BerandaBeritaJalan Panjang Penguatan Moderasi Beragama dalam Tafsir Al-Quran

Jalan Panjang Penguatan Moderasi Beragama dalam Tafsir Al-Quran

Penguatan moderasi beragama memang sudah diketok sebagai salah satu agenda prioritas pemerintahan sejak ditetapkannya sebagai RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2020-2024, namun tidak demikian dengan pemaknaan istilah ‘moderasi beragama’. Pemahaman tentang istilah tersebut masih belum ada kata sepakat hingga sekarang. Sebagian pihak memahaminya sebagai antitesis dari radikalisme dan padanan dari liberalisme. Ada pula yang masih belum ‘move on’ memaknai istilah tersebut sama dengan dua istilah sebelumnya, yaitu moderasi Islam dan moderasi agama.

Untuk dua istilah (moderasi agama dan moderasi Islam) ini, banyak yang mempertanyakan validitas, posisi dan fungsi kata ‘moderasi’ dalam istilah tersebut, karena hal itu dianggap tahsil al-hasil (menghasilkan sesuatu yang sudah berhasil). Dalam kata ‘agama’ dan ‘Islam’, keduanya sudah mengandung nilai-nilai moderasi, jika ditambahkan ‘moderasi’ di depannya, maka hal tersebut hanya bersifat redundansi (pengulangan yang tidak penting).

Tampaknya, kajian yang lebih mendalam terhadap kedua istilah (moderasi agama dan moderasi Islam) tersebut dilakukan, hingga kemudian beralih ke istilah ‘moderasi beragama’. Dalam konteks tersebut, Tafsir Tematik Moderasi Beragama karya Tim Penyusun dari LPMQ (Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an) terbit. Istilah yang digunakan adalah ‘moderasi beragama’, tidak lagi moderasi agama atau juga moderasi Islam. Sebagaimana diketahui bahwa sebelum ini, pada tahun 2012, LPMQ telah menyusun tafsir tematik yang juga membahas moderasi dengan judul Tafsir Tematik Moderasi Islam.

Di buku Tafsir Tematik Moderasi Beragama ini, akan didapati kembali pemaparan tentang makna moderasi beragama. Hal ini tentu menjadi kesempatan yang tepat untuk LPMQ dan pihak-pihak lain yang berkaitan untuk mengklarifikasi dan menjelaskan lebih detail mengenai makna moderasi beragama kepada khalayak umum.

Selain itu, ada banyak hal lain yang juga dibahas dalam buku ini, seperti prinsip-prinsip mpderasi beragama, indikatornya, hingga implementasinya dalam kehidupan. Semua bahasan ini berdasar pada hasil analisis dan elaborasi Tim Penyusun atas pesan dalam ayat-ayat Al-Quran dan Hadis.

Bagian dari Khazanah Tafsir di Indonesia   

Kehadiran Tafsir Tematik Moderasi Beragama menambah keragaman khazanah tafsir di Indonesia. Mengenai latar kemunculannya, dalam buku Moderasi Beragama yang diterbitkan oleh Kemenag RI (Kementerian Agama Republik Indonesia), Tafsir Tematik Moderasi Beragama sudah disinggung sebagai salah satu referensi penguatan moderasi beragama. Ini berarti bahwa buku tafsir ini mulai disusun sudah sejak lama sampai akhirnya benar-benar terbit di akhir tahun 2022.

Mengikuti prinsip bahwa tafsir adalah produk dari suatu masa, maka awal kehadiran dan proses penyusunan Tafsir Tematik Moderasi Beragama ini bisa menjadi bahan diskusi awal untuk memulai kajian-kajian panjang berikutnya. Demikian pula tindak lanjut penyelasaian buku tafsir ini, patut pula untuk ‘dipertanyakan’.

Bedah Buku Tafsir Tematik Moderasi Beragama yang diselenggarakan atas kerja sama tafsiralquran.id dan LPMQ berusaha menfasilitasi khalayak publik, khususnya para penikmat dan pengkaji tafsir untuk mendengar langsung paparan dari penulis tafsir dan para pakar yang akan membedah buku tafsir ini.

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

penamaan surah Alquran

Penamaan Surah Alquran: Proses Penamaan Nonarbitrer

0
Penamaan merupakan proses yang selalu terjadi dalam masyarakat. Dalam buku berjudul “Names in focus: an introduction to Finnish onomastics” Sjöblom dkk (2012) menegaskan, nama...