BerandaTafsir TematikInilah 8 Manfaat Buah Zaitun, Buah yang Disebut dalam Al-Quran

Inilah 8 Manfaat Buah Zaitun, Buah yang Disebut dalam Al-Quran

Buah zaitun yang bahasa latinnya disebut Olea europaea merupakan salah satu buah yang disebutkan di dalam al-Qur’an.  Al-Qur’an tidak kurang telah merekam kata zaitun dalam 7 tempat (Ibrahim: 1988). Beberapa redaksi yang digunakan al-Qur’an ketika menyebutkan kata zaitun yakni:

1. Surat An-Nur [24]: 35                     

ٱللَّهُ نُورُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ مَثَلُ نُورِهِۦ كَمِشۡكَوٰةٖ فِيهَا مِصۡبَاحٌۖ ٱلۡمِصۡبَاحُ فِي زُجَاجَةٍۖ ٱلزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوۡكَبٞ دُرِّيّٞ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٖ مُّبَٰرَكَةٖ زَيۡتُونَةٖ لَّا شَرۡقِيَّةٖ وَلَا غَرۡبِيَّةٖ يَكَادُ زَيۡتُهَا يُضِيٓءُ وَلَوۡ لَمۡ تَمۡسَسۡهُ نَارٞۚ نُّورٌ عَلَىٰ نُورٖۚ يَهۡدِي ٱللَّهُ لِنُورِهِۦ مَن يَشَآءُۚ وَيَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَٰلَ لِلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ 

Artinya:

Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

2. Surat ‘Abasa [80]: 29

وَزَيۡتُونٗا وَنَخۡلٗا  ٢٩

Artinya: “dan zaitun dan pohon kurma,”

3. Surat Al-An’am [6]: 99

وَهُوَ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءٗ فَأَخۡرَجۡنَا بِهِۦ نَبَاتَ كُلِّ شَيۡءٖ فَأَخۡرَجۡنَا مِنۡهُ خَضِرٗا نُّخۡرِجُ مِنۡهُ حَبّٗا مُّتَرَاكِبٗا وَمِنَ ٱلنَّخۡلِ مِن طَلۡعِهَا قِنۡوَانٞ دَانِيَةٞ وَجَنَّٰتٖ مِّنۡ أَعۡنَابٖ وَٱلزَّيۡتُونَ وَٱلرُّمَّانَ مُشۡتَبِهٗا وَغَيۡرَ مُتَشَٰبِهٍۗ ٱنظُرُوٓاْ إِلَىٰ ثَمَرِهِۦٓ إِذَآ أَثۡمَرَ وَيَنۡعِهِۦٓۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكُمۡ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يُؤۡمِنُونَ  ٩٩

Artinya:

Dan Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma, mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah, dan menjadi masak. Sungguh, pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.

Melalui 3 ayat tersebut telah menunjukkan redaksi-redaksi yang digunakan al-Qur’an tatkala menyebutkan kata Zaitun, antara lain: Pertama, zaituhā. Kedua, zaitūn. Ketiga, zaitunan, Keempat, zaitūnatin.

Dari empat derivasi di atas, terdapat dua makna utama yang diperoleh yakni: saripati zaitun, dan pohon zaitun.

Argumentasi Teologis

Pada Surat An-Nur [24]: 35 Allah menyebut zaitun sebagai pohon yang penuh berkah. Kata mubārakah (berkah) dalam frase مِن شَجَرَةٖ مُّبَٰرَكَةٖ dijelaskan oleh Imam Zamakhsyari ke dalam beberapa pemaknaan. Pertama, menunjukkan banyaknya kemanfaatan dari pohon (zaitun) tersebut. Kedua, sebab ia ditanam di bumi yang diberkahi bagi seluruh alam. (Az-Zamakhsyari: 2009).

