Setiap perempuan – terutama ibu yang sedang mengandung – tentu berharap agar proses melahirkan lancar dan mudah. Pasalnya, proses melahirkan adalah salah satu peristiwa yang paling penting bagi mereka, di mana hidup dan mati dipertaruhkan. Jika proses melahirkan berlangsung terlalu lama, maka kehidupan bayi dan ibu bisa terancam.
Pada faktanya, proses melahirkan memang sangat sulit dan begitu menyakitkan. Hanya para perempuan yang bisa memahami dinamika proses melahirkan, sedangkan laki-laki tidak mampu memahaminya bahkan untuk sekedar membayangkan. Dengan demikian, jika ingin mengetahui perjuangan proses melahirkan, maka ibu adalah narasumber pertama.
Menurut para ahli, selama proses melahirkan, setiap ibu akan mengalami rasa sakit hingga 57 Del (satuan rasa sakit) atau sama dengan rasa sakit akibat 20 tulang yang patah bersamaan. Padahal tubuh manusia hanya mampu menanggung rasa sakit hingga 45 Del. Tak heran, hampir semua agama di dunia sangat menghormati ibu, terutama agama Islam.
Agar proses melahirkan lancar dan mudah, para ibu harus mempersiapkan beberapa hal dan menghindari beberapa hal pula. Menurut Tekoa King, seorang professor kebidanan dan ginekologi di University of California, lancar tidaknya proses melahirkan sangat dipengaruhi oleh kebugaran tubuh si ibu. Oleh karena itu, sebaiknya para ibu menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh.
Baca Juga: Teladan Akhlak Nabi Muhammad SAW Kepada sang Ibunda: ‘Saya Anak dari Seorang Perempuan’
Ibu yang memiliki tubuh sehat dan bugar, ia cenderung mengalami proses melahirkan lancar dan lebih mudah. Tekoa bahkan mengatakan, “kebugaran meningkatkan daya tahan tubuh. Jika tubuh seorang ibu bugar dan dalam kondisi optimal, maka tubuhnya cenderung lebih toleran terhadap proses melahirkan dan intervensi medis tidak diperlukan.”
Bacaan Al-Qur’an Agar Proses Melahirkan Lancar dan Mudah
Selain dengan usaha menjaga kebugaran tubuh melalui makanan sehat bergizi dan olahraga-olahraga ringan sesuai anjuran dokter, para ibu juga bisa mengamalkan bacaan Al-Qur’an agar proses melahirkan lancar dan mudah, yakni dengan mengamalkan surah al-Fatihah [2] ayat 1-7 dan surah al-Insyiqaq [84] ayat 1-4 yang masing-masing berbunyi:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ٤ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ ٧
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. al-Fatihah [2]: 1-7)
اِذَا السَّمَاۤءُ انْشَقَّتْۙ ١ وَاَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْۙ ٢ وَاِذَا الْاَرْضُ مُدَّتْۙ ٣ وَاَلْقَتْ مَا فِيْهَا وَتَخَلَّتْۙ ٤
“Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya patuh, dan apabila bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong.” (QS. al-Insyiqaq [84]: 1-4)
Surah al-Fatihah [2] ayat 1-7 dikenal sebagai obat segala penyakit. Bagi ibu hamil – selain dalam shalat lima waktu – surah ini bisa diamalkan dan dibaca setiap hari sebanyak tujuh kali selama masa kehamilan. Kemudian ditiupkan pada bagian perut di mana si bayi berada agar rasa sakit yang biasa dialami ibu hamil bisa mereda dan si bayi mendapatkan keberkahan.
Ibnu Qayyim berkata, “Aku pernah tinggal beberapa waktu di kota Mekah. Ketika itulah aku menderita beberapa penyakit. Sementara aku tidak berobat ke dokter dan tidak pula menemukan obat, aku mengobati diriku dengan membaca Surah al-Fatihah [2] ayat 1-7 dan mendapatkan kesembuhan. Aku pun menceritakan kepada orang-orang yang mengeluhkan sakit dan kebanyakan mereka sembuh dengan cepat.”
Sedangkan surah al-Insyiqaq [84] ayat 1-4 sebaiknya dibaca menjelang kelahiran. Menurut al-Ghazali dalam kitabnya adz-Dzahabul Ibris, surah ini dapat digunakan untuk membantu proses melahirkan lancar dan lebih mudah bagi seorang ibu, terutama mereka yang baru pertama kali melahirkan. Cara mengamalkannya ada dua, yakni dengan dibaca atau ditulis lalu dikalungkan.
Baca Juga: Tafsir Ahkam: Wajibkah Seorang Ibu Menyusui Anaknya?
Amalan ini didapatkan oleh imam al-Ghazali dari Sufyan ats-Tsauri. Dikisahkan bahwa suatu hari beliau pernah menulis surah al-Insyiqaq [84] ayat 1-4 dan kata “keluarlah darinya” untuk dijadikan kalung bagi seorang perempuan yang sakit karena susah melahirkan. Kemudian beliau shalat dua hajat dua rakaat dan tak lama si bayi keluar dengan selamat.
Terakhir, dua surah Al-Qur’an tersebut hanya berfungsi sebagai washilah pembantu agar proses melahirkan lancar dan mudah, sedangkan yang memberi kemudahan hanyalah Allah Swt. Oleh karena itu, berdoalah dan mengharap kepada-Nya secara sungguh-sungguh tanpa keraguan. Lalu sebagai bagian dari ikhtiar, si ibu terlebih dahulu juga harus menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh melalui pola makan sehat serta olahraga ringan sesuai anjuran dokter. Wallahu a’lam.