Pesan KH Ahmad Bahauddin Nursalim, pada channel You Tube yang ini, bisa di klik. Ia mengatakan agama kehilangan ruh ketika hanya dijadikan rutinitas, maka ini merupakan salah satu tugas ulama, untuk menghidupkan kembali agama. Seperti halnya ketika kita mendapatkan ijazah dari para kyai dan ulama yakni ijazah membaca wirid surat al-fatihah 100 kali, hal ini merupakan sebagai bentuk rutinitas. Akan tetapi jika dilakukan lebih dari 100 kali malah lebih baik.
Selain dijadikan wirid, kita juga perlu mengetahui kenapa Surat al-Fatihah dijadikan surat umul kitab, dan diulang-ulang dalam bacaan sholat. Berikut adalah riwayat hadis dari Imam Muslim tentang al-fatihah yang dijadikan umul kitab.
ŘšŮŮŮ ŘŁŮبŮŮ ŮŮŘąŮŮŮŘąŮŘŠŮ ŘšŮŮ٠اŮŮŮŮبŮŮŮŮ -ŘľŮ٠اŮŮŮ ŘšŮŮŮ ŮŘłŮŮ - ŮŮاŮŮ ÂŤ Ů ŮŮŮ ŘľŮŮŮŮŮ ŘľŮŮاŮŘŠŮ ŮŮŮ Ů ŮŮŮŮŘąŮŘŁŮ ŮŮŮŮŮا بŮŘŁŮŮ Ů٠اŮŮŮŮŘąŮآŮŮ ŮŮŮŮŮŮ ŘŽŮŘŻŮا؏٠â ŘŤŮŮاŮŘŤŮا â ŘşŮŮŮع٠تŮŮ Ůا٠٠. ŮŮŮŮŮŮŮ ŮŘŁŮبŮŮ ŮŮŘąŮŮŮŘąŮŘŠŮ ŘĽŮŮŮŮا ŮŮŮŮŮŮŮ ŮŮŘąŮاإ٠اŮŘĽŮŮ Ůا٠Ů. ŮŮŮŮاŮ٠اŮŮŘąŮأ٠بŮŮŮا ŮŮŮ ŮŮŮŮŘłŮŮŮ ŮŮŘĽŮŮŮŮŮ ŘłŮŮ ŮŘšŮŘŞŮ ŘąŮŘłŮŮŮ٠اŮŮŮŮŮŮ -ŘľŮ٠اŮŮŮ ŘšŮŮŮ ŮŘłŮŮ - ŮŮŮŮŮŮŮ ÂŤ ŮŮاŮ٠اŮŮŮŮŮŮ ŘŞŮŘšŮاŮŮŮ ŮŮŘłŮŮ Ůت٠اŮŘľŮŮŮاŮ؊٠بŮŮŮŮŮŮ ŮŮبŮŮŮŮŮ ŘšŮبŮŘŻŮŮ ŮŮŘľŮŮŮŮŮŮŮ ŮŮŮŮŘšŮبŮŘŻŮŮ Ů Ůا ŘłŮŘŁŮŮŮ ŮŮŘĽŮذŮا ŮŮاŮ٠اŮŮŘšŮبŮŘŻŮ ( اŮŮŘŮŮ ŮŘŻŮ ŮŮŮŮŮŮŮ ŘąŮبŮ٠اŮŮŘšŮاŮŮŮ ŮŮŮŮ ). ŮŮاŮ٠اŮŮŮŮŮŮ ŘŞŮŘšŮاŮŮŮ ŘŮŮ ŮŘŻŮŮŮŮ ŘšŮبŮŘŻŮŮ ŮŮŘĽŮذŮا ŮŮاŮŮ (اŮŘąŮŮŘŮŮ ŮŮ٠اŮŘąŮŮŘŮŮŮ Ů ). ŮŮاŮ٠اŮŮŮŮŮŮ ŘŞŮŘšŮاŮŮŮ ŘŁŮŘŤŮŮŮŮ ŘšŮŮŮŮŮŮ ŘšŮبŮŘŻŮŮ. ŮŮŘĽŮذŮا ŮŮاŮŮ (Ů ŮاŮŮŮŮ ŮŮŮŮ٠٠اŮŘŻŮŮŮŮŮ). ŮŮاŮŮ Ů ŮŘŹŮŮŘŻŮŮŮŮ ŘšŮبŮŘŻŮŮ â ŮŮŮŮاŮŮ Ů ŮŘąŮŮŘŠŮ ŮŮŮŮŮ؜٠ؼŮŮŮŮŮŮ ŘšŮبŮŘŻŮŮ â ŮŮŘĽŮذŮا ŮŮاŮŮ (ŘĽŮŮŮŮاŮŮ ŮŮŘšŮبŮŘŻŮ ŮŮŘĽŮŮŮŮاŮŮ ŮŮŘłŮŘŞŮŘšŮŮŮŮ ). ŮŮاŮŮ ŮŮذŮا بŮŮŮŮŮŮ ŮŮبŮŮŮŮŮ ŘšŮبŮŘŻŮŮ ŮŮŮŮŘšŮبŮŘŻŮŮ Ů Ůا ŘłŮŘŁŮŮŮ. ŮŮŘĽŮذŮا ŮŮاŮŮ (اŮŮŘŻŮŮŮا اŮŘľŮŮŘąŮاء٠اŮŮŮ ŮŘłŮŘŞŮŮŮŮŮ Ů ŘľŮŘąŮاء٠اŮŮŮذŮŮŮŮ ŘŁŮŮŮŘšŮŮ ŮŘŞŮ ŘšŮŮŮŮŮŮŮŮ Ů ŘşŮŮŮع٠اŮŮŮ ŮŘşŮŘśŮŮب٠ؚŮŮŮŮŮŮŮŮ Ů ŮŮŮا٠اŮŘśŮŮاŮŮŮŮŮŮ ). ŮŮاŮŮ ŮŮذŮا ŮŮŘšŮبŮŘŻŮŮ ŮŮŮŮŘšŮبŮŘŻŮŮ Ů Ůا ŘłŮŘŁŮŮŮ Âť.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu âalaihi wa sallam, beliau bersabda, âBarangsiapa yang shalat lalu tidak membaca Ummul Qurâan (yaitu Al Fatihah), maka shalatnya kurang (tidak sah) -beliau mengulanginya tiga kali-, maksudnya tidak sempurna.â
Maka dikatakan pada Abu Hurairah bahwa kami shalat di belakang imam.
Abu Hurairah berkata, âBacalah Al Fatihah untuk diri kalian sendiri karena aku mendengar Rasulullah shallallahu âalaihi wa salam bersabda, âAllah Taâala berfirman: Aku membagi salat (makudnya al-fatihah) menjadi dua bagian, yaitu antara diri-Ku dan hamba-Ku dua bagian dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika hamba mengucapkan âalhamdulillahi robbil âalamin (segala puji hanya milik Allah)â, Allah