Miatul Qudsia

Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Sunan Ampel Surabaya, pegiat literasi di CRIS (Center for Research and Islamic Studies) Foundation

Artikel Terbaru

Artikel Penulis

Mengenal Prinsip-Prinsip Interpretasi ala Abdullah Saeed

Sebenarnya gagasan penafsiran kontekstual ala Abdullah Saeed bukanlah hal yang baru dalam dunia penafsiran Al-Quran. Jauh sebelum itu, di era awal Islam, sahabat Umar bin Khattab telah melakukan penafsiran kontekstual, misalnya, keputusannya untuk tidak menerapkan hukuman potong...

Inilah Lima Latar Belakang Penafsiran Kontekstual Abdullah Saeed

Pada artikel sebelumnya telah dibahas biografi Abdullah Saeed, maka pembahasan kali ini berfokus pada latar belakang munculnya penafsiran Al-Quran secara kontekstual yang dicetuskan oleh Abdullah Saeed. Sebenarnya penafsiran kontekstual ala Saeed bukanlah hal yang baru, pendahulunya Fazlur...

Pengkaji Al-Quran Kontemporer: Abdullah Saeed, Pencetus Hermeneutika Kontekstual Al-Quran

Teks Al-Quran boleh berhenti, akan tetapi penafsiran Al-Quran haruslah terbuka sehingga ia dapat dikatakan shalih li kulli zaman wa makan. Kira-kira demikianlah yang ada di benak cendekiawan Muslim dan berusaha mencarikannya sebuah problem solving guna menyikapi problematika...

Penggunaan Takwil Terhadap Ayat-Ayat Mutasyabihat, Berikut Penjelasannya

Penggunaan takwil terhadap ayat-ayat mutasyabihat menurut Manna al-Qattan dalam Mabahits fi Ulum Al-Quran telah menjadi problematika tersendiri. Bahkan, persoalan ini tidak jarang menimbulkan perpecahan, atau pertarungan teologis dalam masyarakat Muslim. Nurcholish Madjid dalam Masalah Takwil Sebagai Metodologi...

Klasifikasi Ayat-Ayat Muhkam dan Mutasyabihat, Begini Penjelasannya

Al-Qaradhawi mengklasifikasikan ayat menjadi tiga macam, yaitu 1) muhkam secara mutlak; 2) mutasyabihat secara mutlak; 3) muhkam dalam satu segi dan mutasyabihat dari segi yang lain. Adapun mutasyabihat menurut al-Raghib diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: Mutasyabihat dari segi lafal....

Tafsir al-Azhar: Nabi Adam, Benarkah dari Surga Diturunkan di Sumatera (Pulau Swarna Dwipa)?

Pada Tafsir yang ditulis Buya Hamka ada hal yang menarik, yaitu ketika ia menulis karya tafsirnya, ia tidak hanya memasukkan peristiwa apa yang sedang terjadi saat itu ke dalam tafsirnya, namun juga mencantumkan cerita-cerita lokal yang berkaitan...