Aspek kedua yang harus dibangun untuk pribadi muslim yang unggul itu adalah kemampuan untuk beramal, berkarya, dan mewujudkan teknologi yang berguna untuk kehidupannya. Setiap pribadi muslim tidak hanya dibangun untuk memiliki pengetahuan yang luas dan dalam dengan kecerdasan yang tinggi, tetapi juga yang harus dibangun adalah kemampuannya untuk beramal yang salih, mengamalkan, dan menerapkan ilmunya untuk kemaslahatan kehidupan manusia.
Di dalam beberapa ayat di dalam Al-Qur’an, Allah selalu menggandengkan istilah iman dan amal dalam satu rangkaian, seperti yang tergambarkan di dalam QS. Al-Ashr [103]: 1-2: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasehat-menasihati supaya menetapi kesabaran.”
Allah SWT. menyatakan di dalam QS. Al-Baqarah [2]: 25 bahwa orang yang beramal saleh menjadi manusia yang unggul di akhirat kelak karena Allah memasukkan mereka ke dalam surga. Allah Swt berfirman:
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu”. Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.”
Baca Juga: Aspek Pertama Membentuk Pribadi Manusia Unggul: Ilmu Pengetahuan
Perkembangan dunia yang begitu cepat dan perkembangan kebutuhan masyarakat yang begitu cepat lagi dahsyat harus disertai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, dan perkembangan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat demi menjalani kehidupannya yang maju. Tanpa ilmu pengetahuan dan pengamalannya, maka manusia akan ditinggalkan oleh dunianya.
Di dalam ayat yang lain di dalam QS. Al-Nahl [16]: 97 dinyatakan bahwa orang yang beramal saleh akan mendapatkan kehidupan yang baik: “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Ayat yang lain di dalam QS. Al-Nisa’ [4]: 124 Allah Swt berfirman:
وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا
“Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun.”
Baca Juga: Kunci Ketigabelas Menggapai Kebahagiaan: Bertaubat dari Segala Dosa
Di dalam suatu hadisnya Rasulullah menyatakan bahwa orang yang selalu beramal saleh akan dimasukkan ke dalam surga, dan yang beramal buruk akan dimasukkannya ke dalam neraka. Hadis itu menyatakan: “Dari Anas bin Malik, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:
“Tidak perlu bagi kalian untuk mengagumi seseorang sehingga kalian memandang kepada apa yang dia ditutup dalam kehidupannya. Sesungguhnya seseorang yang beramal selama beberapa waktu dalam kehidupannya, atau sejenak dari masa hidupnya dengan suatu amal saleh, jika mati dengan amal salehnya itu, maka dia masuk surga. Kemudian dia berubah, lalu dia beramal dengan amal yang buruk. Sesungguhnya seorang hamba yang melakukan sekejap dari masa kehidupannya dengan amal yang buruk, sekiranya dia mati dalam amal yang buruk itu, maka di akan masuk neraka. Kemudian dia berubah lagi, lalu dia melakukan amal yang saleh, dan apabila Allah menghendaki seorang hamba dengan suatu kebaikan, Allah akan memanfaatkannya sebelum kemudiannya. Sahabat bertanya kepada Rasulullah: “Bagaimana cara Allah memanfaatkannya?” Rasulullah menjawab: “Allah memberikan taufik kepadanya untuk suatu amal yang saleh, kemudian Allah menahannya untuk terus melakukan amal saleh itu hingga akhir hayatnya.” (H.R. Ahmad)
Demikianlah penjelasan mengenai aspek kedua dalam membangun pribadi manusia unggul. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam.