BerandaKhazanah Al-QuranBaca Ayat Ini Sebagai Doa Agar Selamat dalam Pelayaran

Baca Ayat Ini Sebagai Doa Agar Selamat dalam Pelayaran

Saat ini – abad 21 – dunia transportasi telah memasuki era keemasan. Berbagai teknologi transportasi – seperti kapal pesiar canggih – muncul guna memudahkan mobilitas manusia dari satu tempat ke tempat yang lain secara aman dan nyaman. Namun tentu saja, teknologi tersebut belum mampu menjamin seutuhnya keselamatan penumpang ketika berlayar di lautan. Oleh karena itu, seyogyanya kita tetap berdoa agar selamat dalam pelayaran.

Masih sering terdengar di telinga kita peristiwa tenggelamnya Titanic pada 14 April 1912 M. Ketika selesai membangun Titanic, para petinggi White Star Line, perusahaan galangan kapal Inggris, dengan bangga menyatakan bahwa kapal tersebut tidak akan tenggelam. Hal ini bukan omong kosong belaka, sebab Titanic dirancang memiliki kompartemen kedap air yang membuatnya hampir mustahil tenggelam akibat kemasukan air.

Namun naas, apa yang dirancang dan diperkirakan para ahli tidak terwujud. Kapal paling mewah di dunia pada dekade 1910 tersebut justru karam dalam pelayaran pertama di lautan dari Inggris menuju Amerika Serikat (AS) akibat tabrakan keras dengan bongkahan es yang sangat besar dan kompartemen kedap air yang dibanggakan tak sanggup menahan kekuatan tekanan air.

Dari kisah Titanic di atas, penulis tidak ingin menekankan pada aspek kebanggaan dan keyakinan pada teknologi, tetapi pada adanya kemungkinan kecelakaan dalam setiap perjalanan manusia sekalipun berbagai persiapan keselamatan dan keamanan telah dilakukan. Titanic mengajarkan bahwa setiap pelayaran di lautan mungkin saja menjadi perjalanan terakhir seseorang.

Dengan demikian, setiap perjalanan manusia baik di darat, laut, maupun udara mungkin mengalami berbagai hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan, kegagalan dan sebagainya. Maka tak heran, Islam melalui nabi Muhammad saw mengajarkan kepada pemeluknya agar senantiasa berdoa ketika hendak bepergian. Dalam konteks perjalanan laut, seseorang hendaknya berdoa agar selamat dalam pelayaran.

Baca Ayat Ini Sebagai Doa Agar Selamat Dalam Pelayaran

Semasa hidupnya, Rasulullah saw kerap melakukan perjalanan jauh baik untuk berdagang maupun berdakwah. Tak jarang beliau bepergian berhari-hari hingga berbulan-bulan.  Dalam perjalanan tersebut, nabi saw tidak pernah melewatkan shalat sunah sebelum memulai perjalanan, bahkan dikisahkan bahwa beliau pernah melaksanakan shalat sunah di atas punggung untanya.

Selain itu, Rasulullah saw tidak lupa pula memanjatkan doa. Imam Baihaqi meriwayatkan dari Anas ra bahwa nabi Muhammad saw tidak akan melakukan perjalanan kecuali beliau berdoa terlebih dahulu ketika hendak beranjak dari tempat duduknya dengan berkata, “Ya Allah, hanya dengan pertolongan-Mu hamba mengembara, dan hanya kepada-Mu hamba meminta perlindungan.”

Nabi Muhammad Saw juga pernah bersabda:

Barang siapa yang ketika keluar dari rumahnya membaca doa “Bismillahi tawakkaltu ‘alallah laa haula wa laa quwwata illaa billah” (Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan upaya kecuali dari Allah), maka dikatakan kepadanya: kamu telah tercukup dan terlindungi, dan setan pun akan menjauh darinya.” (HR. Tirmidzi; hasan shahih. Hadis senada diriwayatkan juga oleh Abu Daud).

Selain doa tersebut, imam al-Ghazali menerangkan dalam kitab adz-Dzahabul Ibriz bahwa ayat Al-Qur’an dapat digunakan sebagai doa agar selamat dalam pelayaran. Ayat yang dapat digunakan adalah surat Hud [11] ayat 41 yang berbunyi:

 وَقَالَ ارْكَبُوْا فِيْهَا بِسْمِ اللّٰهِ مَجْرٰ۪ىهَا وَمُرْسٰىهَا ۗاِنَّ رَبِّيْ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ٤١

Dan dia berkata, “Naiklah kamu semua ke dalamnya (kapal) dengan (menyebut) nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Hud [11] ayat 41).

Amalan ini didapatkan al-Ghazali melalui pembacaan terhadap kisah-kisah nabi Nuh as dalam Al-Qur’an. Ia menyimpulkan dan berkata bahwa, “Allah swt telah menyebutkan dalam kitab-Nya yang maha mulia (Al-Qur’an) mengenai kisah Nuh as – yang berkata sebagaimana disebutkan dalam surat Hud [11] ayat 41 –ketika hendak menaiki kapal untuk melewati banjir besar yang datang. Melalui doa tersebut dan atas izin Allah swt, nabi Nuh beserta kaumnya bisa selamat.”

Menurut al-Ghazali, siapa saja yang membaca surat Hud [11] ayat 41 sebagai doa agar selamat dalam pelayaran ketika hendak mengarungi lautan, maka atas izin Allah swt ia akan dijamin selamat sampai ke tujuan dan dipenuhi keberkahan sebagaimana nabi Nuh as beserta pengikutnya selamat dari musibah banjir besar yang menenggelamkan bumi.

Berdasarkan keterangan di atas, ketika seseorang hendak melakukan pelayaran sebaiknya ia melakukan dua hal berikut: Pertama, melakukan persiapan sematang mungkin dari berbagai sisi, baik alat transportasi, diri, logistik dan hal-hal lain yang dibutuhkan. Kedua, ia hendaknya membaca doa agar selamat dalam pelayaran sebagaimana yang telah disebutkan atau doa-doa lain yang memiliki tujuan sama dengan harapan agar Allah swt memberkahinya. Wallahu a’lam.

Muhammad Rafi
Muhammad Rafi
Penyuluh Agama Islam Kemenag kotabaru, bisa disapa di ig @rafim_13
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

tafsir surah al-An'am ayat 116 dan standar kebenaran

Tafsir Surah Al-An’am Ayat 116 dan Standar Kebenaran

0
Mayoritas sering kali dianggap sebagai standar kebenaran dalam banyak aspek kehidupan. Namun, dalam konteks keagamaan, hal ini tidak selalu berlaku. Surah al-An'am ayat 116...