BerandaTafsir TematikTafsir Surah Alahqaf Ayat 15: Bekal Memasuki Usia 40 Tahun

Tafsir Surah Alahqaf Ayat 15: Bekal Memasuki Usia 40 Tahun

Life begins at forty! Istilah “hidup dimulai saat usia 40” ini dipopulerkan oleh seorang penulis asal Amerika Serikat, Walter B. Pitkin dalam bukunya, Life Begins at Forty. Menurutnya usia 40 tahun adalah permulaan hidup yang hakiki. Kata kunci usia 40 ini rupanya sudah banyak pula dibahas dalam literatur Islam.

Dalam Q.S. Alahqaf: 15, Allah Swt. Berfirman sebagai berikut.

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.

Asbab Nuzul Ayat

Imam Ibnul Jauzi dalam kitab tafsirnya menyebutkan tiga pendapat ulama tafsir tentang asbabunnuzul ayat di atas.

Pertama, ayat ini turun berkaitan dengan sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. Beliau adalah sahabat Nabi saw. sejak muda hingga sampai Rasulullah saw. wafat. Beliau dengan Nabi saw. terpaut umur dua tahun, maka ketika Nabi saw. diangkat menjadi nabi pada usia 40 tahun, usia Abu Bakar r.a. menginjak 38 tahun. Pada saat usia Abu Bakar sampai 40 tahun, beliau berdoa seperti dalam ayat di atas. Imam ‘Atha’ meriwayatkan cerita ini dari Ibnu Abbas dan pendapat ini yang dipegang mayoritas ulama tafsir.

Kedua, ayat ini turun berkaitan dengan sahabat Saad bin Abi Waqash. Ini adalah pendapatnya adh-Dhahak dan as-Sudi. Ketiga, ayat ini turun secara umum. Ini adalah perkataannya Al-Hasan al-Bashri.

Makna Usia 40 Tahun

Tafsir dari lafaz arba’ina sanah (usia 40 tahun) dalam ayat di atas banyak dikemukakan para ahli tafsir. Ibnu Katsir menyatakan bahwa ketika seseorang berada dalam usia 40 tahun, maka sempurnalah akal, pemahaman, dan kelemah-lembutannya (Tafsir Al-Qur’an al-‘Adzhim, 6/623). Beliau juga mengatakan bahwa biasanya orang yang sudah berumur 40 tahun tidak berubah lagi karakternya.

Dalam Tafsir Jalalain juga disebutkan bahwa usia 40 tahun adalah puncak kematangan seseorang. Selain itu, Imam al-Qurthubi menyatakan bahwa orang yang telah mencapai usia 40 tahun, maka ia telah mengetahui besarnya nikmat yang telah Allah anugerahkan padanya, juga kepada kedua orang tuanya sehingga ia terus mensyukurinya. Beliau lalu menukil perkataan Imam Malik, “Aku mendapati para ulama di berbagai negeri, mereka sibuk dengan aktivitas dunia dan pergaulan bersama manusia. Ketika mereka sampai usia 40 tahun, mereka menjauh dari manusia.” (Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an, 14/218).

Imam Asy-Syaukani juga menukil perkataan para ulama tafsir bahwa tidaklah seorang nabi diutus melainkan mereka telah berusia 40 tahun (Fathul Qodir, 5/24).

Dalam ayat lain, Allah Swt. berfirman,

لِتَكُونُوا شُيُوخًا ثُمَّ

Kemudian (dibiarkan kamu hidup) sampai tua. (Q.S. Ghafir: 67).

Menurut al-Qurthubi, yang dimaksud tua pada ayat di atas adalah orang yang telah melewati 40 tahun” (Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an, 15/215).

Allah Swt. juga berfirman,

وَمَنْ نُعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِي الْخَلْقِ ۖ أَفَلَا يَعْقِلُونَ

Dan barang siapa Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadiannya. Maka apakah mereka tidak memikirkannya? (Q.S. Yasin: 68).

Menurut Ibnu Katsir, seorang hamba ketika usianya semakin panjang, maka ia dikembalikan ke keadaan lemah setelah kekuataan dan keadaan tidak berdaya setelah kondisi prima (Tafsir Al-Qur’an al-‘Adzhim, 6/588). Juga menurut Ibnul Qayyim, bahwa setelah usia 40 tahun, kekuatan dan fungsi organ tubuh mulai menurun. Dan menurunnya kekuatan fisik berlangsung secara bertahap, sebagaimana dahulu kekuatan fisik berkembang dengan bertahap (Tuhfatul Maudûd, 178).

Dari pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa usia 40 tahun adalah usia puncak kematangan. Adapun usia setelahnya adalah awal fase penurunan kekuatan manusia dalam segala aspek, baik fisik, daya ingat, dan lain-lain.

Doa Memasuki Usia 40 Tahun

Q.S. Alahqaf: 15 di atas sekaligus juga berisikan doa yang bisa diamalkan seseorang yang memasuki usia 40 tahun. Berikut bunyi doa tersebut.

َ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh aku termasuk orang muslim.

Ulama menjelaskan, hendaknya doa ini diamalkan. Meskipun objeknya adalah mereka yang berusia 40 tahun. Namun, doa ini juga ditujukan kepada anak muda sebagai teguran untuk senantiasa bersemangat memperbaiki diri yang akan menentukan seperti apa puncak kematangan mereka di usia 40 tahun.

Hikmah dari doa di atas, bahwa ketika di masa muda terbiasa bersyukur, beramal saleh, maka di usia 40 tahun sebagai puncak kesyukuran seseorang. Dengan kata lain, doa ini hendaklah tidak disalahartikan bahwa seseorang boleh untuk tidak bersyukur maupun beramal saleh sebelum usia 40 tahun. Sebab, usia ini adalah puncak dari kebiasaan, bahkan menjadi penentu karakter seseorang. Di usia inilah cerminan kebiasaan masa mudanya.

Hal ini sebagaimana ditegaskan Ibrahim al-Nakha’i, ketika seseorang memasuki usia 40 tahun dan berada pada suatu perangai tertentu, maka ia tidak akan pernah berubah hingga datang kematiannya (Ath-Thabaqat al-Kubra, VI/277). Boleh jadi maksud kehidupan baru dari life begins at forty dalam sudut pandng Islam adalah awal mula puncak kematangan seseorang dari apa yang sudah menjadi kebiasaannya di masa muda. Tak heran jika dalam banyak literatur ditemukan kebiasaan para ulama ketika memasuki usia 40 tahun adalah lebih memfokuskan diri pada ibadah sebagai puncak kebiasaan ibadah mereka di masa muda.

Oleh karena itulah, sekalipun usia 40 tahun merupakan puncak kematangan seseorang, di sisi lain ayat ini juga sebagai peringatan agar di usia tersebut seseorang lebih memfokuskan diri dengan ibadah. Hendaknya seseorang di usia ini agar berhati-hati. Ibnul Jauzi berkata, “Terkadang suatu hukuman ditunda hingga akhir usia tiba. Duhai (betapa malangnya) orang yang terus tergelincir di hari tua karena sebab dosa-dosanya di masa muda.” (Shaidul Khatir, 315). Itulah mengapa Nabi saw. dalam hadisnya menyeru untuk memanfaatkan masa muda sebelum datang masa tua. Wallah a’lam.

Shopiah Syafaatunnisa
Shopiah Syafaatunnisa
Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU