BerandaKisah Al QuranRiwayat tentang Abu Bakar dalam Tafsir Ayat Isra Mikraj

Riwayat tentang Abu Bakar dalam Tafsir Ayat Isra Mikraj

Selain narasi dan uraian tentang peristiwa Isra Mikraj, hampir di setiap penjelasan tafsir surah al-Isra’ ayat 1, Abu Bakar menjadi nama yang tidak pernah terlewatkan. Masyhur dalam beberapa riwayat, ketika masyarakat Arab Quraisy tidak percaya bahkan ada yang keluar dari Islam saat mendengar dan mengetahui kisah perihal perjalanan Rasululullah, Muhammad saw. yang ‘ajaib’ ini, Abu Bakar adalah sahabat Rasulullah yang langsung percaya tentang berita peristiwa tersebut. Berikut beberapa riwayat tentang Abu Bakar dalam uraian tafsir surah al-Isra’ ayat 1.

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya425) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Baca Juga: Tiga Hikmah Peritiwa Isra Mikraj

Riwayat tentang Abu Bakar dalam Tafsir Ibn Katsir

Ketika musyrikun mendengar cerita Nabi Muhammad saw. tentang Isra Mikraj, mereka mendatangi Abu Bakar dan mengadukan ke Abu Bakar perihal cerita Nabi Muhammad saw. Mereka bertanya kepada Abu Bakar, ‘Abu Bakar, apakah kamu sudah tahu kabar temanmu (Muhammad), dia mengabarakan bahwa dia telah mengadakan perjalanan (yang biasanya ditempuh) sebulan, dia melakukannnya dalam semalam, berangkat tadi malam dan kembali tadi malam juga.’

Abu Bakar kemudian menjawab, ‘jika dia (Nabi Muhammad saw.) memang berkata demikian, maka dia benar, dan saya sungguh akan (tetap) mempercayainya meski itu perjalanan yang lebih jauh sekalipun.

Dijelaskan dalam tafsir tersebut bahwa karena peristiwa ini, Abu Bakar dijuluki dengan as-Siddiq

Baca Juga: Kaitan antara Taurat dan Alquran: Kajian Surah Alisra’ Ayat 2

Riwayat tentang Abu Bakar dalam Tafsir Lubab at-Ta’wil fi Ma’an at-Tanzil

Dalam tafsir tersebut dikisahkan riwayat tentang Abu Bakar yang lebih lengkap. Diceritakan bahwa sekembalinya Rasulullah saw. dari Isra Mikraj, beliau sempat mengungkapkan kekawatiran tentang kaumnya. ‘Wahai Jibril, sesungguhnya kaumku tidak akan percaya dan tidak akan membenarkan (peristiwa Isra Mikraj ini).’ Malaikat Jibril kemudian merespon ‘Abu Bakar akan mempercayaimu, dia adalah as-Siddiq.’

Dalam tafsir karangan al-Khazin tersebut juga mengutip riwayat dari Ibn Abbas dan Aisyah bahwa pagi setelah peristiwa Isra Mikraj, Nabi Muhammad saw terlihat duduk menyendiri dengan wajah sedih, kemudian Abu jahal lewat dan duduk menghampiri nabi, kemudian dia menyapa nabi dengan nada mengejek, ‘Apakah kamu sedang memikirkan sesuatu?’ ‘Iya, saya di-isra’-kan semalam.’ Jawab Nabi Muhammad, dan berlanjutlah dialog di antara keduanya.

Abu Jahal melanjutkan rasa penasarannya dengan menanyakan, ‘Isra’ ke mana?’, ‘ke Baitul Maqdis’ jawab nabi. Abu Jahal memastikan singkatnya perjalan tersebut dengan bertanya, ‘dan kamu pagi ini sudah berada di sini bersama kami?’ ‘Iya’, jawab Nabi Muhammad memastikan.

Abu Jahal tidak terlihat mengingkari cerita Nabi Muhammad saw. tersebut, namun dia bertanya lagi ‘apakah kamu akan memberi tahu orang-orang tentang cerita tadi?’ ‘iya’ Nabi Muhammad menjawab.

Abu Jahal lantas memanggil orang-orang (dengan redaksi bani Ka’b bin Lu’ay). Orang-orang kemudian mendatangi Abu Jahal dan Nabi Muhammad saw. Abu Jahal kemudian meminta Nabi Muhammad saw. untuk menceritakan ulang cerita Isra’ Mi’raj tadi.

Orang-orang keheranan mendengar cerita Nabi Muhammad saw. tersebut, respon yang dilontarkan juga sama dengan pertanyaan Abu Jahal (di awal tadi).

Dalam situasi yang seperti itu, ada seseorang yang mendatangi Abu Bakar dan memberi tahu kabar ‘kegaduhan’ pagi itu. Ketika orang tersebut menyampaikan cerita Nabi Muhammad saw. tersebut, beliau langsung mempercayai dan membenarkannya. Riwayat di bagian ini sama dengan narasi dalam tafsir Ibn Katsir di awal.

Riwayat tentang Abu bakar dalam tafsir at-Tabari

Ibn Jarir at-Tabari juga menguraikan tanggapan Abu Bakar dalam peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad saw. yaitu, ketika kebanyakan orang pada saat itu mengingkari cerita Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw. Abu Bakar tidak seperti mereka. Beliau langsung mempercayai dan membenarkan, bahkan jika Nabi Muhammad saw. isra’ ke tempat yang lebih jauh dari Baitul Maqdis sekalipun.

Baca Juga: Pemahaman Malam Isra Mikraj Secara Semiotik

Teladan dari Keistiqamahan dan Keimanan Abu Bakar

Seabagimana diketahui bahwa Abu Bakar adalah salah satu dari beberapa sahabat yang masuk Islam di awal masanya. Tidak mudah untuk menjadi segelintir dan kelompok minoritas muslim ketika itu. Banyak ujian dan tantangan sebagai pemeluk agama ‘baru’ di masa itu.

Jika dikatakan sebagai peristiwa ajaib di luar nalar akal manusia, maka Isra Mikraj Nabi Muhammad saw. juga bisa dikatakan sebagai tantangan keimanan pemeluk Islam ketika itu, dan Abu Bakar bisa melewati tantang tersebut dengan teguh dan istiqamah dengan keimanannya.

Satu hal lagi, jika dilihat dari riwayat dalam Lubab at-Ta’wil fi Ma’an at-Tanzil, maka bisa disimpulkan bahwa julukan as-Shiddiq untuk Abu Bakar ternyata sudah perbnah disampaikan oleh malaikat Jibril terlebih dahulu sebelum dikenal oleh orang-orang banyak ketika itu.

Semoga momentum peringatan Isra Mikraj ini menjadikan kita semua bisa meneladani keistiqamahan dan keimanan Abu Bakar R.A. Wallah a’lam.

Limmatus Sauda
Limmatus Sauda
Santri Amanatul Ummah, Mojokerto; alumni pesantren Raudlatul Ulum ar-Rahmaniyah, Sreseh Sampang
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Ayat-Ayat tentang Marah: Panduan dalam Mengelola Emosi

Ayat-Ayat tentang Marah: Panduan dalam Mengelola Emosi

0
Marah adalah salah satu emosi manusia yang paling mendalam dan seringkali paling sulit dikendalikan. Dalam Islam, kemampuan mengelola emosi dianggap sangat penting, terutama yang...