BerandaTafsir TematikJangan Ragu Untuk Bersedekah! Inilah 4 keutamaan Sedekah Menurut Al-Quran

Jangan Ragu Untuk Bersedekah! Inilah 4 keutamaan Sedekah Menurut Al-Quran

Sedekah merupakan salah satu pokok ajaran Islam. Secara singkat, ia dapat dimaknai sebagai mengamalkan atau menginfakkan harta di Jalan Allah (untuk ibadah dan kemanusiaan), baik berupa harta yang bersifat materi ataupun non-materi. Terdapat banyak keutamaan sedekah yang disebutkan di dalam Al-Quran dan Sunnah, diantaranya adalah sedekah mampu menumbuhkan dan membersihkan harta orang yang melakukannya.

Bagi umat Islam, sedekah merupakan bukti bahwa ajaran Islam tidak hanya menekankan kepada pentingnya keimanan kepada Allah Swt, tetapi juga menegaskan tentang pentingnya manifestasi keimanan tersebut dalam kehidupan sosial-kemasyarakatan. Dua aspek ini (keimanan dan amal saleh) tidak bisa dipisahkan, karena tanpa kehadiran salah satu dari keduanya, keislaman seseorang belum bisa dikatakan sempurna.

Dalam konteks bermasyarakat, keutamaan sedekah adalah dapat menjadi sarana penyambung tali kasih antara setiap entitas masyarakat, baik yang kaya maupun yang miskin. Melalui keterhubungan ini, akan tercipta sikap tenggang rasa, simpati dan empati diantara mereka. Selain itu, sedekah juga mampu menjadi sarana komunikasi terbaik, menghilangkan prasangka buruk dan menjadi wadah menumbuhkan rasa cinta terhadap sesama.

Di dalam Al-Quran, setidaknya ada 66 ayat yang berbicara mengenai sedekah dan infak. Ayat-ayat ini tersebar pada beberapa surah Al-Quran, mulai dari QS. Al-Baqarah [2] hingga QS. Al-lail [92]. Meskipun keduanya memiliki perbedaan istilah kebahasaan, namun secara praktis keduanya memiliki keserupaan, yakni sama-sama mengalokasikan harta di jalan Allah Swt dengan semata-mata mengharap keridhaan-Nya.


Baca Juga: Tafsir QS. Ali Imran [3] ayat 14-15: Cintai Dia Sewajarnya, Cintai Tuhan Sepenuhnya


Secara umum, ayat-ayat di atas bercerita bahwa Allah telah memberikan rezeki dan karunia-Nya kepada manusia. Oleh karena itu, mereka semestinya menyisihkan sebagian rezeki dan karunia tersebut di jalan Allah Swt dengan cara yang baik dan dalam bentuk yang terbaik pula. Mereka tidak boleh menyakiti hati si penerima sedekah dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak pahala sedekah.

Pada sebagian ayat tentang sedekah, juga ditekankan bahwa sedekah sebaiknya dilakukan segera (di dunia), sebelum hari yang dijanjikan tiba. Karena jika kiamat sudah datang, maka sedekah dan amal-amal lainnya tidak akan berguna lagi. Kemudian, dari ayat-ayat tersebut penulis menghimpun dan menyimpulkan setidaknya ada 4 keutamaan sedekah menurut Al-Quran bagi pelakunya.

  1. Sedekah merupakan salah satu tanda ketakwaan

Keutamaan sedekah yang pertama adalah sedekah berfungsi sebagai tanda atau indikator ketakwaan seseorang selain amal-amal lainnya. Hal ini tertuang dalam QS, Al-Baqarah ayat 2-3 yang berbunyi:

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ ٢ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ ٣

“(Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”

Ayat di atas menunjukkan bahwa tanda-tanda ketakwaan seseorang adalah beriman kepada Allah dan hal-hal yang wajib diimani, melaksanakan shalat atau sembahyang serta menyedekahkan sebagian harta yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ketakwaan seseorang ditandai dengan keimanan, ketaatan dalam ibadah ritual dan memiliki kemanfaatan terhadap sekitar (sosial).

  1. Orang yang bersedekah akan dicintai dan disukai oleh Allah Swt

Keutamaan sedekah yang kedua adalah mampu menghantarkan pelakunya kepada rasa suka dan cinta dari Allah Swt. Dengan kecintaan dari-Nya, seorang akan diberi kemudahan dalam berbagai hal pada kehidupannya, baik itu dalam hal beribadah, mencari nafkah, menuntut ilmu ataupun aspek-aspek lainnya. Sekalipun ia tidak mendapatkan apapun selain hanya cinta Allah, itu juga bukan masalah. Karena cinta-Nya adalah tujuan utama dari keimanan manusia dan itu sudah cukup.

Berkenaan dengan hal ini, Allah berfirman:

وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ ١٩٥

Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah [2]: 195)

  1. Pahala sedekah berlipat ganda

Keutamaan sedekah selanjutnya adalah pahala yang berlipat-lipat. Sebagian besar ayat Al-Quran yang berbicara mengenai sedekah menyebutkan bahwa orang yang bersedekah akan menerima ganjaran yang setimpal dari Allah atau bahkan berlipat ganda. Hal ini Allah tekankan dengan tujuan memotivasi seluruh umat Islam agar senantiasa bersedekah dan tidak khawatir kehilangan harta akibat bersedekah. Karena Dia akan mengganti harta tersebut berkali-kali lipat dibandingkan seharusnya.


Baca Juga: Sedang Dirundung Musibah? Bersabarlah! Ini 4 Keutamaan Sabar Menurut Al-Quran


Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah [2] 261:

“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.”

  1. Sedekah berfungsi sebagai sarana membersihkan diri

Keutamaan sedekah yang terakhir adalah berfungsi sebagai sarana membersihkan harta dan diri sebagaimana yang tertuang dalam QS. Al-Lail [92] 18:

الَّذِيْ يُؤْتِيْ مَالَهٗ يَتَزَكّٰىۚ ١٨

“Yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (dirinya).”

Wallahu a’lam

Muhammad Rafi
Muhammad Rafi
Penyuluh Agama Islam Kemenag kotabaru, bisa disapa di ig @rafim_13
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

tafsir surah al-An'am ayat 116 dan standar kebenaran

Tafsir Surah Al-An’am Ayat 116 dan Standar Kebenaran

0
Mayoritas sering kali dianggap sebagai standar kebenaran dalam banyak aspek kehidupan. Namun, dalam konteks keagamaan, hal ini tidak selalu berlaku. Surah al-An'am ayat 116...