Kitab tafsir merupakan khazanah Islam yang mendokumentasikan kisah mengagumkan. Salah satunya tentang adanya bayi yang bisa bicara. Hal ini tidak lepas dari beberapa ayat Al-Quran yang menyinggung bayi-bayi yang bisa bicara. Selain itu juga, persinggungan ahli tafsir dengan kisah yang bersumber dari ahli kitab, tentang keberadaan bayi yang bisa bicara sebelum datangnya Islam.
Beberapa ulama kemudian berusaha mendokumentasikan kisah-kisah tersebut, lewat bait-bait syair yang menyebutkan nama-nama terkait kisah bayi yang bisa bicara. Bait-bait ini tidak hanya mendokumentasikan berdasar kitab tafsir, tapi juga hadis serta kisah karomah para kekasih Allah setelah masa hidup Nabi Muhammad SAW. Berikut ulasannya.
Baca juga: Bayi Menangis? Bacalah Doa Ibu Maryam ini dalam Al-Quran
Catatan Tentang Bayi-bayi Yang Bisa Bicara
Salah satu yang pernah mencatat keberadaan bayi-bayi yang bisa bicara dalam sejarah Islam adalah Imam As-Suyuthi. Imam as-Suyuthi mendokumentasikan bayi-bayi yang bisa bicara lewat syair beliau yang terdiri dari empat bait syair. Di dalam syair tersebut Imam As-Suyuthi mencatat ada 11 bayi bisa bicara. Bait ini termaktub diantaranya dalam kitab Tafsir Ruhul Ma’ani karya Imam Al-Alusi dan Tafsir Bahrul Madid karya Ibn Ajibah:
تكلم في المَهدِ النَّبيُّ مُحَمدٌ # ويحيى وعيسى والخليلُ ومريمُ
“Berbicara saat masih bayi Nabi Muhammad # dan Yahya, ‘Isa, Ibrahim dan Maryam”
وصَبِيّ جُريْجٍ ثم شاهِدُ يوسِفُ # وطِفلٌ لدى الأُخدود يَرويهِ مُسلِمُ
“Bayi Juraij lalu saksi Yusuf # dan bayi Dzil Ukhdud yang diriwayatkan Muslim”
وطفلٌ عَلَيهِ مُرَّ بالأمَةِ الَّتي # يُقالُ لَها تَزنِي ولا تَتَكَلَّمُ
“Dan bayi yang seorang budak ditemui bersamanya # ia dituduh zina dan tidak menjawab”
وماشِطَةٌ فِي عَهدِ فرعون طِفلُها # وفي زَمَنِ الهادي المُبَاركُ تُختَمُ
“Bayi Masyithah di masa Fir’aun # dan di zaman Nabi ada Mubarak yang menutup jumlah tadi”
Baca juga: Ini Cara Berdialog dengan Allah Melalui Al-Quran
Setelah As-Suyuthi rupanya ada ulama yang memberi tambahan dan menyusun syair baru yang mendokumentasikan bayi-bayi yang bisa bicara. Ulama tersebut adalah Imam Ahmad ibn Musa Al-Bili Al-‘Aduwwi wafat 1213 H. Imam Al-Bili menambahkan tiga orang. Sehingga semuanya berjumlah 14 bayi yang bisa bicara. Imam Al-Bili menyatakan dalam Risalatu Man Takallama Fil Mahdi:
محمد في المهد قد تكلما # نوح وإبراهيم موسى فاعلما
“Nabi Muhammad saat bayi berbicara # dan Nuh, Ibrahim, serta Musa. Maka ketahuilah!”
