BerandaTafsir TematikKeutamaan Hari Jumat dalam Tafsir Surah al-Jumu’ah

Keutamaan Hari Jumat dalam Tafsir Surah al-Jumu’ah

Hari Jumat mempunyai posisi tersendiri dalam tradisi Islam. Hari Jumat menjadi waktu kumpul bersama umat Islam yang lain untuk melaksanakan ibadah salat Jumat. Pelaksanaan ibadah di hari tersebut juga menjadi salah satu pembeda dari tradisi agama sebelumnya yang mengambil hari sabtu untuk umat Yahudi dan hari ahad untuk umat Nasrani sebagai ‘hari raya’ mingguan mereka.

Bisa jadi karena keutamaan hari Jumat ini pula, ia kemudian diadopsi menjadi salah satu nama dari surah Alquran yang memang di dalamnya membahas tentang perintah khusus di hari Jumat. Surah itu bernama surah al-Jumu’ah.

Selain menjelaskan tentang kewajiban perintah salat Jumat, perihal jual beli dan hal-hal lain yang erat kaitannya dengan bahasan fiqih (perintah, larangan, kesunahan, kebolehan dan semacamnya), beberapa mufasir juga mencantumkan nukilan-nukilan tentang riwayat keutamaan hari Jumat.

Baca Juga: Tafsir Ahkam: Dalil Salat Jumat dan Alasan Pemilihan Harinya

Beberapa peristiwa historis di hari Jumat

Dalam beberapa tafsir, disebutkan riwayat-riwayat tentang peristiwa yang terjadi di hari Jumat, baik itu peristiwa yang telah terjadi di masa lampau, maupun peristiwa yang akan terjadi. Beberapa riwayat tersebut bervariasi redaksinya, namun inti maksudnya sama.

Misal dalam penafsiran Ibn Katsir berikut,

وَفِيهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ، وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا. وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ. وَفِيهِ سَاعَةٌ لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُؤْمِنٌ يَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا خَيْرًا إِلَّا أَعْطَاهُ

Sementara itu, al-Qurtubi dalam tafsirnya menukil riwayat dari Abu Hurairah dalam Sahih Muslim,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ

Berdasar pada riwayat tersebut, lima peristiwa yang telah dan akan terjadi pada hari Jumat. Hari Jumat adalah hari ketika Nabi Adam diciptakan, juga hari ketika beliau dimasukkan ke surga dan hari yang sama ketika beliau dikeluarkan dari surga. Hari Jumat juga diceritakan sebagai hari terjadinya hari kiamat (nanti). Terakhir, di hari tersebut terdapat suatu waktu yang istijabah, pada saat tersebut tidak ada doa baik dari orang yang beriman kecuali Allah mengabulkannya.

Baca Juga: Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi di Hari Jumat

Keutamaan-keutamaan lain dari hari Jumat

Satu redaksi lagi dinukil oleh as-Suyuti dalam kitab tafsirnya, ad-Durr al-Mantsur, namun sedikit tambahan dari lima hal yang telah disebut dalam dua riwayat di dua tafsir sebelumnya.

قَالَ رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم: يَوْم الْجُمُعَة سيد الْأَيَّام وَأَعْظَمهَا عِنْد الله وَأعظم عِنْد الله من يَوْم الْفطر وَيَوْم الْأَضْحَى وَفِيه خمس خصار: خلق الله فِيهِ آدم وأهبطه فِيهِ إِلَى الأَرْض وَفِيه توفّي الله آدم وَفِيه سَاعَة لَا يسْأَل العَبْد فِيهَا شَيْئا إِلَّا أعطَاهُ الله مَا لم يسْأَل حَرَامًا وَفِيه تقوم السَّاعَة مَا من ملك وَلَا أَرض وَلَا سَمَاء وَلَا ريَاح وَلَا جبال وَلَا بَحر إِلَّا وَهن يشفقن من يَوْم الْجُمُعَة أَن تقوم فِيهِ السَّاعَة

Selain penyebutan lima peristiwa historis di hari Jumat, di riwayat ini juga dijelaskan bahwa hari Jumat adalah sayyid al-ayyam (rajanya hari); keutamaan hari Jumat di sisi Allah bernilai lebih tinggi dari pada Idulfitri dan Iduladha.

Dalam riwayat yang lain yang bersumber dari Aisyah dijelaskan bahwa keutamaan hari Jumat itu seperti hari Arafah, yaitu hari ketika pintu kasih sayang Allah dibuka seluas-seluasnya, tidak ada permintaan hamba Allah di hari tersebut kecuali Allah mengabulkannya.

As-Suyuti tidak hanya menjelaskan keutamaan hari Jumat dalam tafsirmya, lebih detail lagi beliau membahasnya dalam satu kitab khusus yang berjudul Nūr al-Lum’ah fi Khaṣāiṣ al-Jum’at. Dalam kitab ini dijelaskan tentang seratus satu kekhususan hari Jumat.

Demikian beberapa keutamaan hari Jumat yang berawal dari nama salah satu surah dalam Alquran, bahasan khusus dalam Alquran dan berlanjut pada keistimewaan lainnya. Menjadi catatan di sini yaitu bahwa kekhususan hari Jumat ini tidak berarti menggugurkan keistimewaan hari yang lain. Sangat mungkin masing-masing hari yang lain juga mempunyai keistimewaan dan keutamaan tersendiri dalam tradisi Islam, seperti hari senin, hari kelahiran Nabi Muhammad saw., hari kamis disunahkan puasa, dan lainnya. Wallah a’lam

Limmatus Sauda
Limmatus Sauda
Santri Amanatul Ummah, Mojokerto; alumni pesantren Raudlatul Ulum ar-Rahmaniyah, Sreseh Sampang
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Ignaz Goldziher (1850-1921): Sebuah Historiografi Tafsir

0
Ignaz Goldziher bisa dikatakan sebagai salah satu pilar orientalis pada masanya selain dari Theodore Noldekke dan Snouck Hurgronje. Sebagai seorang orientalis yang hidup pada...