Mengenal 8 Maqasid Al Quran  Versi Ibnu ‘Asyur

masrawy.com

Tafsir bukanlah sekedar tafsir. Tafsir juga mempunyai misi untuk membumikan petunjuk atau hidayah Al Quran dalam realitas kotemporer. Maka, dengan itu ada sebuah maqasid (tujuan) dari diturunkannya Al Quran.

Pada Metode Tafsir Maqasidi karya Wasfi’ Asyur Abu Zayd tertera bahwa tafsir menyentuh semua lingkaran sosial yang meliputi individu, keluarga, masyarakat, negara, umat, dan manusia secara keseluruhan. Wasfi’ juga mengutip perkataan Ibnu ‘Asyur, bahwa tujuan tertinggi dari Al Quran adalah memperbaiki hal ikhwal individu, masyrakat dan pembangunan.

Kemudian berdasarkan penulusuran Ibnu ‘Asyur ada delapan poin maqasid Al Quran:

Memperbaiki Keyakinan dan Mengajarkan Aqidah yang Benar

Menghilangkan sesuatu tanpa bukti atau pandangan yang tidak berdasarkan rasio. Sebagaimana firman Allah SWT pada QS.Hud ayat 101:

وَمَا ظَلَمْنَاهُمْ وَلَكِنْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ فَمَا أَغْنَتْ عَنْهُمْ آلِهَتُهُمُ الَّتِي يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ لَمَّا جَاءَ أَمْرُ رَبِّكَ وَمَا زَادُوهُمْ غَيْرَ تَتْبِيبٍ

“Karena itu tidak bermanfaat sedikitpun bagi mereka sesembahan yang mereka sembah selain Allah, ketika siksaan Tuhanmu datang. Sesembahan itu hanya menambah kebinasaan bagi mereka”

Pada ayat tersebut diterangkan bahwa menambah kebinasaan dinisbahkan kepada tuhan-tuhan mereka, selain Allah SWT. Bukan karena apa yang dilakukan oleh Tuhan yang mereka sembah, akan tetapi keyakinan terhadap tuhan-tuhan tersebut, yang mana tidak rasional.

Mendidik Moral

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Qalam ayat 4:

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Dan sesungguhnya engkau bener bener berbudi pekerti yang luhur”

Ketika Aisyah ditanya bagaimana akhlak Rasulullah, Aisyah mengatakan bahwa akhlak Rasulullah adalah Al Quran. Sehingga hal tersebut diketahui oleh banyak sahabat dan masyarakat Arab. Alquran mendidik moral yang baik.

Mengatur umat

Menjaga kemaslahatan dan persatuan semua umat. Sebagaimana firman Allah SWT pada QS. Ali Imron ayat 103:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahuu (masa Jahiliyyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan KaruniaNya kami menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkanmu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu agar kamu mendapati petunjuk”

Tasyri’ secara Detail Maupun Global adalah Hukum

Mayoritas hukum sudah terperinci dalam Al Quran. Sebagaimana firman Allah SWT pada QS. An-Nisa ayat 105:

 إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ وَلَا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا

“Sungguh, kami telah menurnkan Kitab (al-quran) kepadamu (Muhammad) membawa kebenaran, agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, dan jangalah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang yang berkhianat”

Mengajarkan Ilmu

Al Quran mengajarkan ilmu sesuai dengan zaman pembaca. Selain itu juga mengandung hikmah, sebagaimana firman Allah pada QS. Al-Baqarah ayat 269, yang menerangkan tentang manfaat ilmu.

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

“Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiaa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat”

Kisah tentang orang terdahulu yang dholim sudah dirangkum dalam Al Quran. Sebagaimana firman Allah pada QS. Ibrahim ayat 45:

وَسَكَنْتُمْ فِي مَسَاكِنِ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ وَتَبَيَّنَ لَكُمْ كَيْفَ فَعَلْنَا بِهِمْ وَضَرَبْنَا لَكُمُ الْأَمْثَالَ

“Dan kamu telah tinggal di tempat orang yang menzalimi diri sendiri, dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka dan telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan” 

Kemujizatan Al Quran

Untuk mengetahui sabab Nuzul Al Quran adalah dengan mempercayai dan mengetahui kisah Nabi dalam memperoleh mukjizat Alquran, sebaimana firman Allah pada QS. Yunus ayat 38:

أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ قُلْ فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِثْلِهِ وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

“Apakah pantas mereka mengatakan dia (Muhammad) yang telah membuat-buatnya? Katakanlah, “Buatlah sebuah surah yang semisal dengan surah (Alquran) dan ajaklah siapa saja di antara kamu orang yang mampu (membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”

Teguran Peringatan, Sekaligus Kabar Gembira

Hal ini mencakup semua ayat, bahwa Al Quran memiliki tujuan memberikan peringatan bagi umat yang meninggalkan perintah Allah, dan kabar gembira untuk umat yang melakukan perintah Allah SWT. Wallahu ‘alam.