Pada artikel sebelumnya, Ragam Istilah dan Gambaran Surga dalam Al-Qur’an, telah dijelaskan tentang istilah surga dan gambarannya dalam Al-Qur’an. Selanjutnya, harus kita ketahui bahwa ketika Al-Qur’an menerangkan tentang surga dan kenikmatannya, ia juga menerangkan sifat-sifat penghuni surga. Mereka inilah yang akan mendiami surga sesuai janji dan ketetapan Allah swt.
Dalam Al-Qur’an penghuni surga disebut dengan ashab al-jannah atau ahl al-Jannah. Terminologi ini sering digunakan Al-Qur’an untuk menyebut sifat-sifat penghuni surga, yakni mereka yang berhak mendiami surga dan menikmati berbagai kenikmatannya. Dari sini juga dapat dipahami adanya isyarat perintah secara implisit agar seorang muslim meneladani sifat tersebut.
Berdasarkan penelusuran penulis, setidaknya ada 13 ayat yang secara tegas menyebut istilah ashab al-jannah; 12 kali berbicara mengenai sifat-sifat penghuni surga dan 1 kali tentang kisah pemilik kebun. Secara umum, 12 ayat itu menjelaskan 3 hal, yakni: sifat-sifat penghuni surga, kondisi mereka di dalamnya dan perbedaan mereka dengan para penghuni neraka.
Baca Juga: Tafsir Surah Yasin ayat 58-59: Ucapan Salam Untuk Para Penghuni Surga
Dari 12 ayat tersebut – yakni surah al-Baqarah [2] ayat 82; surah al-A’raf [7] ayat 42, 44, 46 dan 50; surah Yunus [10] ayat 26; surah Hud [11] ayat 23; surah al-Furqan [25] ayat 24; surah Yasin [36] ayat 55; surah al-Ahqaf [46] ayat 14 dan 16; serta surah al-Hasyr [59] ayat 20 – serta beberapa ayat lain berkenaan surga, penulis menemukan penjelasan sifat-sifat penghuni surga, sebagai berikut:
1. Beriman dan Beramal Saleh
Sifat penghuni surga yang pertama adalah beriman dan beramal saleh. Mereka itulah orang-orang yang akan menghuni surga dan kekal di dalamnya. Ha ini disebutkan dalam surah al-A’raf [7] ayat 42 yang berbunyi:
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَآ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ٤٢
“Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan kebajikan, Kami tidak akan membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Mereka itulah penghuni surga; mereka kekal di dalamnya” (QS. Al-A’raf [7] ayat 42).
2. Muhsin
Sifat penghuni surga yang kedua adalah muhsin atau orang yang baik dan berbuat kebaikan. Hal ini diterangkan dalam surah Yunus [10] ayat 26 yang berbunyi:
۞ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوا الْحُسْنٰى وَزِيَادَةٌ ۗوَلَا يَرْهَقُ وُجُوْهَهُمْ قَتَرٌ وَّلَا ذِلَّةٌ ۗاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ٢٦
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Yunus [10] ayat 26).
3. Merendahkan diri kepada Allah swt
Sifat penghuni surga yang ketiga adalah merendahkan diri kepada Allah swt. Sifat ini disebutkan dalam surah Hud [11] ayat 23 yang berbunyi:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَاَخْبَتُوْٓا اِلٰى رَبِّهِمْۙ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ٢٣
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dan merendahkan diri kepada Tuhan, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Hud [11] ayat 23).
