BerandaTafsir TematikKunci Ketujuh dan Kedelapan Menggapai Kebahagiaan: Menjaga Hubungan dengan Tuhan dan Alam

Kunci Ketujuh dan Kedelapan Menggapai Kebahagiaan: Menjaga Hubungan dengan Tuhan dan Alam

Setelah enam kunci menggapai kebahagiaan diulas pada artikel-artikel sebelumnya, dalam artikel ini akan diulas kunci ketujuh dan kedelapan. Menjaga hubungan baik dengan Tuhan merupakan kunci penting dalam kehidupan manusia.

Setiap manusia harus selalu menjaga hubungan yang baik dengan Tuhan. Apa yang harus dilakukan oleh manusia untuk menjaga hubungan dengan Tuhannya? Caranya ialah dengan memperbanyak berzikir kepada Allah Swt.

Zikir adalah seluruh kegiatan ibadah yang dilakukan oleh seseorang, baik dalam bentuk amal badaniyah, yaitu amal yang dilakukan oleh anggota badan, amal lisaniyah, yaitu amal yang dilakukan oleh lidah dengan mengucapkan kalimat-kalimat zikir, dan amal qalbiyah, yaitu amal yang dilakukan oleh hati.

Baca Juga: Kunci Pertama Menggapai Kebahagiaan: Beriman Kepada Allah Swt

Semua amal ibadah yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka mendekatkan dirinya kepada Tuhan adalah zikir. Zikir akan menjadikan manusia tetap menjaga hubungannya dengan Tuhannya. Allah menyatakan di dalam QS. Ali Imran [3]” 190-191:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ (190) الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (191)

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

Di dalam QS. Al-Ra’d [13]: 28 Allah menyatakan: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”

Rasulullah menyatakan dalah suatu hadis riwayat Bukhari dari Abu Hurairah r.a.: “Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah saw., bersabda: Ada 7 golongan yang akan dilindungi/dinaungi oleh Allah swt. dalam lindungannya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan/lindungan Allah swt., yaitu (1) pemimpin yang adil, (2) pemuda yang tumbuh dan besar dalam menyembah tuhannya, (3) seseorang yang hatinya selalu terikat dan terkait dengan masjid, (4) dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka bertemu dan berkumpul karena Allah dan mereka berpisah karena Allah swt., (5) seseorang yang apabila diminta oleh seorang wanita yang kaya berkedudukan tinggi lagi cantik untuk berzina, maka ia menolak dengan ucapan” Aku takut kepada Allah swt.,(6) seseorang yang selalu bersedekah dalam keadaan sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dibelanjakan oleh tangan kanannya, dan (7) seseorang yang selalu berzikir kepada Allah dalam keadaan sunyi dan menangis karena takutnya kepada-Nya.”

Kunci berikutnya untuk menggapai kebahagiaan adalah menjaga hubungan dengan alam dan lingkungan. Alam dan lingkungan di mana manusia hidup diciptakan oleh Allah untuk umat manusia. Manusia dapat memanfaatkan seluruh potensi alam ini untuk menjalani kehidupannya. Allah telah menciptakan alam ini dengan beraneka ragam makhluk di dalamnya adalah untuk manusia.

Baca Juga: Kunci Kelima dan Keenam Menggapai Kebahagiaan: Ikhlas dan Menjaga Hubungan

Lingkungan alam ini mencakup flora dengan beraneka ragam bentuk dan macamnya, fauna dengan segala macam bentuk dan ragamnya, dan benda padat, seperti tanah batu, kayu dan lain-lain, dan benda cair yang ada di alam ini. Tanpa itu semua manusia tidak mungkin dapat menjalani kehidupannya ini dengan baik dan sempurna. Oleh sebab, itu menjaga lingkungan sama dengan menjaga kelestarian hidup manusia. Setiap orang dari anak manusia harus senantiasa menjaga hubungan yang baik dengan lingkungan. Rusaknya lingkungan akan menyebabkan rusaknya ekosistem kehidupan manusia dan ini berarti bahwa kehidupan manusia akan menjadi rusak.

Manusia tidak boleh merusak alam dan lingkungannya. Karena manusia merusak alam dan lingkungannya, maka manusia pada hakikatnya merusak tatanan ekosistem kehidupan mereka sendiri. Menjaga alam dan lingkungan berarti mewujudkan kemaslahatan bagi kehidupan di dunia dan menghasilkan kenikmatan di akhirat.

Ada sejumlah ayat menerangkan tentang perlunya menjaga lingkungan ini. Di antaranya adalah QS. al-A’raf/7: 56:

وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ (56)

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

Di dalam QS. Al-Shaffat [37]: 19 Allah menyatakan: “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.”

Di dalam QS. Al-Baqarah [2]: 22 Allah menyatakan: “Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”

Di dalam QS. Ibrahim [14]: 32:” Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai.”

Demikianlah kunci ketujuh dan kedelapan untuk menggapai kebahagiaan yakni menjaga hubungan dengan Tuhan dan Alam. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam.

Ahmad Thib Raya
Ahmad Thib Raya
Guru Besar Pendidikan Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dewan Pakar Pusat Studi Al-Quran (PSQ)
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Cara Mengenalkan Alquran Kepada Non-Muslim Ala Ingrid Mattson

Cara Mengenalkan Alquran Kepada Non-Muslim Ala Ingrid Mattson

0
Ingrid Mattson adalah seorang aktivis, professor dalam kajian Islam dan seorang muallaf. Ia aktif di berbagai kegiatan sosial kegamaan seperti pernah menjadi Presidan Masyrakat...