BerandaTafsir TematikIsyarat Media Pendidikan Islam dalam Kisah Nabi Sulaiman

Isyarat Media Pendidikan Islam dalam Kisah Nabi Sulaiman

Tidak jarang kisah beberapa Nabi dalam Alquran dapat memberi inspirasi bagi sebagian pembacanya. Membaca kisah para Nabi tersebut tidak hanya mendapat informasi tentang kejadian di masa lalu, tapi juga memperoleh isyarat tentang hal yang lain, misal yang dilakukan oleh Ahmad Nur Cholis dengan bukunya, Peace Ducation & Pendidikan Perdamaian Gusdur.

Di buku ini, Nur Cholis menyebut bahwa Alquran merupakan sumber utama bagi dasar dan pengembangan pendidikan Islam. Salah satunya ialah media pendidikan Islam. Uniknya isyarat tentang pengembangan media pendidikan Islam itu diambil dari kisah Nabi Sulaiman dalam Alquran.

Baca Juga: Satu Lagi Kisah Toleransi dalam Al-Quran: Nabi Sulaiman dan Ratu Semut

Kisah Nabi Sulaiman a.s. dan Ratu Bilqis

 Salah satu ayat Alquran yang mengisyaratkan tentang media pendidikan Islam tertuang dalam kisah Nabi Sulaiman a.s.

قَالَتۡ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡمَلَؤُاْ إِنِّيٓ أُلۡقِيَ إِلَيَّ كِتَٰب كَرِيمٌ إِنَّهُۥ مِن سُلَيۡمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ أَلَّا تَعۡلُواْ عَلَيَّ وَأۡتُونِي مُسۡلِمِينَ

Berkatalah ia (Balqis), “Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat iu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi) nya, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” (QS. An-Naml [27]: 29-31)

Ibrahim bin Umar al-Biqa’i dalam tafsirnya menyebut bahwa Ratu Bilqis menyambut baik burung Hud-hud sebagai pengantar surat kepadanya. Ratu Bilqis pun menerima surat itu dan kemudian memberitakan mengenai siapa pengirimnya sekaligus menjelaskan isinya kepada para pejabatnya.

Adapun menurut Tafsir Kementerian Agama, ayat di atas menceritakan tentang kisah Nabi Sulaiman yang mengirimkan surat kepada Ratu Bilqis. Surat tersebut dinamakan kitabun karim (surat yang mulia). Hal ini dikarenakan surat itu ditulis dalam bahasa yang baik serta memakai stempel sebagai tanda surat resmi. Bahkan menurut suatu riwayat, surat dari Nabi Sulaiman tersebut merupakan surat yang pertama kali diawali dengan basmalah.

Baca Juga: Mengaji ‘Bismillah’ [1], tuntunan Allah yang mentradisi di kalangan para Nabi

Surat: media penghubung pendidik dan terdidik

Dari ayat ini terlihat bahwa surat yang digunakan oleh Nabi Ibrahim untuk berdakwah kepada Ratu Bilqis dan rakyatnya merupakan media yang berisi nilai-nilai pendidikan. Makna media yang berarti ‘penghubung’ dalam teori pendidikan sangat sesuai dengan makna ‘pembesar-pembesar’ dalam QS. An-Naml [27]: 29-31 di atas.

Jika dalam Pendidikan, media akan menghubungkan posisi pendidik (guru) dan terdidik (siswa) yang mana terdidik ini biasanya bersifat massal, maka dalam ayat tersebut menurut Khatibah yang dimaksud dengan pembesar-pembesar itu ialah ‘publik’, sehingga yang menjadi tujuan dari media surat tersebut ialah khalayak ramai. Surat dari Nabi Sulaiman a.s. inilah yang menjadi perantara antara Nabi Sulaiman a.s. dan Ratu Bilqis serta rakyatnya.

Substansi surat yang baik sebagai media pendidikan Islam

Dilihat dari isi surat Nabi Sulaiman a.s. pun mengisyaratkan bahwa substansinya berisikan hal-hal yang positif, sehingga surat ini disebut dengan kitabun karim (surat yang mulia). Dalam kitab Tafsir al-Kabir Mafatih al-Ghaib disebutkan bahwa surat itu menjadi mulia dikarenakan beberapa hal, yakni karena kebagusan substansinya, kemuliaan pengirimnya, yakni Nabi Sulaiman a.s. dan stempel yang ada di dalamnya. Inilah media pendidikan Islam yang sesungguhnya.

Sudah seharusnya media pendidikan mengandung nilai-nilai kebaikan. Menurut Asmuki dan Hasanah dalam Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam menyatakan bahwa media dalam pendidikan Islam haruslah mengandung nilai-nilai Islam guna memfasilitasi masyarakat untuk mengakses sumber pengetahuan dari pendidikan Islam tersebut. Nilai-nilai Islam (tauhid) inilah yang jauh sudah termuat dalam surat Nabi Sulaiman a.s.

Baca Juga: Belajar Servant Leadership dari Kisah Nabi Sulaiman dalam Al-Quran

Nilai dakwah dalam surat Nabi Sulaiman a.s: tujuan media pendidikan Islam

Selain itu, surat Nabi Sulaiman a.s. dan hubungannya dengan media pendidikan Islam juga dapat dilihat dari kesamaan tujuannya. Surat yang ditulis oleh Nabi Sulaiman a.s. kepada Ratu Bilqis merujuk kepada suatu kegiatan dakwah yang berisikan nilai tauhid. Dengan kata lain, objek yang menjadi tujuan surat tersebut diharapkan mendapatkan siraman kebaikan berupa nilai tauhid.

Begitu pula dengan tujuan media pendidikan Islam, media pendidikan yang baik adalah media yang mampu memberikan nilai tambah seperti perubahan perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik. Hadirnya suatu media seyogyanya dapat membelajarkan masyarakat, meningkatkan kemampuan dan kualitas hidup mereka.

Begitulah isyarat Alquran tentang media pendidikan Islam dalam kisah Nabi Sulaiman a.s. dan Ratu Bilqis. Media pendidikan Islam hari ini boleh berkembang, rupanya bermacam-macam, hal seperti ini memang tuntutan, asal substansi dan tujuannya tetap mengandung nilai-nilai keislaman, semuanya tidak jadi persoalan. Wallah a’lam.

Ahmad Riyadh Maulidi
Ahmad Riyadh Maulidi
Mahasiswa S2 UIN Antasari Banjarmasin
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

0
Dapat kita saksikan di berbagai negara, khususnya Indonesia, pembangunan infrastruktur seringkali diposisikan sebagai prioritas utama. Sementara pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia seringkali acuh tak...