قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْأَقْدَامَ

Artinya : “(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu air (hujan) dari langit untuk mensucikan kamu dengan air itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu)”

Dalam ayat tersebut, air disandingkan dengan kata Li Yutahhirakum (agar bersuci kalian semua). Jalaluddin As-Suyuthi dalam Tafsir Al-Jalalain menjelaskan bahwa yang dimaksud bersuci adalah bersuci dari hadas dan najis. Sementara itu, air menjadi komponen utama dalam aktifitas bersuci, wudu, mandi dan menyucikan najis (baik di badan maupun tempat).

Namun demikian, penafsiran Muhammad Abu Zahrah dalam tafsirnya Zahrat at-Tafasir, yang mengatakan bahwa proses penyucian disini meliputi proses secara Hissy (konkrit) maupun ma’nawy (filosofis) juga perlu diperhatikan.

Baca Juga: Tafsir Surat Ar-Rahman Ayat 5 – 9: Tiga Nikmat yang Tampak di Langit dan Bumi

Ketiga, air sebagai sumber pelepas dahaga. fungsi air dalam Al-Quran kali ini tertera dalam surat Al-Hijr ayat 22 :

وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ

Artinya  : “Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya”.

Ini adalah fungsi air yang paling utama, yakni sebagai minuman manusia. Selain sebagai media pelepas dahaga, air juga memenuhi kebutuhan manusia akan mineral dan menjaga kinerja organ tubuh agar lebih maksimal. Selain itu, ayat ini juga menyatakan bahwa air adalah tanda kekuasaan Allah, sehingga kosakata yang digunakan adalah Asqaa-yusqii (meminumkan), hal ini diperkuat dengan frasa wa maa antum lahu bi khaaziniin, yang menunjukkan bahwa manusia tak berdaya dalam menampung maupun membuat air.

Demikianlah fungsi–fungsi air yang disebutkan dalam Al-Quran. Ini menunjukkan pada kita bahwa Al-Quran benar-benar merupakan Big Book petunjuk bagi seluruh umat manusia. Selain tentang fungsi air, petunjuk yang dapat kita ambil dari ayat-ayat di atas adalah pentingnya menjaga dan merawat sumber daya alam tersebut

Pelestarian air antara lain bisa dengan menghemat dalam penggunaannya, baik untuk bebersih maupun untuk dikonsumsi, menjaga air bersih agar tidak terkontaminasi, tercampur dengan limbah pabrik atau yang lainnya. Alam itu paling tahu cara berterimakasih, setiap yang manusia berikan padanya, ia akan membalasnya dengan serupa. Bukankah apa yang kita tanam, itu yang akan kita tuai? Wallahu A’lam

Muhammad Bachrul Ulum
Muhammad Bachrul Ulum
Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, peminat kajian linguistik Al-Quran
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU