Salah satu kitab dasar dalam bidang ilmu tafsir yang dipakai oleh lembaga pendidikan pesantren, adalah kitab berjudul Ilmu At-Tafsir. Kitab karya Imam As-Suyuthi ini merupakan sebuah kitab yang cukup lengkap mengulas poin-poin penting dalam Ilmu Tafsir, meski secara ukuran tidak terlalu tebal dan paparannya cenderung ringkas, tidak terlalu mendetail.
Kitab ini menjadi materi pelajaran paling dasar tentang Ilmu Tafsir di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Tulisan ini akan mencoba mengulas lebih dalam seluk beluk tentang kitab ini.
Baca Juga: Mengenal Alfiyah di Bidang Ilmu Tafsir Karya Al-Iraqi
Karya Cuplikan
Kitab Ilmu At-Tafsir yang penulis ulas dalam tulisan ini adalah kitab yang dipakai dan dicetak sendiri oleh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Kitab ini terdiri dari 76 halaman dengan sebuah pendahuluan di depannya dan tulisan di sampul yang berbunyi manqul min kitab itmam ad-dirayah (dicuplik dari kitab Itmam Ad-Dirayah).
Di bagian pendahuluan, sang penukil juga memberikan keterangan bahwa kitab tersebut adalah muqtathafat atau beberapa cuplikan dari kitab Itmam Ad-Dirayah (Ilmu At-Tafsir/4).
Dua fakta ini menunjukkan bahwa karya ini disusun pada mulanya tidaklah tipis seperti sekarang. Namun merupakan bagian dari kitab cukup tebal berjudul Itmam Ad-Dirayah yang merupakan karya Imam As-Suyuthi (w. 911 H.). Itmam Ad-Dirayah sendiri adalah sebuah kitab syarah dari kitab matan berjudul An-Nuqayah yang juga merupakan karya Imam As-Suyuthi.
Bila kitab Ilmu At-Tafsir dicuplik dari kitab Itmam Ad-Dirayah, apakah berarti Itmam Ad-Dirayah sebuah kitab khusus tentang ilmu tafsir? Jawabannya adalah “tidak”. An-Nuqayah yang merupakan kitab matan dari Itmam Ad-Dirayah, merupakan sebuah kitab yang berusaha mengenalkan 12 bidang ilmu kepada pembacanya.
An-Nuqayah mengenalkan: 1) Ilmu Usuluddin; 2) Ilmu Tafsir; 3) Ilmu Hadis; 4) Ilmu Usul Fikih; 5) Ilmu Faraid; 6) Ilmu Nahwu; 7) Ilmu Tashrif; 8) Ilmu Khath; 9) Ilmu Ma’ani; 10) Ilmu Bayan; 11) Ilmu Badi’; dan 12) Ilmu Tasawuf. Pada perkembangannya Imam As-Suyuthi menambahkan 13) Ilmu Kedokteran; dan 14) Ilmu Anatomi.
Baca Juga: Jalaluddin As-Suyuthi: Pemuka Tafsir yang Multitalenta dan Sangat Produktif
D. Mamduh Al-Qahthani, seorang peneliti tentang kajian ilmu tafsir dalam kitab Itmam Ad-Dirayah menemukan infomasi menarik, berdasar informasi tahun lahir Imam As-Suyuthi dan tahun dimana kitab An-Nuqayah di tulis, diperkirakan Imam As-Suyuthi menyusun kitab tersebut pada umur 22 tahun.
Hal ini cukup mengejutkan mengingat kitab yang ditulis di umur yang masih amat muda tersebut, masih menjadi karya penting yang dikaji oleh banyak orang hingga sekarang. Ditambah lagi banyaknya ulama’ yang menggubahnya menjadi syair, memberi syarah sampai memberi hasyiyah (Ilmu At-Tafsir Min An-Nuqayah/11).
Keistimewaan Kitab “Ilmu At-Tafsir”
D. Mamduh Al-Qahthani menyatakan bahwa ulasan ilmu tafsir yang ditulis oleh Imam As-Suyuthi di dalam An-Nuqayah, banyak terpengaruh oleh Mawaqi’ Al-Ulum Fi Mawaqi’ An-Nujum karya Jalaluddin Al-Bulqini (w. 824 H.)
Namun sepertinya Imam As-Suyuthi banyak melakukan modifikasi terhadap kitab Mawaqiul Ulum yang mencakup tambahan keterangan serta kritikan. Selain itu, An-Nuqayah merupakan karya ilmu tafsir yang disusun Imam As-Suyuthi sebelum karya lainnya berjudul Tahbir dan Al-Itqan yang cukup terkenal di bidang ilmu tafsir.
Ini menunjukkan bahwa keterangan ilmu tafsir dalam kitab An-Niqayah merupakan hasil penelitian intensif Imam As-Suyuthi terhadap kajian ilmu tafsir di masanya, sekaligus rintisan awalnya terhadap karya-karyanya dalam bidang ilmu tafsir yang lahir setelah An-Nuqayah.
Bentuk An-Nuqayah yang seperti ini kemudian disempurnakan oleh kitab syarah yang disusunnya sendiri berjudul Itmam Ad-Dirayah, sebelum kemudian kajian tafsir di dalamnya disendirikan menjadi kitab Ilmu At-Tafsir.
Berbagai uraian di atas memberi tahu kita tentang beberapa hal. Di antaranya adalah, bahwa kitab Ilmu At-Tafsir penting untuk dijadikan pertimbangkan sebagai materi dasar pengenal ilmu tafsir kepada para pengkaji ilmu-ilmu keislaman.
Selain itu, kita tidak perlu ragu untuk sekedar mencuplik beberapa keterangan untuk dijadikan materi bahan ajar, seperti inisiatif dari sang penukil dari kitab Ilmu At-Tafsir ini. Wallahu A’lam.