Surah Ar-Rum Ayat 21: Sebenarnya, Apa Makna Pasangan dalam Rumah Tangga?

Apa Makna Pasangan dalam Rumah Tangga?
Apa Makna Pasangan dalam Rumah Tangga?

Tanda jodoh kerap kali membingungkan dalam menentukan pilihan, dan yang sudah menemukan pasanganpun masih banyak juga yang belum yakin untuk menuju ke bahtera rumah tangga. Apalagi seringkali kita mendengar kasus perceraian dalam rumah tangga, membuat perasaan cemas dan tidak berharap memiliki nasib demikian. Dengan begitu, hal ini menarik kita kupas terkait apa makna pasangan dalam rumah tangga menurut Al-Qur’an?

Pada FirmanNya dalam surah ar-rum ayat 21, sekilas menjelaskan tentang alasan Allah Swt menciptakan sebuah perkawinan dengan tujuan agar lelaki dan perempuan mampu meraih ketenangan. Berikut surah ar-rum ayat 21:

وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Ar-rum 21)

Baca juga: Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 3-4: Lima Karakter Orang Bertakwa

Penafsiran Surah Ar-rum Ayat 21

Pada Jami’ al-Bayan an-Ta’wil Ay al-Qur’an karya imam At-Thabary, menjelaskan surah ar-rum ayat 21 diturunkan, karena adanya hubungan tali pernikahan. Dalam sebuah tali pernikahan, Allah menghadirkan kasih sayang yang bisa membuat kalian saling mengasihi pasangan kalian. Rasa kasih sayang di antara kalian, merupakan salah satu tanda dari kebesaran Allah Swt.

Dan perlu diperhatikan, pada ayat di atas menegaskan bahwa istri-istri diciptakan bukan untuk kebutuhan biologis sang suami belaka, melainkan untuk menemukan ketentraman hati dan kasih sayang dari masing-masing pasangan.

Baca juga: Tafsir Surah Ali Imran Ayat 139: Larangan Bersikap Pesimis

Ada penafsiran yang berbeda dari beberapa mufassir. Menurut Nawawi al-Bantani, dalam Marah Labid  kata azwajan pada ayat di atas yang berarti istri-istri (perempuan). Berbeda dalam al-Tahrir wa al-Tanwir, Ibnu ‘Asur menjelaskan kata azwajan bermakna pasangan seseorang tesebut, baik itu laki-laki atau perempuan. Karena pasangan merupakan seseorang yang menjadi bagian dari rumah tangga seseorang, jadi tidak ada khusus buat istri atau laki-laki, semuanya terlibat.

Kemudian Ibnu ‘Asur juga menambahkan, Allah menciptakan bagi setiap umatnya masing-masing memiliki pasangan. Jadi tidak perlu sedih dan galau bagi yang belum mendapat pasangan (jomblo), karena sesungguhnya Allah sudah mempersiapkan pasangan kalian.

Mengapa Harus Sakinah, Mawaddah dan Warrahmah?

Namun demikian, harapan memiliki keluarga sakinah, mawaddah dan warrahmah selalu dikumandangkan dalam rumah tangga, padahal membentuk keluarga sakinah jelas tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Meskipun secara konseptual, dalam karya Fauzil Adhim, Memasuki Pernikahan Agung, menulisan bahwa keluarga sakinah mudah dipelajari. Karena keluarga sakinah adalah keluarga yang di dalamnya cukup dengan ketulusan cinta rahmah, kasih sayang mawaddah, dan kedamaian hati sakinah. Namun, yang sulit adalah bagaimana ketiga itu mampu bertahan hingga selamanya, baik ketika di dunia maupun di akhirat kelak.

Adanya perasaan cinta dan kasih sayang dalam pasangan, mampu membangkitkan semangat optimis dalam menatap kehidupan. Singkatnya, dalam keluarga sakinah ketenangan hati mudah ditemui, ketenteraman jiwa dapat terjaga, dan masing-masing elemen keluarga saling melengkapi kemaslahatannya.

Begitu pula dengan Sayyid Quttb, menuliskan dalam Tafsir Fi ZiIaI aI-Qur’an, bahwa Allah yang telah menciptakan mereka dengan menganugerahkan perasaan-perasaan cinta  dalam jiwa mereka. Selain itu, Allah juga menjadikan dalam hubungan itu rasa tenang bagi jiwa dan sarafnya. Rasa tenang ini mampu memberikan kedamaian bagi kehidupan.

Sehingga terbntuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah yaitu:
Sakinah
Yaitu perasaan nyaman, cendrung, tentram atau tenang kepada yang dicintainya dan disayanginya.

لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا

Artinya: “Supaya kamu merasa nyaman kepadanya”

Mawaddah dan rahmah

Yaitu perasaan kasih dan sayang yang dimiliki kedua pihak pasangan.

وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً

Artinya: ”Dan dijadikan-Nya antaramu mawaddah (kasih)  dan warohmah (sayang)”

Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an menuliskan bahwa kehidupan berkeluarga ibarat satu bangunan, demi terpeliharanya bangunan itu dari hantaman badai dan goncangan gempa yang mengancam, maka meraka harus mendirikan fondasi yang kuat dengan bahan yang kokoh serta jalinan perekat yang lenket, fondasi kehidupan berkeluarga adalah ajaran agama disertai rasa kasih sayang dan cinta diantara keduanya. Wallahu a’lam[]