BerandaTafsir TematikIngin Diberi Kelancaran Urusan? Baca Doa Nabi Musa Ini!

Ingin Diberi Kelancaran Urusan? Baca Doa Nabi Musa Ini!

Setiap manusia pasti punya masalah masing-masing. Tidak ada satu manusia pun di atas bumi ini yang lepas dari masalah. Baik masalah dengan diri sendiri, keluarga, pekerjaan, maupun yang lainnya. Dalam Al-Quran terdapat satu doa yang bisa dipanjatkan agar segala urusan dilancarkan. Yaitu Doa Nabi Musa. Pada waktu itu Nabi Musa bertemu dengan nur Allah SWT di Bukit Tursina. Bersamaan dengan itu pula Nabi Musa diangkat Allah SWT menjadi seorang rasul.

Nabi Musa menyadari beratnya risalah yang ia emban tersebut. Menjadi seorang rasul bukanlah suatu urusan yang mudah. Di samping dituntut menjadi pemimpin, pembimbing bagi kaumnya, kualitas pribadi seorang rasul pun juga akan dijadikan uswah (teladan). Belum lagi tantangan yang harus dihadapi juga berasal dari kaumnya yang pandai berlogika dan berargumentasi yaitu Bani Israil. Nabi Musa pun akhirnya meminta kekuatan kepada Allah SWT agar sanggup memikul beban yang akan ia hadapi. Doa Nabi Musa tersebut terekam dalam Al-Quran surah Thaha ayat 25-28.

Meminta dilapangkan dada

Setelah menerima amanah dari Allah SWT untuk menjadi rasul dan menyerukan dakwah, Nabi Musa berdoa dengan ayat berikut:

قَالَ رَبِّ ٱشْرَحْ لِى صَدْرِى

“Nabi Musa berkata: Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku”(Q.S. Thaha: 25)

Baca juga: Ingin Dikenang Baik di Dunia dan Akhirat? Amalkan Doa Nabi Ibrahim Ini!

Para mufassir (Al-Mahalli dan Al-Suyuthi: Tafsir Jalalayn; Wahbah Zuhaili, Tafsir al-Wajiz; Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah) dan dalam kitab tafsir lain seperti Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir al-Mukhtasar, dan Zubad al-Tafsir menjelaskan bahwa dalam ayat ini Nabi Musa meminta untuk diberikan kelapangan dada, dan kebesaran jiwa agar bisa menanggung beban risalah. Rintangan yang akan dihapainya pastilah sangat berat. Tidak semua orang dapat menerima risalah itu sudah pasti. Cobaan dan fitnah dari manusia pasti ditemui. Hingga cemooh dan caci maki pun juga tidak bisa dihindari. Maka dari itu permintaan Nabi Musa untuk diberikan kelapangan dada adalah keniscayaan. Karena dengan kelapangan dada dan kebesaran jiwa, manusia akan mampu bersabar menghadapi cobaan sebesar apapun.

Meminta dimudahkan urusan

Doa Nabi Musa selanjutnya adalah meminta dimudahka urusan. Adapun ayatnya adalah sebagai berikut:

وَيَسِّرْ لِىٓ أَمْرِى

“Dan mudahkanlah untukku urusanku”(QS. Thaha: 26)

Dalam mengemban tugas risalah yang berat, mengharap kepada Sang Penguasa Alam untuk dimudahkan segala kesulitan adalah jalan terbaik. Sebab hanya Dia-lah satu-satunya Dzat yang mampu mengubah keadaan dikala sedang dalam kesulitan. Dan apabila perkara yang sulit telah dimudahkan oleh Allah, maka jalan manusia untuk melaluinya akan tercapai. Begitu pula dengan yang diharapkan Nabi Musa. Ia percaya hanya Allah lah yang mampu meringankan segala urusannya sebagai bentuk kepasrahannya bahwa pada hakikatnya ia hanyalah seorang hamba-Nya.

Baca juga: Doa Nabi Zakaria dan Tafsir Ali Imran [3]: 38

Meminta kelancaran biacara

Permintaan Nabi Musa yang ketiga adalah meminta dilancarkan dalam berbicara:

وَٱحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِىِْ يَفْقَهُوا۟ قَوْلِى

“Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.”(Q.S. Thaha: 27-28).

Nabi Musa sejak kecil memang mengalami kekakuan lidah karena memakan bara api. Ketika masih bayi Nabi Musa memang dijadikan percobaan oleh Fir’aun disuruh memilih antara mainan dan bara api. Jika ia memilih mainan maka akan dibunuh karena seorang Nabi pastilah cerdas. Nabi Musa memang awalnya memilih mainan. Namun Malaikat Jibril langsung mengalihkan tangan Nabi Musa untuk memilih bara api. Oleh karena itu Nabi Musa sejak kecil telah kehilangan kefasihan berbicara.

Nabi Musa menyadari akan kekurangannya tersebut. Maka dalam rangkaian doanya ia sekaligus juga meminta kepada Allah diluweskan lidahnya agar kaumnya dapat mengerti apa yang disampaikan oleh Nabi Musa. Dan dapat menerima risalah yang dibawanya.

Baca juga: Ingin Punya Keturunan Yang Saleh? Amalkan 3 Doa Nabi Ibrahim Ini

Doa Nabi Musa yang telah termaktub dalam Al-Quran ini bisa kita amalkan sehari-hari. Terutama apabila kita sedang mengalami kesulitan dan kesukaran sebuah urusan. Tiga poin yang bisa kita minta ketika menghadapi kesulitan adalah meminta dilapangkan dadanya agar senantiasa kuat dan sabar menghadapi cobaan. Kemudian meminta agar segala masalah yang menimpa kita dimudahkan oleh Allah seberat apapun masalah tersebut. Dan yang terakhir adalah meminta kelancaran dalam berbicara dan mudahnya menyampaikan pengetahuan. Allah Yang Maha Kuasa akan senantiasa mendengar keluhan hamba-Nya dan pasti mengabulkan doa-doa hambanya yang tulus. Wallahu a’lam[]

Miftahus Syifa Bahrul Ulumiyah
Miftahus Syifa Bahrul Ulumiyah
Peminat Literatur Islam Klasik dan Kontemporer
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Catatan interpolasi tafsir Jami‘ al-Bayan karya Al-Ijiy pada naskah Jalalain Museum MAJT

Jami’ al-Bayan: Jejak Tafsir Periferal di Indonesia

0
Setelah menelaah hampir seluruh catatan yang diberikan oleh penyurat (istilah yang digunakan Bu Annabel untuk menyebut penyalin dan penulis naskah kuno) dalam naskah Jalalain...