Taâala berfirman: Hamba-Ku telah memuji-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan âar rahmanir rahiim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)â, Allah Taâala berfirman: Hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan âmaaliki yaumiddiin (Yang Menguasai hari pembalasan)â, Allah berfirman: Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku. Beliau berkata sesekali: Hamba-Ku telah memberi kuasa penuh pada-Ku. Jika ia mengucapkan âiyyaka naâbudu wa iyyaka nastaâin (hanya kepada-Mu kami menyebah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan)â, Allah berfirman: Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika ia mengucapkan âihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina anâamta âalaihim, ghoiril magdhuubi âalaihim wa laaddhoollinâ (tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat), Allah berfirman: Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta.â (HR. Muslim no. 395).
Wirid Surat al-Fatihah 100 Kali
Terkait makna penjelasan al-fatihah, Gus Bahaâ juga mengatakan bahwa al-fatihah memiliki ke pakeman (ketetapan) kata yaitu memuji Allah SWT, maka dengan begitu Allah akan memberikan kenikmatan bagi hambanya yang memujiNya. Seperti halnya al-fatihah yang di awali dengan hamid (alhamdulillah) ini membuktikan bahwa al-fatihah adalah memuji Allah SWT. Bagi yang membaca al-fatihah akan diberikan kenikmatan oleh Allah. Dan kenikmatan ini memiliki bentuk macam-macam, bisa dari dasar kenikmatan yaitu iman, qodoâ dan qodar.
Sebab, nikmat itu adalah bentuk rasa percaya kita kepada Allah, memuji Allah adalah tanda kita percaya bahwa kita bersama Allah, maka jika terjadi musibah pada kita dan kita ikhlaskan dengan hati yang lapang, percaya bahwa itu kehendak Allah, sehingga kenikmatan akan muncul, dengan dibuktikannya hilangnya keresahan.
Beberapa ulama yang dikenal mengamalkan dan mengajarkan wirid membaca al-fatihah 100 kali di antaranya KH.Abdurrahman Wahid, KH.Hamim Jazuli (Gus Miek), KH.Achmad Shidiq (salah satu perumus Pancasila), KH.Abdul Hamid, KH.Dalhar, KH.Mundzir, dan sebagainya. Mereka dikenal memiliki spiritualitas tinggi. Beberapa bergelar waliyullah atau kekasih Allah yang makamnya selalu dibanjiri para peziarah.
Bahkan Gus Miek mengajarkan jika ingin mendapat manfaat membaca surat Al Fatihah 100 kali, merumuskan tata caranya. Dengan membangun sebuah tradisi berdzikir yang bernama Dzikrul Ghofilin, dimana inti ajarannya adalah mendekatkan diri kepada Allah lewat berdzikir. Menurut Gus Miek, tujuannya murni untuk kebahagiaan dan ketenangan hati, baik di dunia maupun kelak di akhirat. wallahu a’lam[]