BerandaKhazanah Al-QuranInilah Amalan Agar Mudah Bangun Untuk Ibadah Shalat Malam

Inilah Amalan Agar Mudah Bangun Untuk Ibadah Shalat Malam

Ibadah shalat malam – terutama shalat sunah tahajud – memiliki keutamaan agung, karena pada waktu itu sebagian besar manusia beristirahat dan terlelap dalam tidur mereka. Orang yang mau mengorbankan waktu istirahatnya untuk bangun malam dan beribadah kepada Allah Swt akan mendapatkan ganjaran pahala yang tak ternilai.

Allah Swt telah menjelaskan dalam banyak ayat Al-Qur’an tentang besarnya pahala yang diperoleh dari melaksanakan ibadah (shalat) di malam hari. Firman Allah Swt, “Dan pada sebagian dari malam, maka bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari (QS, al-Insan [76]: 26).

Nabi Muhammad Saw juga menerangkan keutamaan ibadah shalat di malam hari. Beliau Bersabda:

ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﻘِﻴَﺎﻡِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﺩَﺃْﺏُ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤِﻴْﻦَ ﻗَﺒْﻠَﻜُﻢْ، ﻭَﻫُﻮَ ﻗُﺮْﺑَﺔٌ ﺇِﻟَﻰ ﺭَﺑِّﻜُﻢْ، ﻭَﻣُﻜَﻔِّﺮَﺓٌ ﻟِﻠﺴَّﻴِّﺌَﺎﺕِ، ﻣَﻨْﻬَﺎﺓٌ ﻋَﻦِ ﺍْﻹِﺛْﻢِ.

Hendaklah kalian melakukan shalat malam, karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian. Ia pun dapat mendekatkan kalian kepada Rabb kalian, menghapus segala kesalahan dan mencegah dari perbuatan dosa.” (HR. Tirmidzi, hadis ini derajatnya hasan)

Dalam Khasyiyah Raudhi al-Murbi’ (2: 219) diterangkan bahwa shalat yang paling baik setelah shalat wajib lima waktu (al-maktubah) adalah shalat di malam hari, yakni shalat sunnah tahajud dan hal ini telah menjadi ijma’ atau kesepakatan para ulama. Bahkan diriwayatkan bahwa shalat malam adalah kewajiban bagi para nabi dan rasul.

Baca Juga: Inilah Keutamaan Shalat Menurut Al-Quran: Tafsir QS. Al-Ankabut [29] Ayat 45

Ibadah shalat di malam hari tidak hanya terbatas pada shalat tahajud. Ia mencakup shalat tarawih, shalat witir, shalat hajat, shalat tahajud, dan shalat sunah mutlak (shalat sunah yang tidak punya sebab dan tidak terikat dengan waktu tertentu) yang dilakukan di malam hari serta shalat sunah rawatib, baik itu qabliyah atau ba’diyah yang dilakukan di malam hari.

Ibadah shalat di malam hari menjadi utama – selain disebabkan beratnya pelaksanaan bagi seorang hamba dan perlunya usaha yang lebih besar – karena pada malam hari terdapat waktu mustajab, yakni di sepertiga malam. Pada waktu ini, segala macam ibadah dan doa atas izin Allah Swt akan lebih mudah diterima. Pada waktu tersebut pula hati manusia lebih lembut dibandingkan waktu lainnya (Majmu’ Fatawa [5]: 130).

Nabi Muhammad Saw bersabda, “Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang apabila seorang muslim memohon kepada Allah Swt dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu tersebut, maka Allah Swt pasti akan memberikan kepadanya, dan hal ini (waktu mustajab) ada pada setiap malam.” (HR. Muslim).

Selain mendapatkan ganjaran pahala, orang yang melakukan shalat malam juga mendapatkan beberapa keutamaan, seperti diangkat derajat, ditentramkan hati dan pikiran, dikabulkan doanya, kesehatan rohani terjaga, menyehatkan tubuh terutama pernafasan, meningkatnya kekebalan tubuh (imunitas), dimudahkan jalan menuju surga, dan lain-lain.

Surat al-Kahfi [18] ayat 109: Amalan Agar Mudah Bangun Untuk Ibadah Shalat Malam

Bangun untuk shalat malam sangatlah sulit jika belum terbiasa. Karena bisa jadi kita sudah terlalu lelah bekerja dan beraktivitas di siang hari. Akhirnya, sepanjang malam kita hanya beristirahat dan tertidur dengan lelap. Kita tidak akan terbangun kecuali subuh datang atau bahkan setelah terbitnya matahari.

Kesulitan untuk bangun malam tidak hanya dialami oleh segelintir orang, tapi juga dialami banyak orang. Menurut Sleep Cycle, rata-rata orang Indonesia bangun sekitar pukul 06. 55 pagi. Hal ini menunjukkan bahwa – terlepas dari kegiatan yang mereka lakukan sebelumnya – tidak banyak orang yang bisa bangun di sepertiga malam.

Salah satu cara agar mudah bangun untuk ibadah shalat di malam hari adalah dengan pembiasaan, yakni melatih diri agar bisa bangun lebih cepat secara perlahan dan berkala. Langkah pertama adalah mempercepat jam tidur, kira-kira sekitar jam 22.00 sampai jam 23.00 malam. Kemudian memastikan kualitas tidur tersebut sebaik mungkin agar istirahat menjadi Optimal.

Selain melalui usaha di atas, menurut al-Ghazali cara agar mudah bangun untuk ibadah shalat di malam hari adalah melalui bacaan atau amalan doa. Ia menerangkan dalam kitab adz-Dzahabul Ibris bahwa ayat Al-Qur’an dapat digunakan sebagai amalan doa agar bisa bangun kapan saja pada malam hari untuk beribadah.

Baca Juga: Tafsir Ahkam: Pandangan Mata Ketika Shalat, ke Depan atau ke Tempat Sujud?

Ayat Al-Qur’an yang dapat diamalkan adalah QS. al-Kahfi [18] ayat 109 yang berbunyi:

قُلْ لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمٰتِ رَبِّيْ لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ اَنْ تَنْفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّيْ وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهٖ مَدَدًا ١٠٩

Katakanlah (Muhammad), “Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).” (QS. al-Kahfi [18]: 109).

Amalan ini al-Ghazali kutip dari Ibnu Qutaibah. Ia berkata, “Ada salah seorang yang saleh sangat gemar menjalankan shalat malam. Suatu ketika ia merasa berat sekali untuk bangun malam. Maka ia mengadu pada salah seorang arif. Orang tersebut menjawab, ‘Jika engkau hendak berbaring menuju tempat tidurmu maka bacalah QS. al-Kahfi [18] ayat 109.

Kemudian sebutkanlah kapan engkau hendak bangun pada malam tersebut, in sya Allah engkau akan bangun pada jam itu.’ Orang saleh itu kemudian mengamalkan amalan QS. al-Kahfi [18] ayat 109 setiap sebelum tidur. Lalu ia berkata, ‘Aku pun melakukannya dan aku terbangun pada saat yang kuinginkan.” Wallahu a’lam.

Muhammad Rafi
Muhammad Rafi
Penyuluh Agama Islam Kemenag kotabaru, bisa disapa di ig @rafim_13
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

tafsir surah at-Taubah ayat 122_menuntut ilmu sebagai bentuk cinta tanah air

Surah at-Taubah Ayat 122: Menuntut Ilmu sebagai Bentuk Cinta Tanah Air

0
Surah at-Taubah ayat 122 mengandung informasi tentang pembagian tugas orang-orang yang beriman. Tidak semua dari mereka harus pergi berperang; ada pula sebagian dari mereka...