BerandaTafsir TematikCara Menghayati Kebaikan Allah Swt dan Kebesaran-Nya dalam Al-Quran

Cara Menghayati Kebaikan Allah Swt dan Kebesaran-Nya dalam Al-Quran

Kebaikan Allah Swt tidak terhingga. Walaupun kita ingin menghitungnya dengan alat yang sangat canggih sekalipun, tidak akan mampu kita menghitungnya. Allah Swt menyatakan di dalam Q.S. Ibrahim [14]: 34:

وَءَاتَىٰكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلۡتُمُوهُۚ وَإِن تَعُدُّواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ لَا تُحۡصُوهَآۗ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَظَلُومٞ كَفَّارٞ ٣٤

“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).”

Penciptaan manusia dengan diberikannya kehidupan oleh Allah swt. merupakan kenikmatan yang amat besar. Allah telah menciptakan manusia dalam keadaan yang sangat baik, lengkap, dan sempurna. Penciptaan yang baik telah menjadikan manusia dapat hidup dengan kondisi yang baik pula. Penciptaan manusia yang lengkap, dengan diberikan berbagai sarana untuk kehidupan, seperti panca indera, dll menjadikan manusia dapat menjalani hidup dengan menggunakan fasilitas badan yang dianugerahkan Allah swt. Semua yang dibutuhkan yang ada pada badannya telah diberikan Allah. Tidak ada satu pun yang kurang. Penciptaan sempurna telah menjadikan manusia dapat menjalani kehidupannya sesuai dengan kondisi dan lingkungannya.

Baca Juga: Balasan Kebaikan Adalah Ridha Allah Swt Bagi Hamba-Nya

Kehidupan manusia tidak hanya dilengkapi dengan sarana yang ada di dalam badannya. Manusia memiliki jasmani dan rohani. Unsur-unsur jasmani telah memainkan peranan penting sehingga manusia dapat berbuat, dapat bekerja, dapat bertindak dengan menggunakan semua kelengkapan badaniahnya. Unsur-unsur rohani yang ada di dalamnya juga telah memainkan peranan yang penting sehingga manusia dapat menjalani kehidupannya. Dengan akalnya manusia dapat berpikir. Dengan rohnya manusia dapat hidup. Dengan hatinya manusia dapat merasa.

Kehidupan manusia juga dilengkapi dengan sarana-sarana lain yang ada di luar dirinya, yang menyebabkan manusia dapat menjalani kehidupan secara baik, sempurna, dan berkelanjutan. Fasilitas yang ada di luar manusia terdiri atas fasilitas makanan, minuman yang bersumber dari hewani dan nabati. Lingkungan hidup yang ada di sekitar manusia telah diciptakan oleh Allah untuk manusia. Lingkungan hidup itu sesuai dengan kebutuhan manusia. Jika lingkungan hidupnya tidak cocok dengan manusia, maka manusia tidak akan bisa hidup dengan baik, bahkan mungkin manusia akan mati.

Tidak hanya itu yang membuat kehidupan manusia berjalan dengan baik, tetapi juga terkait dengan kondisi tempat dan keadaan alam di mana manusia hidup, seperti tanah, bumi, udara, pepohonan, siang dan malam, alat transportasi, dll.

Penghayatan terhadap semua nikmat Allah itu akan membuat seseorang mengingat Allah Swt dan mendekatkan diri kepada Allah. Penghayatan itu akan jauh lebih dalam lagi ketika manusia mendapatkan cobaan hidup, kekurangan di dalam hidup, musibah, dll. Kondisi ini membuat manusia cepat kembali kepada Allah dan mengingat nikmat-Nya. Akan tetapi, dalam kondisi mendapatkan nikmat manusia bisa jadi lupa akan nikmat itu.

Kehidupan manusia di atas dunia merupakan rahmat Allah yang maha besar. Agar manusia dapat hidup, Allah telah menyiapkan segala macam sarana untuk kehidupan, baik sarana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maupun sarana yang dimanfaatkan untuk kehidupan.

