Tulisan ini merupakan seri terakhir dari pembahasan tentang 55 nama Al-Quran serta alasan penamaan tersebut dalam kitab Al-Itqan fi Ulum Al-Quran.
- ‘Adl
Al-Qur’an juga dikenal dengan nama “al-’Adl” karena semua keputusan yang tercantum dalam Al-Qur’an adalah pasti adil. Sebagaimana dalam Q.S. al-An’am [6] ayat 115:
وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَّعَدْلًاۗ
“Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan benar dan adil”
- Amr
Dinamakan “al-Amr” karena dalam Al-Qur’an terdapat perintah-perintah Allah yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Nama ini berdasar pada Q.S. al-Thalaq [65] ayat 5:
ذٰلِكَ اَمْرُ اللّٰهِ اَنْزَلَهٗٓ اِلَيْكُمْۗ
“Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu”
Baca Juga: Mengenal 55 Nama Al-Quran Beserta Alasan Penamaanya (1)
- Munadiy
Al-Qur’an memiliki nama “al-Munadiy”. Alasan penamaan ini karena ia menyerukan kepada umat manusia agar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana dalam Q.S. Ali ‘Imran [3] ayat 193:
رَبَّنَآ اِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُّنَادِيْ لِلْاِيْمَانِ
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru kepada iman”
- Busyra
Dinamakan “al-Busyra”, karena dalam Al-Qur’an terdapat kabar gembira bagi orang-orang yang beriman. Sebagaimana dalam Q.S. al-Naml [27] ayat 2:
هُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ ۙ – ٢
“Petunjuk dan berita gembira bagi orang-orang yang beriman”
- Majid
Al-Qur’an dinamakan dengan nama “al-Majid” karena sifat kemuliaan yang dimiliki Al-Qur’an. Sebagaiamana disebutkan dalam Q.S. al-Buruj [85] ayat 21:
بَلْ هُوَ قُرْاٰنٌ مَّجِيْدٌۙ – ٢١
“Bahkan (yang didustakan itu) ialah Al-Qur’an yang mulia”
- Zabur
Nabi Muhammad juga pernah menamakan kitab Zabur dengan Al-Qur’an, sebagaimana dalam sabdanya: Khuffifa ‘ala Dawud al-Qur’an (telah diperingan pada Nabi Dawud Al-Qur’an), tetapi tidak dijelaskan alas an penamaan tersebut. Nama ini dapat ditemukan dalam Q.S. al-Anbiya’ [21] ayat 105:
وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُوْرِ
“Dan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur”
- Basyir
Al-Qur’an dinamakan “al-Basyir” karena Al-Qur’an membawa berita kembira kepada orang-orang yang beriman berupa surga. Sebagaimana dalam Q.S. Fussilat [41] ayat 3-4:
كِتٰبٌ فُصِّلَتْ اٰيٰتُهٗ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لِّقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَۙ – ٣ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًاۚ
“Kitab yang ayat-ayatnya dijelaskan, bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui, yang membawa berita gembira dan peringatan”
Baca juga: Mengenal 55 Nama Al-Quran Beserta Alasan Penamaannya (2)
- Nadzir
Disebut juga dengan nama “al-Nadzir”, karena Al-Qur’an juga menjelaskan tentang peringatan-peringatan terkait neraka supaya umat Islam menghindarinya. Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Al-Qur’an sebelumnya.
- ‘Aziz
Alasan penamaan “al-’Aziz” karena Al-Qur’an selalu menang atas orang-orang yang menentang dan mengingkari akan kebenaran Al-Qur’an. Sebagaimana dalam Q.S. Fussilat [41] ayat 41:
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِالذِّكْرِ لَمَّا جَاۤءَهُمْ ۗوَاِنَّهٗ لَكِتٰبٌ عَزِيْزٌ ۙ – ٤١
“Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al-Qur’an ketika (Al-Qur’an) itu disampaikan kepada mereka (mereka itu pasti akan celaka), dan sesungguhnya (Al-Qur’an) itu adalah Kitab yang mulia”
- Balagh
Al-Qur’an juga dikenal dengan nama “al-Balagh”, alasan penamaan tersebut dalam Al-Qur’an disampaikan kepada umat manusia terkait perintah-perintah yang harus dijalani, serta juga disampaikan perihal larangan-larangan yang harus dihindari. Sebagaimana dalam Q.S. Ibrahim [14] ayat 52:
هٰذَا بَلٰغٌ لِّلنَّاسِ
“Dan (Al-Qur’an) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia”
- Qashash
Al-Qur’an juga disebut dengan nama “al-Qashash” karena di dalamnya diceritakan tentang kisah-kisah umat terdahulu supaya bisa diambil pelajaran (ibrah) dari kisah tersebut. Sebagaimana dalam Q.S. Yusuf [12] ayat 3:
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ اَحْسَنَ الْقَصَصِ
“Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik”
Baca Juga: Penjelasan Tentang Nama Al-Quran: al-Quran, al-Furqan, dan al-Tanzil
- Shuhuf
Dinamakan “Shuhuf” karena Al-Qur’an terkumpul dan tertulis dalam beberapa lembaran (Shahifah). Sebagaimana dalam Q.S. ‘Abasa [80] ayat 13:
فِيْ صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍۙ – ١٣
“di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah)”
- Mukarramah
Ibnu Jarir al-Thabari mengatakan bahwa makna penamaan Al-Qur’an dengan kata “al-Mukarramah” adalah karena di dalamnya terkandung kumpulan ilmu dan hikmah. Sehingga menjadikanya sebagai kitab yang mulia. Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Al-Qur’an sebelumnya.
- Marfu’ah
Dinamakan dengan nama “al-Marfu’ah” dikarenakan Al-Qur’an berasal dari tingkatan alam tertinggi (al-’alam al-’ulwiy) yaitu langit ke tujuh. Sebagaimana dalam Q.S. ‘Abasa [80] ayat 14:
مَّرْفُوْعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ ۢ ۙ – ١٤
“yang ditinggikan (dan) disucikan”
- Muthahharah
Al-Qur’an memiliki nama “al-Muthahharah” karena ia merupakan kitab yang suci dari penentangan dan penghinaan orang-orang kafir. Ibnu ‘Asyur dalam tafsirnya mengatakan bahwa suci dalam hal ini adalah bentuk majaz dari kemuliaan (syaraf). Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Al-Qur’an sebelumnya.
- Wa’id
Alasan penamaan “al-Wa’id”, karena di dalam Al-Qur’an disebutkan terkait ancaman dan peringatan bagi umat manusia. Sebagaimana dalam Q.S. Ibrahim [14] ayat 14:
وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ الْاَرْضَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ ۗذٰلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِيْ وَخَافَ وَعِيْدِ – ١٤
“Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu setelah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (menghadap) ke hadirat-Ku dan takut akan ancaman-Ku”
Selain 55 nama tersebut, ternyata Al-Qur’an masih memiliki banyak nama lainya. Syaikh Adam Bemba dalam karyanya yang berjudul Asma’ al-Qur’an al-Karim, menyebutkan delapan nama baru Al-Qur’an, yaitu Syahid, Shirat Allah, Fariq, Qaul Thayyib, Kitab Maknun, Kalimah Thayyibah, Mishbah Munir, dan Wa’id. Bahkan, ada juga ulama yang berpendapat bahwa Al-Qur’an memiliki 90 nama (al-Harraliy), 100 nama (al-Nasafiy), dan 100 nama (Fairuzzabadi). Wallahu A’lam