Keistimewaan Jahe (Zanjabil) dalam Al-Qur’an

Keistimewaan Jahe (Zanjabil) dalam Al-Qur’an
Keistimewaan Jahe (Zanjabil) dalam Al-Qur’an

Di musim penghujan seperti ini, kekuatan daya tahan tubuh sangat dibutuhkan. Apalagi pandemi corona belum juga menampakkan angka penurunan yang signifikan. Pola makan sehat menjadi kebutuhan utama. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah minum jahe. Selain menghangatkan badan, jahe juga dipercaya banyak memiliki manfaatnya bagi tubuh. Dan berikut adalah keistimewaan jahe (Zanjabil) dalam al-Qur’an.

Dalam Al-Qur’an jahe disebut dengan zanjabil, yaitu pada QS. Al-Insan [76]:17 sebagai berikut:

وَيُسْقَوْنَ فِيهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنجَبِيلًا

“Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe”

Meskipun pada ayat tersebu disebutkan tentang jahe, tentu jahe di surga berbeda dengan rasa jahe yang ada di dunia saat ini. Ibnu ‘Abbas sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dalam Tafsirnya (3391) berkata:

لَيْسَ فِي الْجَنَّةِ شَيْءٌ اِلَّا قَدْ اُعْطِيْتُمْ فِيْ الدُّنْيَا شِبْهَهُ اِلَّا قَوَارِيْرَ مِنْ فِضَّةٍ

Tidak ada suatu apa pun dalam surga, melainkan di dunia telah dianugerahkan Allah kepadamu sesuatu yang mirip dengan itu, kecuali botol-botol yang terbuat dari perak.

Baca juga: Keistimewaan Buah Delima (Ar-Rumman) yang Disebut dalam Al-Quran

Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir (15/321) juga mengutip pernyataan Ibnu Abbas berikut ini:

وَكُلُّ مَا ذَكّرَ اللهُ فِيْ الْقُرْآنِ مِمَّا فِي الْجَنَّةِ فَلَيْسَ مِنْهُ فِيْ الدُّنْيَا اِلَّا الْإِسْم

Semua yang disebutkan Allah di dalam Al-Qur’an mengenai sesuatu di surga, tidak ada di dunia ini kecuali hanya namanya.

Oleh karena itu, mungkin mengapa Syekh Nawawi Al-Bantani dalam Tafsir Marah Labid (2/588) menafsirkannya dengan مَا يُشْبِهُ بِالزَّنْجَبِيْلِ (sesuatu yang menyerupai dengan jahe). Karena keduanya memang tidak sama.

Begitu pula dengan Az-Zuhaili dalam tafsirnya (15/318) yang menafsirkan kata zanjabil dengan مَاءٌ يُشْبِهُ الزَّنْجَبِيْلَ فِيْ الطَّعْمِ (air yang menyerupai jahe dalam rasanya). Selanjutnya, Az-Zuhaili menggambarkan bahwa zanjabil merupakan tumbuhan yang memiliki akar yang ditaruh sebagai campuran bumbu-bumbu. Jahe memiliki bau yang harum dan rasa pedas di lidah. Jahe tumbuh di daerah Syam, India, dan China.

Baca juga: Keistimewaan Pohon Kurma (Nakhl) yang Disebutkan dalam Al-Qur’an

Tidak kalah dengan beberapa daerah di atas, begitu juga negeri kita Indonesia yang kaya akan rempah-rempah, hal ini menjadikan jahe juga mudah ditemukan di negeri kita. Bahkan dalam Tafsir Al-Azhar (X/7800) Buya Hamka menyatakan, dari zaman dahulu orang Arab suka sekali meminum minuman yang dicampurkan sepedas atau jahe yang dimasak lebih dahulu dan diminum sedang panas-panas, terutama jadi minuman di musim dingin. Mereka namai syarbat: (شربة) yang berarti minuman. Minuman bercampur jahe (sepedas) ini dibuat oleh bangsa kita dan dipakai juga nama Arabnya lalu diindonesiakan dengan nama serbat. Dinamai oleh orang Banggali mandret.

Dari kutipan tafsir di atas bisa diambil kesimpulan bahwa jahe merupakan salah satu tumbuhan yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan menjadi salah satu campuran minuman bagi penduduk surga. Walaupun jahe dunia dan surga tidak sama, tapi tidak ada salahnya juga kita mengetahui seluk beluk mengenainya. Bagi sebagian orang yang mau berfikir, tentu ayat di atas tidak terlewatkan begitu saja. Akan muncul berbagai macam pertanyaan seputarnya. Misalnya, dia akan bertanya apa kandungan dan manfaatnya?

Kandungan Dan Manfaat Jahe (Zanjabila)

Dalam Shofwah At-Tafasir (3/494) Syekh Ali Ash-Shobuni menyebutkan bahwa orang-orang Arab menikmati minuman yang dicampur dengan jahe karena harum baunya. Dijelaskan oleh Abdul Basit Muhammad As-Sayyid dalam bukunya Rahasia Pola Makan Nabi SAW (184) bahwa akar-akar jahe mengandung getah, lemak, tepung (amilum), dan volative oil yang memberikan aroma harum yang khas, dan juga getah minyak non volative (gingerin) yang memberikan rasa yang tajam.

Selain itu, dalam buku Makanan dan Minuman Dalam Al-Qur’an (38) disebutkan bahwa jahe juga mengandung magnesium (Mg) yang bermanfaat untuk membantu pembentukan sel darah merah, mencegah tekanan darah tinggi, serangan jantung, kram otot, diabetes dan asma.

Baca juga: Inilah 8 Manfaat Buah Zaitun, Buah yang Disebut dalam Al-Quran

Selanjutnya dalam buku Rahasia Ramuan Sehat dari Al-Qur’an (51-52) disebutkan manfaat dari jahe, antaralain menghindari sakit kepala, migran, obat batuk, masuk angin, flu, kram saat menstruasi, menurunkan kolesterol, membantu pencernaan, menambah aroma. Menariknya, pada bagian akhir disebutkan jahe juga bisa sebagai antivirus dan penambah daya tahan tubuh. Tentu ini sangat tepat dikonsumsi di musim seperti ini.

Dengan banyaknya manfaat tadi, tidak heran jika Al-Qur’an menyinggung tentang jahe. Hal itu cukup sebagai isyarat bagi kita untuk mengungkap lebih jauh mengenai kandungan jahe sehingga kita dapat mengambil manfaat dari salah satu tumbuhan yang telah Allah ciptakan ini.

Al-Qur’an sering kali mengajak kita untuk berfikir tentang ciptaan-Nya. Karena dengan berfikir akan muncul berbagai macam pertanyaan, kemudian berusaha mencari jawabannya. Sehingga pada akhirnya dengan penuh kesadaran akan mengucapkan “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia” QS. Ali Imran [3]: 191. Hadanallah.[]