BerandaKhazanah Al-QuranDoa Al-QuranDoa Al-Quran: Doa Taubat Nasuha

Doa Al-Quran: Doa Taubat Nasuha

Bagi orang yang ingin bertaubat nasuha, ada begitu banyak pintu terbuka. Tidak ada kata putus asa dan terlambat untuk bertaubat. Dalam Islam, putus asa itu sendiri merupakan sikap yang perlu dihindari bahkan dilarang. Penting diingat, ada sebuah hadis qudsi yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: 

لَمَّا قَضَى اللَّهُ الخَلْقَ، كَتَبَ عِنْدَهُ فَوْقَ عَرْشِهِ: إِنَّ رَحْمَتِي سَبَقَتْ غَضَبِي

Tatkala Allah swt memutuskan sesuatu kepada makhluk, tertulis di sisi-Nya di atas ‘Arasy, Firman Allah swt: “Rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku” (H.R Muttafaq Alaih).

Dalam kitab Dalil al-Falihin li Tharq Riyad al-Shalihin, Syekh As-Shiddiqi menjelaskan bahwa rahmat dan murka Allah swt. kembali kepada kehendak-Nya (iradah). Kehendak Allah swt adalah memberikan rahmat kepada hamba-hamba-Nya yang taat dan menghukum mereka yang bermaksiat. Rahmat-Nya mendahului atau melingkupi murka-Nya menandakan betapa besar kasih sayang Allah swt kepada para hamba-Nya.

Baca Juga: Doa Al Quran: Doa untuk Keteguhan Hati

Selain itu, dalam Alquran diajarkan sebuah doa bagi orang yang ingin taubat nasuha. Dalam QS. At-Tahrim [66]: 8 Allah swt berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ   

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu, dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sugai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka bekata, ‘Ya Tuhan kami, sempurnaknalah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Menurut Ibnu Katsir dalam kitabnya Tafsir al-Quran al-‘Adzim, menjelaskan bahwa setidaknya ada tiga hal yang perlu digaris bawahi bagi orang yang ingin taubat nasuha. Pertama, bertaubat dengan menyesali sepenuh hati atas apa yang telah diperbuat. Kedua, memiliki tekad yang kuat untuk tidak mengulangi dosa yang sama.

Baca Juga: Istighfar Seperti Apa yang Dimaksud Dalam Dua Ayat Ini? Tafsir Surat An-Nisa Ayat 110 dan 64

Kemudian doa yang terdapat dalam akhir QS. At-Tahrim ayat 8 di atas dapat dijadikan doa yang terus dibaca setiap setelah shalat fardu dan shalat-shalat sunnah yang lain. Berikut penulis kutipkan kembali doanya:

رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Ya Tuhan kami, sempurnaknalah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Wildan Imaduddin Muhammad
Wildan Imaduddin Muhammad
Dosen Tafsir Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

tafsir surah al-An'am ayat 116 dan standar kebenaran

Tafsir Surah Al-An’am Ayat 116 dan Standar Kebenaran

0
Mayoritas sering kali dianggap sebagai standar kebenaran dalam banyak aspek kehidupan. Namun, dalam konteks keagamaan, hal ini tidak selalu berlaku. Surah al-An'am ayat 116...