BerandaKisah Al QuranKisah Burung Hudhud, Pasukan Intelijen Nabi Sulaiman

Kisah Burung Hudhud, Pasukan Intelijen Nabi Sulaiman

Dalam surah An-Naml ayat 20 sampai 28, Allah mengisahkan Nabi Sulaiman dan pasukan spesialnya, burung Hudhud. Burung ini dianugerahi kemampuan yang luar bisa dalam mengumpulkan informasi strategis untuk dilaporkan kepada sang raja. Dalam konteks hari ini, Hudhud menjadi simbolisasi divisi intelijen yang memiliki tugas mulia untuk menjaga keberlangsungan negara dan kehidupan rakyat.

Nabi Sulaiman Mencari Hudhud dalam Inspeksi Pasukan

Permulaan kisah ini, sebagaimana penjelasan ulama ialah ketika suatu hari Nabi atau Raja Sulaiman bersama pasukannya yang terdiri dari manusia, jin, dan hewan sedang singgah di sebuah lembah yang tandus dari perjalanannya. Beliau kemudian mengadakan inspeksi pasukannya, tetapi tidak menemukan burung Hudhud dan tak satupun yang mengetahui ke mana Hudhud pergi.

Adapun penyebab Nabi Sulaiman bertanya keberadaan Hudhud, para mufasir berbeda pendapat. at-Thabari (19/807) menyimpulkan bahwa Nabi Sulaiman memeriksa burung-burung bisa jadi karena tugas yang diwakilkan kepadanya dan mereka tidak melaksanakannya ataupun karena ada hajat kepadanya, seperti untuk bertanya tentang jarak mata air.

Baca juga: Tafsir Surah al-Mulk Ayat 19: Hikmah di Balik Penciptaan Seekor Burung

Ibnu Katsir (6/184) mengatakan bahwa Hudhud bermanfaat sebagai mata-mata dan ia ahli dalam mencari air sehingga ditugaskan secara khusus ketika berada di padang pasir. Dengan kemampuannya, Hudhud dapat melihat sumber air di dalam tanah seperti manusia dapat melihat sesuatu di permukaan tanah. Hud-hud juga dapat melihat seberapa jauh dan seberapa dalam sumber air di dalam tanah itu. Ketika Hudhud menunjukkan letak sumber air, Nabi Sulaiman kemudian memerintahkan jin untuk menggali tempat itu sampai air keluar dari dasar bumi.

Sayyid Quthub dalam Tafsir Fii Zhilalil Quran (8/397), juga menerangkan keistimewaan Hudhud Nabi Sulaiman, ketika beliau mencarinya dalam kumpulan pasukan burung, tentu saja yang beliau cari itu adalah (seekor tertentu) yang berbeda dengan yang lain.

Perbedaan itu dapat dirasakan ketika Hudhud datang dan melapor kepada Nabi Sulaiman, informasi yang tidak diketahui oleh dirinya yang berperan sebagai raja itu sendiri. Hudhud terlihat sebagai sosok yang memiliki pengetahuan, kecerdasan, iman, dan kemampuan luar biasa dalam memaparkan suatu peristiwa dengan tutur katanya dan susunan kalimat yang indah, juga kesigapan dalam sikapnya dan isyarat yang tajam.

Hudhud Datang Membawa Informasi kepada Raja

Kemudian hud-hud datang, maka Raja Sulaiman berkata kepadanya, Apa yang membuatmu mangkir dari tugasmu?” Dari jawaban Hudhud menunjukkan kecerdasannya, ia tidak langsung menjawab, melainkan mengawali alasannya dengan mengatakan, “Aku telah mengetahui sesuatu yang engkau belum mengetahuinya,” ini dimaksudkan agar Nabi Sulaiman berkehendak mendengarkan berita yang menurutnya sangat penting.