Kebesaran Allah terlihat dengan jelas oleh manusia, karena semuanya ada pada dirinya, ada di luar dirinya, dan ada di lingkungan di mana ia hidup, tetapi kurang disadarinya. Kebesaran Allah yang paling mudah terlihat ialah penciptaan langit dan bumi, serta isinya yang ditata dengan sistem yang baik, yang antara satu unsur dengan unsur lain terdapat hubungan yang sangat harmonis. Pada saat manusia dalam kesenangan, seringkali bahkan selalu manusia melupakan kebesaran Allah itu. Akan tetapi, ketika manusia mengalami kekurangan, kesulitan, kelemahan, pada saat itulah baru manusia dapat merasakan kebesaran Allah.

Kebaikan Allah Swt terlihat pada apa yang dimanfaatkan oleh manusia untuk kehidupannya. Roh, jiwa, hati, badan manusia, dan segala indera yang ada pada dirinya merupakan kebaikan Allah Swt yang dianugerahkan kepada manusia untuk digunakan dalam rangka memenuhi semua kebutuhannya. Semua kebaikan yang diberikan Allah itu telah diatur dan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhannya dengan lingkungannya. Kebaikan-kebaikan yang diberikan Allah harus sesuai dengan kondisi lingkungannya.

Semua yang diperlukan manusia dalam kehidupannya adalah nikmat Allah yang luar biasa, tidak hanya dari segi jumlahnya, tetapi juga dari segi kualitas dan kesesuaiannya dengan kondisi kebutuhan manusia. Nikmat Allah telah disebarkan di wilayah air, seperti ikan, di wilayah darat, seperti hewan ternak, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan dan daun-daunan, dan di wilayah udara, seperti burung-burung. Nikmat Allah itu tidak terbatas, baik dalam bentuk materi maupun non-materi, dan telah disebarkan di mana-mana. Manusia tidak mungkin dapat hidup tanpa nikmat-nikmat itu.

Baca Juga: Mengingat Allah Swt dengan Muhasabah dalam Al-Quran dan Hadis

Di dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 151-152:

فَٱذۡكُرُونِيٓ أَذۡكُرۡكُمۡ وَٱشۡكُرُواْ لِي وَلَا تَكۡفُرُونِ ١٥٢

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”

Janji Allah kepadamu: “Ingatlah Allah, niscaya Allah menigngatmu. Beryukurlah atas nikma-Nya, dan jangan kafir terhadap nikmat-Nya.

Dalam kaitan dengan itulah, manusia harus dapat menghayati kebesaran dan kebaikan yang telah dianugerahkan Allah kepada manusia, serta menyadari akan berbagai nikmat yang telah diperolehnya dan dihamparkan oleh Allah, baik yang bersifat lahiriyah maupun bathiniyyah. Semua itu harus disyukuri.

Jika engkau menyukuri nikmat-Nya, dia akan menambahkan untukmu. Allah Swt berfirman di dalam Q.S. Ibrahim [14]: 7:

وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَئِن شَكَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَئِن كَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٞ ٧

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”

Demikian penjelasan tentang cara menghayati kebaikan dan kebesaran Allah Swt dalam Al-Quran, semoga bermanfaat. Wallahu A’lam.

Ahmad Thib Raya
Ahmad Thib Raya
Guru Besar Pendidikan Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dewan Pakar Pusat Studi Al-Quran (PSQ)
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

tafsir surah at-Taubah ayat 122_menuntut ilmu sebagai bentuk cinta tanah air

Surah at-Taubah Ayat 122: Menuntut Ilmu sebagai Bentuk Cinta Tanah Air

0
Surah at-Taubah ayat 122 mengandung informasi tentang pembagian tugas orang-orang yang beriman. Tidak semua dari mereka harus pergi berperang; ada pula sebagian dari mereka...