BerandaKisah Al QuranKisah Nabi Yusuf: Kisah yang Tidak Diulang

Kisah Nabi Yusuf: Kisah yang Tidak Diulang

Allah swt. menceritakan kisah para nabi dengan gaya dan dialektika yang berbeda-beda. Ahmad Bahjat dalam buku Nabi-nabi Allah mengatakan bahwa ada kisah Nabi yang disampaikan secara berulang, ada pula kisah yang tidak diulang. Ada yang dipaparkan kisahnya secara utuh, misal kisah nabi Yusuf; ada yang hanya sebagian peristiwa saja; bahkan ada yang hanya dipaparkan bagian episode terakhirnya. Semua itu disajikan denganA beragam. Keindahan seni dengan pemaparan kisah yang indah tersebut turut mempengaruhi emosi religius seseorang. Inilah di antara kemukjizatan Alquran melalui cara penyajian kisahnya yang meninggalkan kesan dan berbekas.

Kisah nabi Yusuf: kisah yang tidak diulang

Berbeda dengan nabi Musa, nabi Adam, dan nabi-nabi lainnya yang kisahnya diulang, kisah nabi Yusuf dipaparkan secara utuh dalam satu surah.

Dalam buku Tadabbur, hikmah tidak diulangnya kisah nabi Yusuf adalah karena kisah nabi Yusuf tidak berbicara dalam konteks dakwah. Kisahnya berbicara intrik dan konflik keluarga.

Sedangkan kisah nabi Nuh, Ibrahim, Musa (dan kisah Nabi yang diulang lainnya), kisah mereka adalah kisah dakwah yang berhadapan dengan kekuatan besar para penguasa. Hal ini selaras dengan fungsi tikrar, yakni ahammiyah wa afdhaliyah (penting dan utama), merujuk pada kisah Nabi yang mengemban tugas dakwah yang menggambarkan sengitnya pergulatan hak dan batil.

Kisah nabi Yusuf tidak diulang karena orang yang memusuhi nabi Yusuf bukan dalam perkara agama, misalnya berkutat pada masalah keluarga yang sifatnya duniawi seperti kedengkian saudara-saudaranya, tetapi mereka tetap mengimani agama yang dianut ayahnya.

Baca Juga: Menghadapi “Zulaikha Virtual” dengan Amalan Nabi Yusuf

Turunnya Kisah Nabi Yusuf: Penghibur Lara

Meskipun ujian nabi Yusuf sifatnya dunia, namun bukan berarti tidak penting. Dalam Tafsir fi Zhilalil Quranditerangkan bahwa ketika Rasulullah saw. dan umat Islam mengalami kesedihan, keterasingan, terputusnya hubungan sejak ‘amul huzni (tahun kesedihan), turunlah kisah nabi Yusuf dengan ragam rintangan dan ujian yang dihadapinya. Allah ceritakan kisah itu dalam satu surah, bagaimana nabi Yusuf diuji dengan kedengkian saudara-saudaranya, tragedi dimasukkan ke dalam sumur, menjadi budak yang diperjualbelikan, ujian wanita, dimasukkan ke dalam penjara, dan semua cobaan itu dilalui nabi Yusuf dengan penuh kesabaran hingga berakhir dengan happy ending.

Kesabaran nabi Yusuf adalah teladan yang semakin meneguhkan dan menguatkan hati Rasulullah saw. dan umatnya yang senantiasa diliputi kesedihan dan mengalami beebagai penyiksaan. Saudara-saudara Yusuf ibarat kedengkian kaum kafir quraisy yang padahal mereka adalah keluarga dekat Rasul. Rasul pun diusir dari tempat kelahirannya sebagaimana nabi Yusuf dikeluarkan. Ujian datang silih berganti namun tetap dihadapi nabi Yusuf dengan kesabaran.

Akhir kisah nabi Yusuf menjadi keunikan tersendiri yang berbeda dengan kisah nabi yang lain yang kebanyakan berakhir dengan bencana. Imam Az-Zarkasyi dalam Al-Burhan juga mengatakan letak keunikan kisah nabi Yusuf ada pada endingnya, kisahnya disajikan dengan deretan masalah demi masalah namun berujung bahagia.

Kisah Nabi Yusuf: Ahsa nal-Qashash

Dalam Tafsir al-Qurthubi disebutkan bahwa Allah menamai kisah nabi yusuf sebagai kisah terbaik (ahsan al-qashash) karena beberapa alasan. Pertama, kisah nabi Yusuf memuat pelajaran berharga; Kedua, saking baiknya sifat nabi Yusuf yang memaafkan saudaranya. Ketiga, kisah nabi Yusuf merekam banyak unsur hingga memuat juga kisah para nabi, para salihin, malaikat, jin, binatang, kisah penguasa, pedagang, ulama, dan seterusnya. Keempat, setiap orang dalam kisahnya berharap mendapatkan kebahagiaan.

Kisah nabi Yusuf pun juga kaya akan nilai sastra. Dalam buku Islam dan Sains Modern, kisah nabi Yusuf merupakan prosa biografi yang relevan dengan teori sastra modern. Di dalamnya memuat unsur plot, setting, dan tokoh dengan pengemasan gaya bahasa dan penyampaian yang indah.

Baca Juga: Doa Nabi Yusuf dalam Surah Yusuf Ayat 33

Penutup

Dalam Majmu’ Fatawa disebutkan bahwa tidak diulangnya kisah nabi Yusuf karena motif orang yang berlaku buruk pada nabi Yusuf adalah motif dunia semata. Hal ini memberi pesan bahwa ujian berkenaan dunia hendaknya dilalui dengan kesabaran dan tidak terlalu diambil pusing. Meski ujian Nabi Yusuf bertubi-tubi, Allah menganugerahi kesudahan yang berbahagia. Belajar dari kisah nabi Yusuf, seberapapun beratnya konflik keluarga dan kehidupan yang dilalui, akan ditemui kemudahan sesudahnya.

Wallahu a’lam

Shopiah Syafaatunnisa
Shopiah Syafaatunnisa
Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Mengenal Kitab-Kitab Tafsir dari Kalangan Syiah

0
Tafsir Alquran merupakan salah satu bidang kajian Islam yang terus berkembang dari masa kemasa. Tak hanya dari kalangan Sunni, para ulama dari kalangan Syiah...