4. Bertobat Dari Kesalahan
Sifat penghuni surga yang keempat adalah bertobat dari segala kesalahan. Melalui pertobatan tersebut, Allah swt dengan rahmat-Nya akan mengampuni semua kesalahan dan dosa-dosa. Hal ini disyaratkan dalam surah al-Ahqaf [46] ayat 16 yang berbunyi:
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ نَتَقَبَّلُ عَنْهُمْ اَحْسَنَ مَا عَمِلُوْا وَنَتَجَاوَزُ عَنْ سَيِّاٰتِهِمْ فِيْٓ اَصْحٰبِ الْجَنَّةِۗ وَعْدَ الصِّدْقِ الَّذِيْ كَانُوْا يُوْعَدُوْنَ ١٦
“Mereka itulah orang-orang yang Kami terima amal baiknya yang telah mereka kerjakan dan (orang-orang) yang Kami maafkan kesalahan-kesalahannya, (mereka akan menjadi) penghuni-penghuni surga. Itu janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.” (QS. Al-Ahqaf [46] ayat 16).
Sifat ini pernah disebutkan oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya al-Fawa’id. Beliau mengatakan bahwa di antara sifat yang dimiliki para penghuni surga adalah mereka merupakan orang-orang awwab, yakni orang-orang yang kembali kepada Allah swt dari kemaksiatan menuju ketaatan, dari keterlenaan terhadap dunia menjadi terjaga dari dunia dan berbagai keburukannya.
5. Istikamah
Sifat penghuni surga yang kelima adalah Istikamah, yakni orang-orang yang konsisten dalam kebaikan dan senantiasa mengupayakannya. Hal ini Allah firmankan dalam surah al-Ahqaf [46] ayat 13-14 yang berbunyi:
اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ ١٣ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۚ جَزَاۤءً ۢبِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ١٤
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka tetap istikamah tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati. Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Ahqaf [46] ayat 13-14).
6. Sabar dan Tawakal
Sifat penghuni surga yang keenam ialah sabar dan tawakal terhadap berbagai masalah yang dihadapi seraya berusaha menyelesaikannya. Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah – sering – mengeluh terhadap takdir Allah swt dan senantiasa menghadapi dengan lapang dada apa yang ada di depan mereka, baik nikmat maupun cobaan. Hal ini disebutkan dalam surah al-Ankabut [29] ayat 58-59 yang berbunyi:
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ نِعْمَ اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَۖ ٥٨ الَّذِيْنَ صَبَرُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ ٥٩
“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan, (yaitu) orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya.” (QS. Al-Ankabut [29] ayat 58-59).
7. Ikhlas (Mukhlis)
Sifat penghuni surga yang ketujuh ialah ikhlas, yakni orang-orang yang mengesakan Allah swt dan hanya mengharap rida-Nya dalam beramal, baik ibadah ritual maupun ibadah sosial. Dalam konteks ini, Allah swt adalah satu-satunya tujuan utama dalam hidup mereka, sedangkan hal lain seperti harta, tahta, pasangan dan anak adalah wasilah penghubung dengan-Nya.
Baca Juga: Tafsir Surah Yasin Ayat 55-57: Kenikmatan Penduduk Surga
Allah swt berfirman dalam surah as-Saffat [37] ayat 40-43 yang berbunyi:
اِلَّا عِبَادَ اللّٰهِ الْمُخْلَصِيْنَ ٤٠ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ رِزْقٌ مَّعْلُوْمٌۙ ٤١ فَوَاكِهُ ۚوَهُمْ مُّكْرَمُوْنَۙ ٤٢ فِيْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِۙ ٤٣
“Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa), mereka itu memperoleh rezeki yang sudah ditentukan, (yaitu) buah-buahan. Dan mereka orang yang dimuliakan, di dalam surga-surga yang penuh kenikmatan.” (QS. As-Saffat [37] ayat 40-43).
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa penghuni surga setidaknya memiliki tujuh sifat, yakni beriman dan beramal saleh, muhsin, merendahkan diri di hadapan Allah swt, bertobat dari kesalahan, istikamah, sabar dan tawakal serta ikhlas dalam setiap perbuatan. Sifat-sifat ini disebutkan oleh Al-Qur’an berfungsi sebagai isyarat halus bagi kita agar berlaku demikian jika ingin masuk surga. Wallahu a’lam.