Setiap surah dalam Alquran tentu baik dan mempunyai keutamaan. Adapun surah al-Fath memiliki beberapa keutamaan, di antaranya; mendapat kelapangan rezeki jika dibaca pada tiga malam permulaan bulan Ramadan, dapat menemui Rasulullah dalam mimpi jika dibaca setiap hari, memberi kemenangan dalam melawan hawa nafsu jika dibaca setelah salat fardu, dikumpulkan bersama para syuhada jika membaca surah al-Fath secara istikamah.(Rusdianto, Terjemah dan Fadhilah Majmu’ Syarif, 2016, hlm. 123–124)
Mengenai keutamaan membaca surah al-Fath pada awal bulan Ramadan dikuatkan oleh Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya mengutip riwayat al-Mas’udi:
بَلَغَنِيْ أَنَّهُ مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْفَتْحِ فِيْ أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فِيْ صَلَاةِ التَّطَوُّعِ حَفِظَهُ اللّه ذلِكَ العَام
“Sampai padaku berita bahwa barangsiapa yang membaca surah al-Fath pada malam pertama Ramadan dalam salat sunnah, maka Allah akan melindunginya tahun itu.”(Al Qurtubi, Al Jami’ li Ahkam Al-Qur’an Juz 16, 1993, hlm. 172)
Baca Juga: Keistimewaan Surah Ala’la: Surah Favorit Rasulullah
Surah al-Fath turun pada malam hari di antara kota Makkah dan Madinah berkenaan dengan peristiwa Hudaibiyah. Ada yang menyebutkan lokasi turunnya surah al-Fath adalah Kura’ al-Hamim, pendapat lain menyebutkan di Dhajnan. Nama al-Fath diambil dari penguraian kata fath dua kali berturut pada ayat pertama. Al-Fath merupakan surah ke-113 jika dilihat dari segi urutan turunnya surah, namun dalam tartib Mushaf Utsmani merupakan surah ke-48, surah al-Fath terdiri dari 29 ayat.
Surah al-Fath Dicintai Rasulullah Saw
Faktanya, terdapat dua riwayat yang dikutip bapak M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah menyebutkan bahwa al-Fath merupakan salah satu surah yang dicintai Rasulullah Saw. Pertama, Sayyidina Umar bin Khattab meriwayatkan bahwa pada malam hari ia berjalan bersama Rasulullah Saw dan bertanya pada beliau, namun Rasulullah Saw tidak menjawab hingga ketiga kali Umar bertanya dengan pertanyaan yang sama. Hal itu membuat Umar merasa bersalah dan celaka, ia takut jika ada ayat Alquran yang turun mengancamnya.
Dengan cepat Umar mendekati Rasulullah Saw dan mengucapkan salam, sembari menjawab salam Rasulullah Saw bersabda, “Malam ini telah diturunkan padaku satu surah yang lebih kusukai dari segala yang tersentuh oleh cahaya matahari.” Lalu beliau membacakan “إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِيْنًا”. Kedua, diriwayatkan pula oleh Imam Malik dan at-Tirmidzi dari Anas bin Malik bahwa ayat kedua hingga kelima surah al-Fath turun di Hudaibiyah, seketika itu Rasulullah Saw bersabda, “Telah diturunkan padaku ayat yang lebih kusukai dari segala apa yang ada dimuka bumi.”(Shihab, Tafsir Al-Misbah, Jilid 13, 2002, hlm. 165–166)
Baca Juga: Keistimewaan Puasa Ramadan dan Manifestasi Kasih Sayang Tuhan
Ibnu Katsir menyebutkan dalam tafsirnya, riwayat Imam Ahmad dari Ishaq bin ‘Isa dari Majma’ bin Ya’qub bercerita, “Aku mendengar ayahku menyampaikan dari ‘Abdurrahman bin Zaid al-Anshari dari Majma’ bin Haritsah al-Anshari menyebutkan, ‘Aku turut menyaksikan Hudaibiyah, setelahnya tiba-tiba orang-orang membuat unta-untanya berlarian. Lalu, sebagian mereka bertanya: Apa yang terjadi?, mereka menjawab: Telah turun wahyu kepada Rasulullah Saw. Kemudian orang-orang mengelilingi Rasulullah Saw dan beliau membacakan “إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِيْنًا”, lalu seorang sahabat bertanya: Apakah itu kemenangan ya Rasulullah?, Beliau menjawab: Benar sekali, demi Rabb yang jiwa Muhammad berada ditangan-Nya, ini benar-benar kemenangan.”(Alu Syaikh, Lubabut Tafsir Min Ibni Katsir Jilid 7, 2003, hlm. 423–424)
Alasan Surah al-Fath Dicintai Rasulullah Saw
Dari riwayat-riwayat yang sudah disebutkan tadi menunjukkan bahwa ayat-ayat dalam surah al-Fath sangat membahagiakan Rasulullah Saw, terlebih ayat kedua yang menegaskan ampunan Allah Swt terhadap dosa-dosa terdahulu dan yang akan datang. Surah al-Fath memberi kabar gembira terkait kemenangan yang dijanjikan Allah Swt untuk kaum muslimin dimulai dari kemenangan setelah perjanjian Hudaibiyah serta kemenangan lain sesudahnya, menguraikan keutamaan yang Allah anugerahkan kepada Rasulullah Saw dan umat-Nya, serta ancaman Allah Swt terhadap orang yang berprasangka buruk terhadap Allah Swt.
Baca Juga: Keistimewaan Surah Albaqarah [2]: 285-286
Jika meninjau dari turunnya surah al-Fath yang berkenaan dengan peristiwa Hudaibiyah pada tahun 6 hijriyah, secara tampak perjanjian Hudaibiyah memang lebih menguntungkan kaum Quraisy dan memberatkan kaum Muslimin, namun peristiwa ini justru menjadi faktor awal kemenangan Islam, yang mana dampak terbesarnya adalah terbuka jalan bagi fathu Makkah di tahun 8 hijriyah. Setiap uraian dalam surah al-Fath menyangkut anugerah Allah Swt atas Rasulullah Saw berupa kemenangan, pujian serta janji menggembirakan yang amat jelas pada perjalanan beliau dan kaum Muslimin. Wallahu a’lam.