BerandaBeritaInnalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, Doktor Muhamamd Alfatih Suryadilaga Meninggal Dunia

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, Doktor Muhamamd Alfatih Suryadilaga Meninggal Dunia

Berita duka cita datang dari keluarga besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Asosiasi Ilmu Hadis Indonesia (Asilha), pasalnya dosen sekaligus ketua Asilha Dr Muhammad Alfatih Suryadilaga dikabarkan wafat pada Selasa (02/02) pukul 23.37 di Rumah Sakit Hermina Yogyakarta.

Kabar meninggal dosen yang akrab disapa Pak Fatih ini tersebar di berbagai kanal media sosial jaringan UIN Sunan Kalijaga, jaringan media Islam, dan jaringan pesantren. 

Alfatih Suryadilaga adalah sosok yang terkenal low profile dan akrab dengan semua sahabat, kolega, mahasiswa dan murid-muridnya. Banyak kesaksian dari sahabat maupun orang-orang yang pernah kenal dengannya.  Kemas Muhammad Intizham, salah satu muridnya, memberi kesaksian kepada redaksi.

“Kami kenal sejak 2010. Selain di kampus, Pak Fatih membimbing hafalan Quran di pondok. Setiap subuh, beliau berangkat dari dari rumahnya, membangunkan kami salat subuh berjamaah dan setoran hafalan. Meski setiap hari yang bangun untuk setoran hafalan hanya beberapa saja, beliau tidak pernah marah. Tetap menunggu.”

“Pada tahun 2019 ketika kuliah saya mandeg, pak Fatih menghubungi saya, menanyakan kabar tesis, dan meminta datang ke ruangan kerjanya. Ternyata tema tesis saya sudah dicarikan dan didownlodkan oleh beliau. Di ruangan itu juga saya diajari menggunakan aplikasi Zotero, yang sampai sekarang saya belum paham betul kerjanya. Padahal beliau bukan pembimbing saya dan selama S2 tidak diajar beliau karena konsentrasi ke Ilmu Tafsir.” 

“Kemudian ketika ada seleksi CPNS beliau inbox saya, kasih saya info dan meminta untuk mencoba di IAIN Curup, sebab peluangnya besar. Semua informasinya beliau kirim lewat WA saya. Saya benar-benar merasa diistemawakan oleh beliau, dianakemaskan. Padahal tidak. Beliau begitu kepada semua orang. Semua murid yang beliau kenal,” jelas Kemas yang saat ini ada di Jambi bercerita panjang lebar kepada kami.

Kesaksian juga datang dari kolega Alfatih sesama dosen di UIN Sunan Kalijaga, Ahmad Rafiq. Dalam status di media sosialnya tertulis bahwa sejak mengenal sosok Alfatih 20 tahun lalu di Yogyakarta, selama berproses dengan tanggung jawab masing-masing, tidak pernah tampak raut muka amarah keluar dari sosok Alfatih. 

Ketika redaksi tafsiralquran.id mengadakan pelatihan menulis SEO untuk pemula, Alfatih Suryadilaga sebagai sosok dosen sekaligus guru bagi kami, hadir mendengarkan sebagai peserta. Bagi kami, beliau adalah sosok yang humble dan tidak sungkan untuk belajar dan diskusi kepada murid-muridnya, termasuk kami di keredaksian. 

Segenap redaksi tafsiralquran.id berbela sungkawa atas wafatnya Dr Alfatih Suryadilaga. Semoga amal ibadahnya diterima dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah Swt. Amin.  

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...