BerandaKisah Al QuranApa Saja Amalan Sunnah 10 Muharram? Berikut Penjelasannya

Apa Saja Amalan Sunnah 10 Muharram? Berikut Penjelasannya

Amat banyak kita saksikan betapa beranekaragamnya amalan sunnah 10 Muharram di Indonesia. Berbagai macam selebrasi dan penyambutan tahun baru Islam gegap gempita. Bahkan terutama ketika memasuki hari kesepuluh sebagaimana kita kenal sebagai hari Asyura. Asyura sendiri diambil dari kata bahasa Arab yang berarti sepuluh. Banyak sumber dan penjelasan baik dari Al-Quran, Al-Hadits maupun ulama Nusantara kita terkait amalan sunnah 10 Muharram. Berikut penjelasannya,

Membaca Doa Asyura (Sepuluh Muharram)

بسم الله الرحمن الرحيم, اَللَّهُمَّ يَا مُفَرِّجَ كُلِّ كَرْبٍ, وَيَامُخْرِجَ ذِي النُّوْنِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ, وَيَاجَامِعَ شَمْلِ يَعْقُوْبَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ،  وَيَاغَافِرَ ذُنُوْبِ دَاوُوْدَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ, وَيَاكَاشِفَ ضُرِّ أَيُّوْبَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ, وَيَاسَامِعَ دَعْوَتِيْ مُوْسَى وَ هَرُوْنَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ،  وَيَاخَالِقَ رُوْحِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَبِيْبِكَ وَمُصْطَفَاكَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ, وَيَارَحْمَنَ الدُّنْيَا وَ الْأَخِرَةِ, لَاإِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ, إِقْضِ حَاجَتِي فِى الدُّنْيَا وَ الْأَخِرَةِ, وَأَطُلْ عُمْرِي فِي طَاعَتِكَ وَمَحَبَّتِكَ وَرِضَاكَ يَأَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ, وَأَحْيِنِي حَيَاةً طَيِّبَةً وَتَوَفَّنِى لِلْاِسْلَامِ وَ الْإِيْمَانِ, يَاأَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Adapun keutamaan membaca doa tersebut, “Barang siapa yang membaca doa ini, maka semua hajat di dunia dan di akhirat akan diberi kemudahan oleh Allah dan diberi keberkahan atas usia yang taat kepada Allah serta dilimpahkan kehidupan yang baik dan khusnul khatimah”.

Mengerjakan Shalat Tasbih

Pelaksanaan shalat tasbih ini dikarenakan banyaknya bacaan tasbih di dalamnya. Amaliyah kedua ini berdasarkan penjelasan dalam kitab Nihayah al-Zain karya Imam Nawawi al-Bantani. (Baca juga: Inilah Tiga Amalan Utama dalam Menyambut Tahun Baru Islam)

Berpuasa

Keutamaan melaksanakan puasa di hari Asyura ini, berdasarkan Riwayat al-Baihaqi, Muslim dan Ibnu Hibban, yang menjelaskan bahwa Rasulullah pernah bersabda:

عن أبي قتادة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “صيام يوم عرفة كفارة السنة والسنة التي تليها, وصيام يوم عاشوراء يكفر سنة

“Puasa hari Arafah adalah penglebur (dosa) satu tahun dan tahun setelahnya, dan puasa hari Asyyura( hari kesepuluh bulan Muharram) mampu mengelebur (dosa) satu tahun.

Bersedekah

Amalan bersedekah ini sebagaimana keterangan Hadis berikut;

وَمَنْ تَصَدَّقَ فِيْهِ بِصَدَقَةٍ فَكَأَنَّمَا لَمْ يَرُدَّ سَائِلًا قَطُّ

Barangsiapa yang bersedekah pada hari tersebut (hari Asyura), maka seakan-akan ia tidak pernah menolak orang yang meminta-minta. (Baca juga: Mengapa Empat Bulan Ini Disebut Bulan Haram? Simak Penjelasannya)

Memberikan Tambahan Nafkah kepada Keluarganya

Hal ini sebagaimana yang di riwayatkan oleh ath-Thabrani dalam kitabnya;

عن عبد الله، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ لَمْ يَزَلْ فِيْ سَعَةٍ  سَائِرَ سَنَتِهِ

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa melonggrakan nafkah atas keluarganya pada hari Asyura maka ia akan selalu dalam kemudahan selama satu tahunnya” (Baca juga: Inilah Larangan di Bulan Haram yang Perlu Diketahui)

Mandi Sunnah

Amalan ini sebagaimana keterangan Hadis:

وَمَنْ اغْتَسَلَ وَطَهَّرَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ لَمْ يَمْرَضْ فِيْ سَنَتهِ اِلَّا مَرْضَ المَوْتِ

Barangsiapa mandi sunnah dan bersuci pada hari (Asyura) maka tidak akan mengalami sakit pada tahun itu kecuali sakit yang berupa kematian. (HR. Ath-Thabrani)

Menenjenguk Orang Sakit

Amalan ini berdasarkan keterangan Hadist;

وَمَنْ عَادَ مَرِيْضَ فِي يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ فَكَأَنَّمَا عَادَ مَرْضَى أَوْلاَدِ اَدَمَ كُلِّهِمْ

Barang siapa menjenguk orang sakit pada hari Asyura maka seakan-akan ia telah menjenguk orang-orang sakit dari keturunan Adam seluruhnya.

Mengusap Kepala Anak Yatim

Sudah lazim, hari Asyura juga dikenal dengan hari raya anak yatim. Tentu, karna pada bulan ini manusia dianjurkan memperbanyak bersedekah, salah satunya bersedekah kepada anak yatim. Selain itu, mengusap kepala anak yatim juga merupakan amalan yang bisa dilakukan pada hari Asyura. Ini berdasarkan riwayat berikut;

وَمَنْ مَسَحَ فِيْهِ عَلَى رَأْسِ يَتِيْمٍ أَوْ أَحْسَنَ إِلَيْهِ فَكَأَنَّمَا أَحْسَنَ إِلَى اَيْتَامِ وَلَدِ اَدَمَ كُلِّهِمْ

Barangsiapa pada hari Asyura mengusap kepala anak yatim, atau mengasihi kepadanya maka seakan-akan ia telah berbuat baik kepada keturunan adam seluruhnya. (Baca juga: Kisah Teladan Nabi di Bulan Muharram; Nabi Yunus Keluar dari Perut Ikan Paus)

Inilah amalan pada 10 Muharram atau hari Asyura yang dapat kita amalkan di bulan Muharram.  Semoga kita dapat mengamalkannya dan meraih keutamaan-keutamaan tersebut. Aamiin.

Mufidatul Bariyah
Mufidatul Bariyah
Mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir Institut Kiai Haji Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto, aktif di CRIS (Center for Research and Islamic Studies) Foundation
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Mengenal Aquran dan Terjemahnya dalam Bahasa Banjar: Metode dan Perkembangannya

0
Kini, penerjemahan Alquran tidak hanya ditujukan untuk masyarakat Muslim secara nasional, melainkan juga secara lokal salah satunya yakni Alquran dan Terjemahnya dalam Bahasa Banjar....