Dalam hidup berbangsa dan bernegara, setiap manusia wajib merasakan keharmonisaan. Dengan keharmonisan, maka akan tercipta kehidupan yang penuh dengan kenyamanan dan perdamaian. Untuk menciptakan keharmonisan antar sesama manusia, perlu ada beberapa sikap atau prilaku yang perlu dimiliki dalam diri manusia.
Sikap maupun prilaku yang berhubungan dengan menjaga keharmonisan antar sesama sudah di jelaskan dalam Alquran. Sehingga keharmonisan yang sudah terbentuk dalam sebuah kehidupan haruslah dijaga dengan baik. Ada tiga kunci dan cara menjaga keharmonisan antar sesama manusia, yaitu saling menghargai, saling menghormati, dan saling memaafkan. Berikut dijelaskan lebih lanjut beserta dengan dalil-dalilnya.
Baca Juga: Al-Quran dalam Menjaga Harmonisasi dan Toleransi Antar Umat Beragama
Saling Menghargai
Firman Allah dalam Q.S Alhujurat [49]:13
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Wahai manusia, sungguh kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha teliti.
Dalam penjelasan Ibn Jarir al-Tabari di dalam tafsirnya Jami al-Bayan Fi Ta’wil al-Qur’an (jilid 23, 767) bahwa Allah menciptakan manusia dengan jenis kelamin yang berbeda, yaitu laki-laki dan perempuan, yang terdiri dari berbagai keberagaman yang ada, supaya mereka saling mengenal dan saling menghargai antara satu sama lain.
Dengan saling menghargai akan mewujudkan keharmonisan, sehingga sikap ini perlu dijaga. Dari keberagaman yang ada, di sisi Allah, orang yang paling mulia ialah yang paling bertakwa. Sehingga dari bermacam perbedaan tidaklah menjadi permasalahan untuk saling menghargai.
Saling Menghormati
Firman Allah dalam Q.S Annisa [4]:86
وَاِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِاَحْسَنَ مِنْهَآ اَوْ رُدُّوْهَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيْبًا
Dan apabila kamu di hormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atas balaslah (penghormatan itu, yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu.
Ibn Kathir dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azim (jilid 2, 368) bahwa apabila seseorang memberikan salam maka jawablah dengan salam yang baik karena menjawab salam merupakan salah satu kewajiban. Lalu sama halnya dalam penghormatan yang diberikan kepada seseorang dan berhak mendapat balasan penghormatan yang baik pula. Hal ini juga termasuk cara bertoleransi dalam hal penghormatan yang di berikan kepada seseorang untuk saling menghargai antar sesama.
Baca Juga: Memupuk Persaudaraan Antarumat Beragama
Saling Memaafkan
Firman Allah dalam Q.S Asy Syura [42]:40
وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۚفَمَنْ عَفَا وَاَصْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ
Dan balasan dari suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim.
Menurut penjelasan Quraish Shihab di dalam Tafsir Al-Misbah (jilid 12, 513) bahwa apabila seseorang memaafkan tanpa menuntut haknya sehingga tidak terjadi pembalasan yang serupa dan menjalin hubungan harmonis serta tetap menjalin hubungan baik dengan seseorang yang telah berbuat jahat kepadanya maka pahala yang akan di balas oleh Allah kepada orang tersebut. Dari penafsiran ini dijelaskan bahwa saling memaafkan dengan menciptakan perdamaian sangat perlu untuk menjaga keharmonisan antar sesama manusia.
Kunci dari menjaga keharmonisan dan disertai dengan tiga ayat yang juga disebutkan penafsirannya maka sudah jelas bahwa keharmonisan yang perlu di jaga memiliki sikap saling menghargai, menghormati, dan memaafkan. Saling menghargai membuat seseorang tenggang rasa dalam hal apapun terhadap berbagai maacam keberagaman. Dan ditambah lagi dengan menghormati sesama, yang sama-sama bisa membuat seseorang untuk lebih bisa menghargai dari setaip pendapat yang ada.
Baca Juga: Tafsir Surah Al-A’raf Ayat 199: 3 Konsep Kesalehan dalam Harmonisasi Sosial
Saling menghargai dan menghomati sangatlah berpengaruh dalam menjaga keharmonisan antar sesama. Dengan adanya dua sikap tersebut maka akan timbul rasa saling memaafkan antar sesama. Karena apabila seseorang sudah bisa menghormati dan menghargai sesama maka sikap memaafkan pun akan senantiasa mengiringinya.
Maka dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kunci dari menjaga keharmonisan antar sesama manusia yaitu dengan tiga sikap, saling menghargai, saling menghormati, dan saling memaafkan. Tiga hal tersebut sudah dijelaskan beserta dalilnya yang terdapat dalam kalam Allah swt.
Apabila ketiga sikap tersebut sudah ada pada diri setiap manusia, maka keharmonisan akan mudah tumbuh dalam kehiduapn. Dengan keharmonisan inilah yang menjadikan kehidupan sesama manusia menjadi damai dan nyaman. Kenyamanan merupakan impian setiap warga negara dalam berkehidupan. Maka dari itu, mari menjaga keharmonisan dan kenyamanan dengan saling menghargai, menghormati, dan memaafkan.
Wallahu a’lam.
*Artikel ini hasil kerja sama tafsiralquran.id dan Program Studi Ilmu Alquran dan Tafsir, UIN Sunan Ampel Surabaya