BerandaTafsir TematikKunci Kesembilan dan Kesepuluh Menggapai Kebahagiaan: Berdoa dan Bertawakal

Kunci Kesembilan dan Kesepuluh Menggapai Kebahagiaan: Berdoa dan Bertawakal

Setelah kunci pertama hingga kunci kedepalan diulas pada artikel sebelumnya, artikel kali ini akan mengulas kunci kesembilan dan kesepuluh dalam menggapai kebahagiaan. Dua kunci tersebut adalah berdoa dan bertawakal. Berdoa adalah salah satu kunci penting dalam kehidupan manusia. Sebab, doa menjadi jalan terakhir yang dilakukan oleh manusia setelah mereka melakukan berbagai usaha.

Doa dilakukan oleh seseorang untuk memohon kepada Dzat yang lebih tinggi, yaitu Allah swt., untuk mengatur dan menentukan hal-hal yang baik bagi manusia. Berdoa adalah memohon untuk mendapatkan hal-hal yang positif dan menghindarkan hal-hal yang negatif, baik di dunia maupun di akhirat. Berdoa juga menggambarkan bahwa kita sangat membutuhkan kepada pertolongan Allah. Orang yang selalu berdoa adalah orang yang selalu merasa diri memiliki banyak kekurangan.

Orang yang tidak mau bermohon atau berdoa kepada Allah adalah orang-orang yang mendapatkan kebaikan dari Allah. Allah Yang Maha Mengatur akan mengatur segala keadaan dan kondisi hamba-hamba-Nya. Orang yang tidak mau berdoa adalah orang yang sangat pelit terhadap dirinya. Doa dapat menentukan perubahan dalam kehidupan manusia. Manusia sangat ditentukan oleh dua keadaan, yaitu gagal atau sukses. Gagal membuat manusia putus asa, sedangkan sukses membuat manusia girang dan penuh suka cita.

Baca Juga: Kunci Kelima dan Keenam Menggapai Kebahagiaan: Ikhlas dan Menjaga Hubungan

Rasullullah menyatakan: “Tidak ada yang dapat menolak qadar Tuhan, kecuali doa. Tidak ada pula yang dapat menolak keputusan Tuhan, kecuali doa.

Di dalam Al-Qur’an Allah memerintahkan manusia untuk senanrtiasa berdoa. Hal ini dinyatakan oleh Allah di dalam QS. Ghafir/40: 60:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[berdoa kepada-Ku] akan masuk neraka Jahanam dalam Keadaan hina dina.”

Di dalam hadisnya Rasulullah menyatakan: “Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah telah bersabda: :Berdoalah kalian kepada Allah, dan engkau harus meyakini bahwa Allah mengabulkan doa kalian. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari seseorang yang hati lalai dan lupa dari mengingat Allah. (HR Tirmidzi)

Sebagaimana berdoa, kunci selanjutnya yakni bertawakal. Bertawakal adalah menyerahkan segala urusan yang telah dilakukan hanya kepada Allah semata. Sebab, Allahlah yang menentukan segala urusan manusia. Sebab, suatu usaha boleh jadi gagal sebahagiannya, gagal setengahnya, dan bahkan gagal total. Suatu usaha juga boleh sukses sebahagiannya, sukses setengahnya, atau sukses semuanya. Sikap tawakal seseorang harus ada dalam berbagai usaha setelah melakukan upaya-upaya untuk menyukseskan segala usaha yang telah dilakukan. Oleh sebab itu, bertawakal adalah salah satu kunci penting dalam kehidupan.

Bertawakal yaitu menyerahkan semua urusan sesuai dengan qada’ dan takdir Allah. Orang yang tidak memiliki tawakal dalam usahanya pasti akan kecewa jika usahanya gagal. Tawakal adalah penangkal untuk menghalangi adanya kekecewaan yang terjadi akibat kegagalan dalam usaha.

Allah swt memerintahkan setiap manusia untuk bertawakal dalam segala usaha mereka. Hal ini dinyatakan oleh Allah di dalam QS. Ali ‘Imran/3: 159:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[urusan duniawi]. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.”

Baca Juga: Kunci Ketujuh dan Kedelapan Menggapai Kebahagiaan: Menjaga Hubungan dengan Tuhan dan Alam

Rasulullah dalam suatu hadisnya juga menunjukkan pentingnya sikap tawakal dalam usaha. Hal ini dinyatakan di dalam sebuah hadis sebagai berikut: “Dari Abu Tamim al-Jaisyani, ia berkata bahwa aku pernah mendengar Umar berkata bahwa aku mendengar Rasulullah bersabda: “sekiranya engkau mau bertawakkal kepada Allah dengan tawakkal yang sebenar-benarnya, maka patilah Allah melimpahkan rezeki-Nya kepada kalian sebagaimana Ia memberikan rezeki kepada burung-burun, yang pada pagi hari ketika mereka keluar perutnya kosong, dan ketika pulang, perutnya penuh. HR Ibn Majah.”

Demikianlah penjelasan tentang berdoa dan bertawakal sebagai kunci kebahagiaan. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam.

Ahmad Thib Raya
Ahmad Thib Raya
Guru Besar Pendidikan Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dewan Pakar Pusat Studi Al-Quran (PSQ)
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Tafsir tentang laut yang tidak bercampur

Tafsir tentang Laut yang Tidak Bercampur: Mukjizat atau Fenomena Ilmiah?

0
Alquran bukan sekadar kitab petunjuk spiritual, tetapi juga lumbung keajaiban yang terus mengundang rasa ingin tahu. Salah satu ayatnya, yang membahas tentang "laut yang...