Baca Juga: Keistimewaan Buah Delima (Ar-Rumman) yang Disebut dalam Al-Quran

Selain melalui petunjuk al-Qur’an, adanya kemanfaatan yang terkandung dalam buah zaitun juga dijelaskan melalui hadis Nabi.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَنْعَتُ الزَّيْتَ وَالْوَرْسَ مِنْ ذَاتِ الْجَنْبِ قَالَ قَتَادَةُ يَلُدُّهُ وَيَلُدُّهُ مِنْ الْجَانِبِ الَّذِي يَشْتَكِيهِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَأَبُو عَبْدِ اللَّهِ اسْمُهُ مَيْمُونٌ هُوَ شَيْخٌ بَصْرِيٌّ

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar; telah menceritakan kepada kami Mu’adz bin Hisyam; telah menceritakan kepadaku bapakku dari Qatadah dari Abu ‘Abdullah dari Zaid bin Arqam bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasanya menjelaskan tentang (khasiat) minyak zaitun dan wars bagi orang yang menderita radang selaput dada. Qatadah berkata, “Meminumnya, yakni meminum dan mengarahkannya pada salah satu sisi mulut (kanan atau kiri) sesuai dengan bagian yang terasa sakit.” Abu Isa berkata; Ini adalah hadits hasan shahih. Dan Abu Abdullah namanya adalah Maimun dan seorang Syaikh Bashri. (Hadis no. 2004 dari At-Tirmidzi: 2009).

Selain itu terdapat kisah yang menjelaskan bahwa ketika Allah menurunkan hujan yang menyebabkan banjir besar, dan Nabi Nuh terapung-apung di bahteranya, terbanglah seekor merpati mendekati bahtera itu dengan membawa ranting zaitun untuk memberitahu Nuh akan adanya daratan. Bahkan sampai saat ini peristiwa merpati yang membawa ranting dan daun zaitun menjadi simbol keselamatan. (LPMA: 2010).

Argumentasi Ilmiah

Zaitun diyakini berasal dari Phoenicia, bagian utara Jazirah Arab, dan mulai dikenal 2.000 tahun Sebelum Masehi. Pohon zaitun (Olea europea) berasal dari suku Oleaceae dan memiliki perawakan variatif.

Di dalam suku ini terdapat varietas dengan perawakan yang relatif kecil dengan tinggi hanya 8 meter, varietas yang berupa semak, hingga varietas yang menjalar. Jumlah jenis dalam suku Oleaceae ini cukup banyak, antara 500 hingga 600, ditemukan di seluruh belahan dunia. (LPMA: 2010).

Sebagai buah, ia dapat dijadikan bahan campuran maknan, terlebih buah zaitun mengandung beberapa unsur yang diperlukan oleh manusia, seperti protein yang cukup tinggi, zat garam, besi, fosfor, serta vitamin A dan B.

Baca Juga: Surat Maryam Ayat 96: Rasa Cinta Adalah Buah dari Iman dan Amal Saleh

Bagi wanita, buah zaitun dipercaya mampu mengaluskan kulit dan karenanya dimanfaatkan dalam industri sabun. Sedangkan minyak zaitun juga diketahui mampu menyehatkan jantung dan pembuluh darah.

Menurut para pakar kesehatan, setidaknya ada delapan manfaat yang diberikan zaitun, yakni: 1. Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. 2. Mencegah kanker. 3. Mencegah artritis. 4. Membantu pertumbuhan tulang. 5. Memperlambat proses penuaan. 6. Membantu pertumbuhan anak. 7. Menurunkan tekanan darah tinggi. 8. Memperbaiki fungsi organ dalam. (LPMA: 2010).

Melalui penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pohon zaitun secara normatif merupakan pohon yang diberkahi oleh Allah, dan ia diyakini menjadi sebuah simbol dari keselamatan dan perdamaian.

Dengan demikian, dapat dijadikan sebuah dugaan keras bahwa setiap term-term yang ada dalam al-Qur’an, jika ditelisik lebih dalam maka akan memunculkan manfaat yang luar biasa. Meskipun al-Qur’an diturunkan sejak abad 7 H. Namun petunjuk yang terkandung di dalamnya tidak akan lekang oleh zaman. Wallahu A’lam bis Showāb.

Moh. Nailul Muna
Moh. Nailul Muna
Mahasiswa Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Alumni Penerima Beasiswa PBSB S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir UIN Sunan Kalijaga dan Alumni Pesantren Mahasiswa LSQ Ar-Rohmah Yogyakarta.
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

0
Dapat kita saksikan di berbagai negara, khususnya Indonesia, pembangunan infrastruktur seringkali diposisikan sebagai prioritas utama. Sementara pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia seringkali acuh tak...