Hudhud memberi tahu Nabi Sulaiman bahwa dirinya baru saja datang dari sebuah Negeri bernama Saba dengan membawa informasi penting. Wahbah al-Zuhaili menerangkan bahwa burung itu sangat ahli dalam membela diri dan menarik perhatian Raja agar mendengarkan perkataannya. Bahwa dia telah melakukan pengintaian secara ilmiah terhadap Ratu Balqis dan rakyatnya di negeri Saba dan bahkan ia mampu mengamati serta menganalisis perilaku sosial keagamaan penduduk di negeri tersebut (Tafsir al-Munir, 10/265)

Baca juga: Menilik Isi Surat Nabi Sulaiman kepada Ratu Saba

Nabi Sulaiman pun mulai mengetahui bahwa ada tugas yang lebih penting dari pada sekedar masalah keterlambatan atau ketidakhadiran Hudhud. Karena tugas itu berkaitan dengan misi dakwah yang beliau emban. Namun, bagusnya Nabi Sulaiman sebagai raja yang adil dan tegas tidak serta merta mendustakan atau membenarkannya, beliau kemudian menguji Hudhud. Sebagaimana dalam ayat 26 surah an-Naml, Nabi Sulaiman berkata,”Akan kita lihat akan kebenaran perkataanmu, apakah kamu benar benar atau bohong hanya agar selamat dari ancaman saya.” Ujian itu adalah dengan mengantarkan surat Nabi Sulaiman kepada Ratu Balqis.

Pada saat kemarahan Nabi Sulaiman mulai mereda Hudhud yang pada waktu itu memang menunggu waktu yang tepat, dari sini tampak sekali tanggung jawab Hudhud, sehingga suatu hal yang mungkin jika Raja Sulaiman kemudian menyuruhnya untuk mengamati bagaimana tanggapan Balqis terhadap surat yang beliau kirim dia langsung memberanikan diri untuk menghadap Nabi Sulaiman.

Nabi Sulaiman dianugerahkan mukjizat bisa berbicara dengan hewan dan jin. Karena itu, pasukan kerajaannya pun banyak terdiri dari hewan dan jin. Burung hud-hud adalah salah satunya.

Kecerdasan Hudhud, Si Burung Intel

Operasi intelijen yang dilakukan burung Hudhud menggambarkan peran penting dan strategis seorang intel. Sebagaimana dalam struktur pemerintahan sebuah negara, lembaga intelijen mempunyai tanggung jawab besar, yaitu memberi informasi pada pemimpin tertinggi dan juga memberikan solusi cepat, tepat, dan strategis. Informasi yang didapat harus relevan dan intelijen yang dihargai itu harus didengar dan dilihat sendiri.

Hudhud melakukan operasi rahasia memata-matai sebuah negeri yang baru saja didatanginya, ia mampu mengamati dan menganalisis perilaku sosial keagamaan penduduk di negeri tersebut, yakni sebagai kaum yang belum beriman kepada Allah. Kemudian ia melapor dan ternyata informasi yang dibawa olehnya memang tidak diketahui oleh Raja Sulaiman. Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin memerlukan pasukan untuk mengawasi pergerakan negeri-negeri tetangga atau biasa dikenal dengan operasi intelijen strategis.

Baca juga: Belajar Servant Leadership dari Kisah Nabi Sulaiman dalam Alquran

Berita yang diberikan Hudhud sebagaimana dalam surat an-Naml 25-26 sangat relevan dan sevisi dengan misi dakwah Nabi Sulaiman yaitu mengajak masyarakat kepada ajaran tauhid. Dengan kata lain, Hudhud adalah simbolisasi divisi intelijen yang memiliki visi sejalan dengan visi besar pemimpin tertinggi.

Tidak hanya itu, ketika Hudhud tersesat dan tanpa sengaja menemukan informasi mengenai negeri Saba, Nabi Sulaiman memerintahkan burung itu untuk membantu mengukur dan menyelesaikan masalah pemerintah terkait ketahanan pangan, ia diberi tugas untuk melakukan operasi intelijen mencari informasi mengenai mata air yang sangat dibutuhkan oleh pasukan Nabi Sulaiman, dimana itu merupakan tugas mulia intelijen untuk membantu seorang pemimpin dalam memperhatikan keberadaan dan nasib rakyatnya.[]

Rasyida Rifaati Husna
Rasyida Rifaati Husna
Khadimul ilmi di Pondok Pesantren Darul Falah Besongo
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU