BerandaUlumul QuranNama-nama Al-Quran dan Tujuannya

Nama-nama Al-Quran dan Tujuannya

Tafsiralquran.id – Alquran diturunkan ke muka bumi berfungsi sebagai buku pedoman umat muslim dalam menjalani kehidupannya. Dibalik penamaan Alquran ternyata sarat akan berbagai tujuan yang melingkupinya. Sebut saja, dalam surat al-Baqarah ayat 2 disebutkan bahwa Alquran adalah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya sedikitpun. Ia merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.

Dalam hal ini, Muhammad Syahrur memberikan definisi makna dari al-kitab. Menurutnya, ­al-kitab berarti kumpulan dari berbagai macam tema yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad dalam bentuk teks, beserta kandungannya sekaligus, yang secara keseluruhan menyusun ayat-ayat dalam bentuk mushaf mulai dari surat al-Fatihah hingga surat al-Nas.

Al-kitab adalah salah satu nama lain dari Alquran. Selain disebut dengan nama al-kitab, Alquran juga menyebut dirinya dengan Alquran itu sendiri. Menurut Muhammad Abdullah Daraz, Alquran dan al-kitab adalah penyebutan yang begitu populer dari nama-nama Alquran yang lain. Sebab, menurutnya, dinamakan Alquran karena ia dibaca dengan lisan, dan dinamakan al-kitab karena ia ditulis dengan pena.

Dengan nama-nama tersebut, juga memudahkan kita untuk mengetahui tujuan Alquran diturunkan. Selain dua penyebutan di atas, Alquran juga dinamakan dengan al-furqan, sebagaimana dalam surat al-Furqan ayat 1, yang berarti pembeda. Maksudnya, Alquran adalah pembeda antara yang haq dan bathil. Alquran berperan sebagai ukuran timbangan Ilahi akan segala hakikat yang bertentangan dengan kebenaran.

Kedua penamaan Alquran tersebut sebetulnya memberikan isyarat bahwa selayaknya Alquran dipelihara, baik dalam bentuk hafalan dan tulisan. Dengan demikian, apabila terjadi kesalahan di antara salah satunya, maka yang lain akan meluruskannya. Hafalan berdasarkan tulisan, dan tulisan harus sesuai dengan hafalan yang berisnad sahih dan mutawattir.

Kemudian, Alquran juga memiliki nama sebagai adz-dzikr, sebagaimana dalam surat al-Hijr ayat 9. Dan, juga disebut dengan nama at-tanzil, sebagaimana dalam surat asy-Syu’ara ayat 192. Selain itu, Alquran disebut sebagai an-nur yakni cahaya, yang tertera dalam surat an-Nisa’ ayat 174.

Alquran juga disifati sebagai al-huda yakni sebagai petunjuk, asy-syifa’ yaitu sebagai obat, dan al-mau‘izha’ yang bermakna nasihat. Hal ini sesuai dengan yang ada dalam surat Yunus ayat 57. Alquran juga memiliki sifat yang diberkahi atau yang sebut sebagai al-mubarak, sebagaimana dalam surat al-An‘am ayat 92. Dan juga, sebagaimana yang ada dalam surat al-Baqarah ayat 97, yakni al-busyra yang bermakna kabar gembira.

Dan yang terakhir, Alquran juga memiliki nama lain sebagai al-‘Aziz yang berarti mulia, seperti yang tertera dalam surat Fushshilat ayat 41. Al-Majid yang berarti yang dihormati, yang dipaparkan dalam surat al-Buruj ayat 21. Serta, al-Basyir yang berarti pembawa kabar gembiran dan an-nadzir yakni pembawa peringatan, sebagaimana dalam surat Fushshilat ayat 3-4.[]

Miatul Qudsia
Miatul Qudsia
Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Sunan Ampel Surabaya, pegiat literasi di CRIS (Center for Research and Islamic Studies) Foundation
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

0
Dapat kita saksikan di berbagai negara, khususnya Indonesia, pembangunan infrastruktur seringkali diposisikan sebagai prioritas utama. Sementara pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia seringkali acuh tak...