Di dalam Alquran, ada sejumlah ayat yang menunjukkan adanya perintah membaca taawuz, memohon perlindungan kepada Allah swt. Ayat-ayat yang memerintahkan untuk membaca taawuz itu terdapat di dalam beberapa ayat berikut. Di antaranya terdapat di dalam Surah An Nahl [16]: 98: “Apabila kamu membaca Alquran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.”
Di dalam Surah Al Araf [7]: 200 Allah memerintahkan sebagai berikut: “dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan maka berlindunglah kepada Allah [Bacalah Audzu billah…].”
Kemudian di dalam Surah Ghafir [40]: 56: “Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha mendengar lagi Maha Melihat.”
Baca Juga: Mutiara Hikmah Lafaz Taawuz dan Penafsirannya dalam Alquran
Lalu dalam Surah Fushshilat [41]: 36: “dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, Maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
Dari ayat-ayat di atas dapat disimpulkan bahwa setan selalu mengganggu manusia dengan berbagai godaan yang dilakukannya. Godaan setan selalu bertujuan untuk menjerumuskan manusia dari jalan yang benar, jalan yang diridai oleh Allah Swt. Oleh sebab itu, Allah memerintahkan manusia untuk selalu berlindung kepada Allah dari berbagai godaan setan. Tujuannya adalah agar manusia senantiasa berasa di jalan yang benar, jalan Allah swt, bukan jalan yang tidak benar, jalan setan.
Setiap kali anda akan melakukan suatu perbuatan baik, ingin melakukan suatu kebajikan, sebaiknya anda terlebih dahulu membaca taawuz. Bacaan itu dilakukan dengan niat semoga Allah Swt menjauhkan anda dari godaan setan pada saat anda melakukan pekerjaan itu.
Di dalam beberapa hadis, Rasulullah juga memerintahkan kaum muslimin dan muslimin untuk berlindung kepada Allah dari godaan setan dengan membaca taawuz. Hal ini dapat dilihat dari berbagai hadis-hadis berikut:
Hadis riwayat Ibn Majah dari Abu Qatadah menyatakan sebagai berikut: “Dari Abu Qatadah bahwa Rasulullah saw bersabda bahwa penglihatan itu dari Allah, sedangkan mimpi adalah dari setan. Lalu apabila seorang kamu bermimpi melihat sesuatu yang menakutkan, maka hendaklah ia meludah ke samping kiri sebanyak 3 kali dan mohon perlindungan kepada Allah dengan membaca “Audzu billahi minasy syaithanir rajim” sebanyak 3 kali, lalu pindahlah dari tempat yang sebelumnya” (HR Ibn Majah).”
Hadis riwayat Ahmad dari Abu Qatadah: “Aku mendengar Rasulullah bersabda: bahwa penglihatan yang benar datang dari Allah. Apabila seseorang di antara kamu melihat (berminpi)tentang sesuatu yang engkau sukai (senangi), maka janganlah ceritakan hal itu kecuali kepada orang yang dia cintai, dan apabila ia melihat di dalam mimpi sesuatu yang dia tidak sukai, maka hendaklah dia meludah di samping kiri sebanyak 3 kali, lalu meohonlah perlindungan kepada Allah dari godaan yetan dan kejahatannya dengan membaca: أعوذ الله من الشيطان الرجيم.”
Dalam hadis yang lain, yang diriwayatkan oleh Bukhari, dikatakan sebagai berikut: “Dari Urwah ibn Zubair, dia berkata bahwa Abu Hurairah r.a. telah berkata bahwa Rasulullah Saw telah bersabda: “Jika setan datang kepadamu, lalu mengatakan: Siapa yang menciptakan ini, siapa yang menciptakan itu, hingga dia bertanya, siapa yang menciptakan Tuhanmu? Maka apabila sampai menanyakan hal yang demikian, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dengan mengucapkan “A’udzu billahi minasy syaithanir rajim” dan berhentilah.” HR. Bukhari.”
Bahkan, ketika bermimpi hal-hal yang buruk yang tidak menyenangkan Rasulullah memerintahkan untuk membaca taawuz seperti perintahnya dalam hadis berikut: “Dari Abu Said al-Khudhri, sesungguhnya dia pernah mendengar Rasulullah saw.: “Apabila seseorang di antara kamu bermimpi sesuatu yang menyenangkan, maka mimpi itu datang dari Allah, maka pujilah Allah karenanya dan hendaklah dia menceritakannya kepada orang lain. Apabila dia bermimpi hal-hal yang dia tidak sukai (tidak menyenangkan, maka mimpinya itu berasal dari setan. Ketika itu hendaklah dia memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan dengan mengucapkan “أعوذ الله من الشيطان الرجيم.” Jangan pernah menceritakan mimpi itu kepada orang lain. Dengan mengucapkan A’uszu billahi, mimpi itu tidak memberi madarat kepadanya.” HR. Bukhari.”
Baca Juga: Keutamaan dan Perintah Memberi dalam al-Quran
Rasulullah mengajarkan bacaan perlindungan kepada Allah yang paling baik, yaitu dengan membaca dua surat berikut: “Sesungguhnya Ibn Abis al-Juhanny pernah berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw. Telah berkata kepadanya: “Ya Ibn Abis. Maukah engkau agar aku menyampaikan kepadamu kalumat perlindungan kepada Allah yang paling baik yang harus diucapkan oleh orang-orang yang berlindung kepada Allah? Dia berkata: “Saya jawab, ya.” Lalu Rasulullah Saw bersabda: “Bacalah dua surat ini, yaitu: قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ dan bacalah وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. HR. Ahmad.”
Perintah untuk memohon perlindungan diri kepada Allah dari godaan setan merupakan suatu keharusan yang dilakukan setiap muslim, agar dalam segala tindak-tanduknya dan keadaannya ia selalu terlindung dari godaan setan. Wallahu A’lam.