يحيى وعيسى طفل ذي الأخدود # وشاهد يوسف ومريما
“Yahya. ‘Isa dan anak Dzil Ukhdud # dan saksi Yusuf serta Maryam”
مُبرّي جُريج هكذا مُبرئ الأمة # مبارك اليمامة الذي انتما
“Bayi pembebas Juraij serta bayi pembebas budak perempuan # Dan Mubarak yang berbangsa Yamamah”
ماشطة بنت فرعون ابنها # وبنت محيى الدين جاءت فاختما
“Anak Masyithah yang merupakan anak perempuan Fir’aun # dan anak perempuan Muhyiddin ia datang lalu selesailah daftarnya”
Baca juga: Tafsir Surah Maryam Ayat 33: Tiga Bentuk Keselamatan Yang Diminta oleh Nabi Isa
Daftar 15 Bayi yang Bisa Bicara
Kisah-kisah tentang bayi yang bisa bicara cukup banyak disinggung dalam khazanah kitab tafsir. Namun, ada pula yang bersumber dari hadis atau kisah yang berkembang diantara para ulama’. Berikut rincian daftar ke-15 bayi tersebut, bersama karya tafsir atau selainnya yang mendokumentasikannya:
- Nabi Muhammad. Nabi Muhammad pernah berbicara tatkala masih bayi dan berada dalam asuhan Halimah As-Sa’diyah. Kisah ini diriwayatkan oleh Ibn ‘Abbas.
- Nabi Nuh. Kisah tentang Nabi Nuh berbicara saat kecil disebutkan Imam Isma’il Haqqi dalam Tafsir Ruhul Bayan atau lebih dikenal dengan Tafsir Haqqi, di sela-sela beliau menafsiri Surat Yusuf ayat 26.
- Nabi Ibrahim. Kisah tentang Nabi Ibrahim berbicara saat masih bayi disebutkan diantaranya di dalam Tafsir Khazin, Tafsir Baghawi dan Tafsir Sirajul Munir. Rata-rata kisah tersebut disebutkan saat menafsiri surat Al-An’am ayat 74.
- Nabi Musa. Kisah tentang Nabi Ibrahim berbicara saat masih bayi disebutkan di Kitab Nihayatul Arb karya An-Nuwairi dan Isma’il Haqqi dalam tafsirnya.
- Nabi Yahya. Kisah tentang Nabi Yahya berbicara saat masih bayi disebutkan di dalam Tafsir Durrul Manshur di sela-sela menafsiri surat Maryam ayat 16.
- Nabi ‘Isa. Kisah Nabi ‘Isa ini terekam di Surat Maryam ayat 27-30.
- Bayi Dari Kaum Dzil Ukhdud. Bayi Dzil Ukhdud adalah kisah yang masyhur dan dikisahkan oleh Nabi Muhammad lewat hadis riwayat Imam Muslim.
- Bayi Yang Menjadi Saksi Nabi Yusuf. Kisah ini terekam dalam Al-Quran Surat Yusuf ayat 26.
- Siti Maryam. Kisah Siti Maryam berbicara tatkala masih bayi adalah versi lain terkait kisah yang terekam di Al-Quran Surat Al-Imron ayat 37. Versi ini diriwayatkan Imam As-Suyuthi dari Al-Hasan.
- Bayi Yang Membebaskan Imam Juraij. Kisah ini kisah masyhur dan Diriwayatkan Imam Bukhari serta Imam Muslim.
- Bayi Seorang Budak Yang Dituduh Berzina. Kisah ini kisah masyhur dan Diriwayatkan Imam Muslim.
- Mubarak Al-Yamamah. Kisah ini didokumentasikan oleh Imam Al-Baihaqi dalam Dalailun Nubuwwah.
- Bayi Masyithah. Masyithah ini adalah perempuan yang menjadi tukang sisir raja Fir’aun. Ia beriman kepada Allah secara diam-diam sebelum diketahui oleh Fir’aun
- Bayi perempuan Muhyiddin. Muhyiddin ini adalah Muhyiddin ibn ‘Arabi 1165-1240 M. Seorang tokoh tasawuf yang masyhur. Dan penyusun Kitab Futuhat Makiyyah.
Imam Isma’il Haqqi di dalam Tafsir Haqqi, di sela-sela menafsiri Surat Yusuf ayat 26, menceritakan bahwa termasuk bayi yang dapat bicara adalah Nabi Yusuf. Nabi Yusuf berbicara saat masih di dalam kandungan ibunya. Dengan ini jumlah bayi yang bisa bicara bertambah satu. Dan total ada 15. Wallahu a’lam[]